Eyes For You

1.8K 218 25
                                    

"I love you!" He repeated while looking into his eyes, unfortunately pictures don't reply.

Meskipun kejadian itu sudah berlalu selama 10 tahun lamanya, namun Yeonjun masih dapat mengingat kenangan dihari itu seolah kejadian itu baru saja terjadi hari kemarin.

Yeonjun berumur 10 tahun kala itu, saat pertama kalinya Ia bertemu dengan Hueningkai. Seorang anak manis yang berumur 2 tahun lebih muda darinya. Yeonjun tidak dapat melupakan senyuman manis dan juga ketulusan dari sosok anak lelaki yang Ia temui untuk pertama kalinya dihari itu.

Sore itu, langit kota Seoul dihiasi oleh warna jingga yang indah layaknya warna yang menghiasi dedaunan saat musim gugur. Seperti sore hari yang biasanya, Yeonjun bermain bersama teman - temannya dilapangan luas dekat sungai yang tidak jauh dari tempat Ia tinggal, saat itu mereka memutuskan untuk bermain bola sepak.

Yeonjun membawa bola kesayangannya yang merupakan hadiah ulang tahunnya yang ke -8 untuk dimainkan bersama dengan teman - temannya.
Yeonjun seringkali merasa sedih saat teman - temannya satu persatu pamit untuk pulang karena hari semakin gelap. Yeonjun tidak ingin pulang, Ia ingin bermain - main seperti ini terus selamanya, Ia tidak ingin pulang ke rumah miliknya dimana tidak ada siapa pun disana, Ia kesepian karena menjadi anak tunggal, terlebih lagi orangtua mereka pulang bekerja saat Yeonjun sudah tidur.

Yeonjun memutuskan untuk bermain lebih lama disana, sendirian. Ia menendang bola itu ketembok, mengejarnya dan menendangnya lagi dan terus melakukannya berulang - ulang.

"Aduh" Yeonjun meringis kala bola yang Ia mainkan mengenai kepalanya dengan cukup keras hingga Yeonjun pun terjatuh.

"Hihihi."

Mendengar suara kekehan anak kecil yang terdengar tidak jauh darinya membuat Yeonjun terkejut, Ia merasa bulu kuduknya berdiri.

Hantu?

Yeonjun tau betul saat itu hanya ada dirinya saja disana, Yeonjun segera berdiri dari posisi Ia terjatuh dan tidak memperdulikan kepalanya yang terasa sakit. Pandangannya berkeliling memandangi sekitarnya hingga Ia menangkap sesosok anak kecil yang duduk tidak jauh dari tempat Yeonjun berdiri dan tengah menatap padanya. Yeonjun tidak menyadari bahwa ada anak lain disana selain dirinya dan entah sejak kapan anak itu berada disana.

Yeonjun memicingkan kedua matanya untuk memperjelas pandangannya, Anak lelaki itu memiliki rambut berwarna hitam seperti langit malam juga kulit putih seputih salju, sosoknya yang tengah duduk itu seolah bersinar dibawah cahaya bulan pada malam itu.

"Apakah dia manusia atau..." Gumamnya, bulu - bulu halus Yeonjun berdiri memikirkannya, bagaimana mungkin ada anak kecil lain bermain pada malam seperti ini seperti dirinya?! Anak seumuran dirinya yang lain pasti berada dirumah mereka masing - masing bersama dengan keluarga mereka, Yeonjun berada disini karena Ia tidak ingin berada dirumahnya yang sepi.

"Apakah Ia anak kesepian seperti aku?" Gumam Yeonjun lagi.

Anak itu tertawa kecil melihat Yeonjun, mungkin melihat raut wajah Yeonjun yang ketakutan dan penuh tanya.

"Tenang saja, Aku hanyalah anak kecil biasa seperti dirimu. Berhentilah menatapku seperti Kau tengah menatap alien." Ucap anak itu bangkit dari posisi Ia duduk dan mendekati Yeonjun.

Untuk sesaat Yeonjun terpesona menatap anak yang berdiri dihadapannya hingga anak itu menggoyang - goyangkan satu tangannya didepan wajah Yeonjun.
"Apa ada sesuatu yang terjadi dengan kepalamu karena terbentur bola itu?!"Ucapnya sembari menggoyangkan tangannya.

"A-aku tidak apa - apa." Ucap Yeonjun

"Kepalamu terluka." Ucapnya menatap dahi Yeonjun yang tergores oleh permukaan bola yang kasar. Ia merogoh saku celananya dan mengambil sebuah plester luka dengan motif binatang. Ia membukanya dan memasangkannya dikepala Yeonjun dengan kedua kakinya sedikit berjinjit karena Yeonjun memiliki tubuh yang lebih tinggi darinya.

Fixation Hueningkai X AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang