Between Shadow

2.3K 199 86
                                    


Hueningkai terbangun dengan rasa pening dikepalanya, untuk sesaat Kai mengira bahwa Ia telah kehilangan indera penglihatannya, saat kedua matanya terbuka hanya ada kegelapan di sekelilingnya.

Tidak, jangan ruang bawah tanah lagi.

Tersekap terlalu lama di ruang bawah tanah membuat Kai mengenal dengan jelas, lembabnya udara yang ada di ruangan itu yang memiliki bau yang sama dengan ruang bawah tanah dimana Yeonjun mengurung Kai. Hal yang membuat tempat itu berbeda dengan ruang bawah tanah milik Yeonjun adalah dinginnya dinding yang menjadi tumpuan punggungnya serta bau dari kayu yang basah membuat Kai menebak bahwa ruang bawah tanah itu terdapat ditengah hutan atau bangunan dari ruang bawah tanah itu terbuat dari kayu.

Kesunyian yang terasa mencekam itu perlahan dihiasi oleh suara langkah kaki yang terdengar jauh dan semakin lama semakin dekat. Kai bisa merasakan bahwa tangannya terasa basah oleh keringat karena rasa gugup, serta suara detak jantungnya yang dapat Ia dengar di telinganya sendiri.

Nafas Kai berhembus dengan kasar seiring kian dekatnya suara langkah sepatu itu. Kedua mata Kai memicing karena adanya sinar dari lampu luar ruangan yang masuk secara tiba - tiba kedalam ruang gelap dimana Kai berada saat pintu dari ruangan gelap itu terbuka. Kedua mata Kai menatap pada sosok seorang lelaki yang berdiri di ambang pintu, bayangan dari lelaki itu membayangi tubuh Kai. Ia tidak dapat melihat dengan jelas wajah dari lelaki itu karena lelaki itu berdiri membelakangi sinar lampu dari luar ruangan.

Dengan gerakan tiba - tiba, lelaki itu berjalan mendekati Kai. Ia memberontak saat lelaki itu memegangi satu lengan atasnya dan menarik tubuh Kai agar berdiri. Cengkraman lelaki itu menempel erat pada lengan Kai, hingga Kai meringis menahan sakit.

"Sebaiknya Kau menurut dan bersikap baik, Kai. Kau tidak ingin melihat sisi burukku, bukan?"

Kai berhenti bergerak, Ia mengenal dengan baik suara lelaki itu.

"Beomgyu Hyung, kenapa Kau membawaku kesini?" Jika Ia terpaksa harus memilih siapa penculiknya, Kai lebih memilih bersama dengan Yeonjun dibandingkan bersama Beomgyu. Ia selalu merasa ada hal yang janggal pada Beomgyu yang membuat Kai tidak ingin mengusik atau berurusan dengannya.

"Aku akan membawamu naik." Ucap Beomgyu tanpa menjawab pertanyaan Kai.

Kai yang merasa sudah lelah karena berlarian bersembunyi dari Yeonjun memilih untuk menurut saat Beomgyu menyeret tubuhnya untuk naik ke lantai atas, Ia merasa tidak memiliki tenaga lagi untuk melawan.

Pandangan mata Kai menyelidiki ruangan atas bawah tanah, yang merupakan sebuah kabin yang terbuat dari kayu. Furniture yang ada disana terlihat usang termakan usia karena kabin tersebut sudah dibangun cukup lama. Kedua matanya berhenti dan menatap seorang lelaki yang tengah duduk pada salah satu kursi yang terbuat dari kayu.

Senyuman tipis dari lelaki itu perlahan mengembang seperti Ia tengah melihat hal yang telah lama Ia nantikan.

Dasar brengsek!

Kai mengumpat dalam hati saat melihat lelaki itu yang merupakan resepsionis yang bekerja paruh waktu di apartmentnya, Choi Soobin. Telah lama Kai mencurigai resepsionis itu, sejak Ia beralasan saat Kai meminta rekaman cctv di lantai apartmentnya. Semuanya terasa masuk akal bagi Kai sekarang, resepsionis seperti dirinya memiliki akses dan waktu lebih luas untuk menjelajah sekeliling apartment, Kai menerka bahwa Ia lah pelaku yang masuk ke kamar apartmentnya.

Tubuh Kai terlonjak kaget kala merasakan sesuatu menyentuh lehernya, Kai merasa sedikit merinding saat Beomgyu membenamkan wajahnya pada ceruk leher Kai dan Ia seolah menghirup aroma tubuh Kai dalam - dalam, Kai merasa ketakutan yang teramat sangat.

"Beomgyu, bisakah Kau tenang sedikit?! Kau membuatnya takut." Ucap lelaki itu.

Tentu saja aku merasa ketakutan setengah mati terjebak bersama seorang stalker dan seorang psikopat.

"Tidak, Kau tidak bisa melarangku seperti yang dilakukan Yeonjun. Aku telah membantunya untuk mendapatkan Kai, namun Ia hanya menginginkan Kai hanya untuk dirinya sendiri! Ia selalu melarangku untuk menyentuh Kai. "

"Aku tidak melarangmu, aku hanya meminta Kau untuk tenang dan biarkan Kai duduk di kursi terlebih dahulu."

"Hyung, tidak perlu terlalu lama berbasa basi. Kau tau aku telah lama menginginkannya. Kita pun harus bergerak cepat, Yeonjun dan Taehyun pasti terus mencari Kai dan dapat menemukan kita."

"Tempat ini adalah tempat teraman, Kau tidak perlu khawatir. Mereka tidak akan menemukan kita dengan mudah, Kau akan memiliki waktu lebih lama bersama dengan Kai." Ucap Soobin berusaha untuk menenangkan Beomgyu.

"Kai, silahkan duduk dikursi itu." Ucap Soobin menunjuk kursi yang ada di depannya. Tatapan mata Kai mengikuti kemana jari tangan Soobin menunjuk.

"Atau Kau lebih menyukai untuk duduk di pangkuanku?" Ucap Soobin sembari menepuk pahanya.

"Bagaimana aku bisa bergerak untuk duduk, jika dia terus mendekapku." Ucap Kai dengan nada suara yang menyiratkan kekesalan.

Soobin menatap Beomgyu, memberikan isyarat agar Beomgyu melepaskannya. Melihat isyarat dari Soobin, Beomgyu mendecih sebal dan melepaskan pelukannya dari tubuh Kai.

Kai berjalan mendekati kursi kayu yang tadi Soobin tunjuk dan duduk disana.

"Lalu apa sekarang? Apakah kita akan mengobrol santai sembari minum teh? Ataukah kalian akan melakukan hal yang ingin kalian lakukan tanpa basa basi?" Tanya Kai dengan kesal.

"Aku dengan senang hati memilih opsi kedua." Ucap Beomgyu berjalan mendekati Kai. Melihat hal itu Kai mengambil ancang - ancang untuk kabur.

"Beomgyu." Ucap Soobin dengan nada suara yang terdengar dalam dan membuat Beomgyu menghentikan langkah kakinya.

Beomgyu mendengus kesal dan berjalan menuju kursi yang ada di sebelah Soobin.

"Aku tidak mengerti apa yang telah aku lakukan pada kalian sehingga kalian melakukan semua hal itu padaku."

"Itu karena kami terjebak pada keindahan yang Kau miliki. Itu bukan salahmu. Apa yang Kau miliki adalah sebuah anugrah sekaligus kutukan karena dapat membuat orang tergila - gila." Ucap Soobin menatap Kai.

"Jadi Kalian akan mengurungku disini?! Dan menjadikanku sebagai budak nafsu kalian??!!"

"Yaaa, seperti itu kira - kira, keindahan dan kepolosan yang Kau miliki membuat kami ingin memiliki dan menjaga sekaligus menodai. " Soobin bangkit berdiri, mendekati kursi dimana Kai duduk dan berjalan memutarinya seolah Kai adalah sebuah benda yang paling menarik minatnya.

"Aahh~~ Choi Yeonjun sudah merusaknya. Padahal kami berdua yang sudah bekerja keras, seharusnya kami melakukannya bersama - sama, seperti kami yang bekerja sama untuk menjagamu."

"Choi Yeonjun adalah si brengsek yang egois bukan?! Dia ingin memiliki Kai seorang diri. Betapa aku ingin sekali memukul wajah tampannya itu setiap kali Ia melarangku untuk menyentuh Kai." Ucap Beomgyu dengan kesal.

"Hyung, bagaimana jika kita bunuh saja dia agar tidak ada lagi yang mengganggu kita!" Ucap Beomgyu

Kai merasa merinding mendengar kemana arah percakapan mereka, seolah membunuh orang adalah sebuah tindakan yang normal. Terlebih lagi, Yeonjun adalah sepupunya sendiri dan Ia mengatakan hal itu dengan enteng.

Kai yakin bahwa Soobin pun adalah sepupu Yeonjun dan Beomgyu, mungkin penyakit mental memang mengalir di keluarga mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fixation Hueningkai X AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang