1

104K 722 23
                                    

Vino terkejut melihat Gracia yang sedang memainkan vaginanya dengan vibrator dan dia pun meremas dadanya, entah mengapa Vino jadi ikut terangsang mendengar dan melihat ekspresi Gracia yang sedang horny. Untung kamar mereka berada di lantai 2 jadi tidak terdengar oleh orangtuanya.

 Untung kamar mereka berada di lantai 2 jadi tidak terdengar oleh orangtuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah... Ah... Ahh..." Gracia mendesah sambil memejamkan matanya

Gracia terus memainkan vibratornya membuatnya orgasme mengeluarkan cairan vaginanya kemudian terdiam puas.

Ini adalah pertama kalinya Vino melihat keindahan tubuh wanita dan itu membuat penisnya tegang.

Vino harus menahan nafsunya karena Gracia adalah saudarinya, Vino segera menuju kamarnya dan melupakan apa yang dia lihat hari ini.

*

Esoknya Vino berusaha untuk tidak mengingat kejadian malam itu, namun pada saat Vino sedang melihat Gracia tanpa sengaja dia membayangkan Gracia melakukan hal itu depan dirinya.

Pertahanan nafsu Vino pun runtuh setelah dia sering melihat Gracia di rumahnya dan memutuskan di malam hari setelah dia pulang kerja, Vino ingin melepaskan nafsunya entah bagaimana caranya bersama dengan Gracia.

Malam itu Vino menunggu Gracia pulang dari kegiatannya dan bersiap menunggunya terlelap, Vino menuju kamar Gracia tetapi tidak mendengar apapun dari dalam kamarnya. Vino membuka pintu kamar Gracia dan ternyata dia tidak mengunci pintu kamarnya.

Mungkinkah dia sengaja tapi tidak mungkin karena dia tahu kalau mereka memiliki hubungan darah. Tapi mungkin Vino sedang beruntung dapat kesempatan dalam melihat lebih dekat tubuh indah Gracia yang belum pernah dia lihat dan melakukan hal ini sebelumnya.

Vino berjalan pelan-pelan menuju kasur Gracia yang sedang tidur, dia memakai pakaian yang tipis membuat puting payudaranya tercetak jelas dari pakaian yang dia pakai dan itu membuat nafas Vino tak terkontrol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vino berjalan pelan-pelan menuju kasur Gracia yang sedang tidur, dia memakai pakaian yang tipis membuat puting payudaranya tercetak jelas dari pakaian yang dia pakai dan itu membuat nafas Vino tak terkontrol.

Tangannya bergerak secara naluri sebagai laki laki meremas dan menggoyangkan payudara Gracia secara perlahan, Gracia sedikit mendesah namun tidak terbangun.

Vino terus meremas payudara Gracia, tangannya bergerak dengan sendirinya dan membuat penisnya menjadi tegang, Vino penasaran dengan yang menonjol di payudaranya dan memainkan dengan telunjuk dan jempolnya.

Gracia semakin mendesah pelan karena permainan jari Vino semakin cepat. Setelah puas dengan payudara Gracia, Vino melihat selangkangan kaki Gracia yang menegang karena permainan tangannya tadi.

Vino membuka selangkangan paha Gracia dan mengelus vaginanya ternyata empuk sekali membuat Vino semakin bernafsu dan Gracia mendesah semakin keras.

Dia terus memainkan vagina dengan tangan kanannya dan tangan satunya meremas payudara Gracia yang sungguh nikmat dan juga nafsu Vino yang terlampiaskan.

Tak lama Gracia mengangkat pinggulnya tandanya dia sebentar lagi akan orgasme, Vino semakin cepat memainkan tangannya di vagina Gracia yang membuat Gracia mendesah kuat. Dan akhirnya keluarlah cairan vagina yang membuat basah celana dan kasur Gracia.

Vino merasa sudah puas melampiaskan nafsunya dan memutuskan untuk meninggalkan Gracia dengan perlahan agar dia tidak terbangun. Vino kembali ke kamarnya dengan senyuman puas setelah memuaskannya.

*

Pagi harinya, Vino sedang duduk di teras sebelum pergi kerja dan merenungkan apa yang dia sudah lakukan kemarin malam. Apakah ini benar apa yang dia lakukan sebagai saudara untuk Gracia.

Lamunannya pun terpecah dengan kehadiran Gracia datang menghampirinya.

"Hai kak, kenapa belum berangkat?" Gracia tersenyum

Vino terkejut dengan kemunculan Gracia, "Astaga Gracia ngagetin aja, ini mau berangkat"

"Hehehe maaf kak, dari tadi aku lihat kakak lagi melamun, ngelamunin apa kak?" Gracia duduk mendekati Vino

"Aku ngga ngelamun kok gre, kamu salah liat kali" elak Vino sembari mengenakan sepatunya

"Boong banget, hayoo ngelamunin apa?" Gracia menggoda Vino memeluk lengan dan menempelkannya pada payudaranya

"Be...beneran gre aku ngga ngelamun" Vino terbata-bata dan gugup karena tangannya menyentuh payudara Gracia

Gracia terus mendekatkan payudaranya ke lengan Vino dan sedikit menggesekkannya.

Gracia terus mendekatkan payudaranya ke lengan Vino dan sedikit menggesekkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masa sih kak" Gracia kembali menggoda Vino

"Beneran gre kamu ngga percaya sama aku?" Vino tetap menahan diri dan nafsunya

"Hehehe iya kak aku percaya kok, oh iya kak aku pergi kuliah dulu ya" Gracia pun pergi kuliah dengan senyuman manisnya pada Vino.

Vino melambaikan tangan ke Gracia yang pergi entah kemana. Bagaimana Vino bisa menahan nafsunya lebih lama selama Gracia tinggal di rumahnya.

***

Gimana nih masih tahan ngga nih...

Tahan ya tahan kalian bisa menahannya...

Ayoo semangat kita sama-sama menahannya...

Hehehe...

K3 (21+) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang