Itu adalah malam yang menakutkan, cahaya temaram yang berasal dari lampu taman yang berwarna orange serta udara dingin yang menyelimuti malam itu menambah suasana yang mencekam. Lelaki yang ada di depan Kai saat itu memiliki tinggi hampir sama dengan Kai tapi Kai sama sekali tidak dapat melampui kekuatan lelaki itu, mungkin karena rasa takut yang diakibatkan sehingga lutut Kai terasa lemas.
Kai terus bergerak berusaha untuk melepaskan dirinya dari kukungan lelaki itu.
"Ssstt..ssst.." ucap lelaki itu berusaha untuk membuat Kai agar terdiam.
Hal yang dilakukan oleh lelaki itu selanjutnya membuat Kai terkejut, Lelaki itu membenamkan wajahnya dileher Kai, rasa dingin dari permukaan topeng yang lelaki itu pakai menyentuh kulit leher Kai dan membuat bulu halus di belakang kepala Kai berdiri.
Ia menutup bibir Kai dengan satu tangannya, membuat ucapan yang keluar dari mulut Kai hanya terdengar seperti gumaman.
"Argh" Kai meringis
Dia mengigitku? Apakah Ia seorang vampire atau semacamnya?
Lelaki itu menggigit leher Kai cukup keras, Kai dapat merasakan sesuatu yang basah dan hangat menyentuh kulit lehernya dan membuat tubuh Kai beku.
Lelaki itu membalikkan tubuh Kai menghadap batang pohon, Ia memegangi kedua tangan Kai kebelakang.
"Walk straight and don't look back" Bisik lelaki itu ditelinga Kai, Ia menarik tubuh Kai yang menghadap batang pohon itu dan mendorong tubuh Kai ke samping lalu melepaskan genggamannya pada kedua tangan Kai.
Aku tau suara itu
Meskipun lelaki itu merubah suaranya agar terdengar berat dan dalam namun suara itu terdengar familiar bagi Kai.
"Aku tau siapa kau." Ucap Kai tanpa menoleh ke belakang.
Hening
Kai ingat akan peringatan lelaki itu untuk jangan melihat ke belakang, namun rasa penasaran Kai lebih besar daripada rasa takut yang Kai miliki.
Kai menoleh ke belakang
Tidak ada siapapun
Kai berlari menuju lobby, Ia menatap pada meja resepsionis. Seorang lelaki muda tengah duduk dan itu bukanlah lelaki yang biasa Kai lihat.
Kai menekan tombol lift di dinding, lift itu terasa berjalan lebih lambat dari biasanya bagi Kai, Kai menunggu lift itu turun dengan tidak sabar.
Ketika lift itu turun, Kai segera naik dan menekan tombol lantai apartmentnya.
Dengan terburu, Kai berjalan keluar dari lift itu. Ia berjalan melewati pintu kamar apartmentnya dan menuju kamar yang terletak di sebelah Kai. Dengan kasar Ia mengetuk pintu didepannya itu beberapa kali, nafas Kai berhembus kasar seiring dengan detak jantungnya yang berdetak cepat.
Pintu itu terbuka, rambut pink nya yang kontras menyapa Kai dan yang pertama menyita perhatian Kai. Kai memperhatikan lelaki di depannya itu dari atas hingga bawah.
"Kai? Ada apa?" Ucap Yeonjun yang menatap Kai dengan aneh, namun Kai terdiam seolah pikirannya tidak ada disana.
"Kai?" Yeonjun memanggil Kai lagi, kali ini dengan menyentuh pundak Kai pelan.
Sentuhan tiba - tiba yang Kai rasakan membuatnya tersentak, Kai menjauhkan tubuhnya dari tangan Yeonjun.
"Apa ada yang masuk ke kamarmu lagi?" Tanya Yeonjun lagi.
"Apa hyung sejak tadi berada di dalam kamar?" Tanya Kai tanpa menghiraukan pertanyaan Yeonjun.
"Ya, tentu saja." Jawab Yeonjun sedikit heran.
"Ah, begitu." Ucap Kai menunduk. Dia memakai baju yang berbeda dengan orang tadi, tapi...
"Hyung, aku pulang dulu." Ucap sebuah suara dari dalam kamar Yeonjun.
What the f..
"Be-beomgyu Hyung?!" Ucap Kai terbata, Ia tidak mengira akan menemukan kasir minimarket langganannya itu disana, terutama Kai tidak menyangka bahwa Ia berteman dengan Yeonjun.
" ~~Ah Kai?! Apakah Kau tinggal di lantai ini juga?!" Tanya Beomgyu ceria.
"I-iya.. se-sepertinya aku harus kembali ke kamarku." Ucap Kai, kenyataan yang Ia hadapi membuat Kai merasa tidak nyaman.
"Kenapa terburu - buru? Ayo masuk kedalam kita mengobrol sebentar." Ucap Beomgyu sembari merangkul bahu Kai. Kai menyadari mata Yeonjun yang menatap Beomgyu yang merangkulnya itu dengan tajam.
"Ada tugas kuliah yang harus aku kerjakan, Hyung."
"Ah, Kau anak yang sangat rajin rupanya, hmm?" Beomgyu merekatkan rangkulannya dileher Kai, Ia tidak menyadari Yeonjun yang menatapnya sejak tadi.
"Gyu." Yeonjun memanggil nama Beomgyu dengan suara yang terdengar dingin.
"Baiklah kalau begitu, sampai jumpa lagi, Kai!" Ucap Beomgyu melepaskan rangkulannya dileher Kai.
Kai membalikkan tubuhnya dengan ragu dan berjalan perlahan menuju kamar miliknya. Kai mengenggam knop pintu kamarnya dan menoleh kearah Beomgyu dan Yeonjun dan melihat mereka berdua seperti tengah membicarakan sesuatu, Ia tidak bisa mendengar apa yang tengah mereka bicarakan.
Kai mendorong pintu kamarnya itu dan masuk kedalam kamar.
Apa perkiraanku salah? Suara yang begitu mirip, wangi parfum yang sama. Tapi tidak mungkin kan jika Ia bisa ada di kamarnya secepat itu?! Aku bahkan berlari cukup kencang tadi.
Persoalan itu membuat Kai pusing, ditambah dengan Beomgyu yang ternyata berteman dengan Yeonjun. Selama Kai tinggal disana dan bertetangga dengan Yeonjun, baru kali itu Kai melihat Beomgyu datang ke lingkungan apartmentnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fixation Hueningkai X All
Mystery / ThrillerThe Art of Stalking.... ~ Boy X Boy ~ Mature Content ~ 18+