K3 (21+) [End]

Tamat

Pagi harinya, mereka bereempat pergi kerumah pemberian mamahnya Vino dan sampai di rumah sedikit sederhana berbeda jauh dengan rumah Vino di Jakarta.

"Maaf kita akan tinggal di rumah ini untuk sementara, tapi kalian bisa berbagi karena aku takut tidak bisa adil sama kalian" Vino merangkul mereka bertiga

"Kita bertiga kompak kok kak" Gracia tersenyum menjawab Vino

"Kita juga terbiasa saling membantu di jkt" Anin ikut tersenyum

"Kita udah kayak keluarga disana jadi jangan khawatir dengan kita ya Vin" shani tersenyum lepas

Vino tersenyum mendengar jawaban mereka bertiga, mereka bereempat masuk ke rumah sederhana yang diberikan mamahnya.

Setelah itu mereka melakukan kegiatan yang biasa dilakukan oleh rumah tangga pada umumnya namun berbeda karena vino memiliki tiga istri yang menemaninya.

Sepertinya biasa Vino pergi bekerja serta mengambil sampingan karena tidak mungkin dia membiayai kehidupan rumah tangganya dengan satu penghasilan menjadikan dirinya mencari sampingan agar kebutuhan mereka terpenuhi.

Melihat Vino begitu susah payah, Shani berusaha untuk mencari pekerjaan juga menjadi model karena sebelumnya dia mengikuti kegiatan idol menjadikan dirinya memiliki koneksi pada agensi yang membuatnya menjadi model di salah satu majalah.

Gracia juga tak mau kalah dia juga mencari pekerjaan yang cocok untuknya tetapi tidak ada yang mau menerimanya, namun dia tak patah semangat. Dia berusaha untuk membuka usaha kecil-kecilan di rumah agar dia memiliki kegiatan dan penghasilan juga.

Berbeda dengan Anin, semula dia ingin menghabiskan waktu di rumah karena kegiatan sebelumnya sangat menguras tenaganya. Namun sekarang dia menjadi seorang istri yang menjadikan dirinya harus membantu Vino untuk menjalani kehidupannya, dia menjadi influencer karena pengikutnya pada saat di kegiatan sebelumnya cukup banyak dan dia manfaatkan dengan menjadi konten kreator bersama dengan Gracia yang berada di rumah mengurusi usahanya.

Kehidupan mereka cukup teratur dan juga sedikit memiliki masalah karena benar yang diucapkan oleh mereka bertiga, mereka sangat kompak dan jarang sekali bertengkar terhadap masalah sepele. Yah memang ada masanya mereka bertengkar namun mereda keesokan harinya.

Sepertinya biasa juga, mereka selalu bergiliran untuk memuaskan nafsu mereka agar mereka dapat adil. Tetapi di waktu lain terkadang mereka melakukannya berdua bahkan bertiga jika Vino sanggup meladeni keinginan mereka, walaupun melelahkan tetapi Vino sangat bahagia dapat adil pada mereka bertiga.

Sungguh rumah tangga yang unik.

*

5 tahun berlalu, anak-anak mereka telah berusia 5 tahun dengan keunikan mereka masing-masing. Vino yang melihat itu cukup terkejut karena anak-anaknya dapat menerima satu sama lain tak seperti dipikirannya yang menduga akan kesulitan menceritakan apa yang terjadi pada anak-anaknya nanti. Dan pada malam tahun baru mereka semua sekeluarga pergi ke Jakarta mengunjungi rumah ayah dan mamah Vino yang lama tidak mereka kunjungi.

"Shena hati-hati jangan lari gitu bahaya" Shani merangkul anaknya

"Wajah kakek gimana ma?" Tanya nito pada Anin

"Sama kayak ayahmu Nito" Anin tersenyum menjawab anaknya

"Kalau nenek gimana ma?" Tino bertanya pada Gracia

"Tino sama kayak mamah sayang" Gracia membawa anaknya

"Kita sudah sampai di rumah kakek dan nenek" Vino tersenyum menghadap mereka

Vino mengetuk pintu rumahnya yang dia tinggal selama 5 tahun lamanya, ayah dan mamahnya menyambut mereka di depan pintu dan ayahnya memeluk Vino dengan eratnya. Mereka berpesta di halaman rumah sambil menunggu pergantian tahun.

Kembang api mulai meledak di langit menandakan pergantian tahun dan tahun baru untuk kami sebagai keluarga. Vino yang sedang melihat kembang api mereka bertiga datang membisikkan sesuatu di telinganya.

"Sayang kami hamil" mereka serentak berbisik

"Hah?!" Vino terkejut

***

Akhirnya selesai juga...

Komentar yah gimana menurut kalian gimana nih ceritanya...