[5]
Helaan nafas terdengar, keliatan banget kalo Seokjin bener capek.
Terbukti pijatan jari pada pangkal hidung, netra berlapis kaca mata itu terpejam pelan sebelum bersuara.
"Yaudah. Panggil Taehyung kesini"
Awal mula Hoseok datangin Seokjin yang tengah ngerjain beberapa tugas kerja disofa depan.
Biasanya Seokjin lebih fokus dikamar untuk nyelesain kerjaannya, tapi hari ini berasa sumpek aja ngeliat hal yang sama terus.
Ingin merubah suasana tapi terhalang melanjutkan karena Hoseok datang disusul Jimin yang mengangguk antusias beringsuk kesal.
Tak lama kemudian Jungkook ikut menyamping bersebelahan Jimin, beramaaan itu Namjoon dan Yoongi bergabung menambah laporan.
Beberapa hari berlalu sejak insiden lemparan sendok Jungkook.
Seokjin yang jarang banget pulang kerumah karena sibuk bazar ditempat kerja jadi gak terlalu merasakan keresahan apa yang Taehyung buat.
Lima orang yang merasakan kegangguan dari kelakuan Taehyung beberapa hari silam.
Inilah jadinya, terlalu sumpek didalam hati pada akhirnya diaduin juga sama yang paling tua.
Dan jelas, Seokjin gak bisa nerka itu apa. Dia gak pernah sekalipun diganggu Taehyung, ya karena Seokjin belum sempet bersitatap lama sama adik adiknya apalagi Taehyung yang notabene sebagai orang baru dirumah ini.
Setelah dengar sendiri suara Seokjin, Jimin lekas lari naik tangga keatas. Saling sikut bentar sama Jungkook sebelum dia mutusin buat manggil Taehyung.
Selang dari sana, Taehyung yang selalu mendem diri di kamar pada akhirnya keluar. Turun dari tangga sebelum Jimin yang kekamarnya dulu, ambil ponsel karena kedenger panggilan.
Pas udah sampe di permukaan lantai 1, jalan dikit buat ikut gabung diantara keramaian ruang tengah.
Tanpa bicara, Taehyung berdiri senyap beberapa meter dibelakang Seokjin.
Yang lain pada gak ngeh, sebelum Jungkook noleh, mencebik kesal mendapati Taehyung yang menatapnya dengan alis terangkat
"Nih Bang. Dah dateng" Sua Jungkook. Merubah atensi semuanya pada Taehyung.
Sekilas Seokjin tertegun, udah lama gak bersitatap jadi ngerasa bahwa yang tiada hadir disini.
"Ngapain ngeliatin saya begitu" Cetusan yang terdengar kesal, menyadari Seokjin untuk fokus ditujuannya.
"Siapa juga yang ngeliatin lo" Jungkook berdecih sinis.
"Saya liat kamu melotot gitu"
"Idih pedean"
"Udah udah. Taehyung duduk, abang mau ngomong" Ujar yang tertua tanpa basa basi.
Pengen cepet selesai aja, permasalahan yang gak dia rasain sebenernya, tapi biarpun mereka keluarga atau bukan kalo udah serumah, gak boleh ada yang saling dendem sekecil apapun.
Taehyung lekas duduk tepat disofa single kosong, menyilang kaki dan menatap biasa pada netra lelah didepan kanannya.
Sedang Jungkook dan Namjoon duduk disofa lebar sebelah kiri berdepanan dengan Yoongi dan Seokjin.
Lalu Hoseok duduk menyamping dipinggir sofa peletak tangan tentu bukan tempat yang buruk untuk diduduki.
Seokjin melepas kaca mata, dan yang lain memilih bungkam. Membiarkan si abang tertua yang memulai agar semuanya jadi berasa nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Keluarga?! 2 | END
Roman pour AdolescentsLanjutan dari [Bukan Keluarga?!] (Buku Ketujuh Publish) Rumah yang disiapkan untuk menyambut satu orang yang telah tiada, keenam pemuda itu kembali demi menghilangkan kekosongan terdalam. Akan tetapi ternyata orang yang tidak diharapkan datang, me...