Seminggu berlalu, sejak Vino melampiaskan nafsunya pada Gracia sebagai pria dia belum pernah merasakan berhubungan badan. Vino ingin melakukan hal yang lebih bersama Gracia tetapi dia sedang sibuk dengan kegiatannya sekarang. Vino berencana untuk mencoba menelpon Gracia dan dia pun mengangkatnya.
"Halo kak kenapa?"
"aaa.. Kamu nanti malam..."
Vino langsung menutup teleponnya karena gugup. Apa yang Vino pikirkan, masa dia menanyakan kapan Gracia pulang nanti dia ketahuan niatnya. Dia lebih memilih sabar menunggu malam hari dan menunggu Gracia terlelap.
*
Malam harinya Gracia akhirnya pulang dari kegiatannya. Vino mendengar suara langkah kakinya menuju kamar dan menutup pintu, mungkin Gracia kelelahan karena kegiatannya yang menyita stamina dan langsung tertidur.
Vino sudah menunggu sekitar setengah jam untuk menunggu Gracia benar-benar tertidur, kemudian dia segera pergi ke kamar Gracia kemudian membuka pintu kamarnya namun dia tidak menguncinya.
Vino langsung masuk ke kamar Gracia tetapi saat sudah di dalam kamar, Vino tidak melihat Gracia di ranjangnya. Vino berinisiatif untuk menutup pintunya agar Gracia tidak kemana-mana.
Dan ternyata, Gracia sedang bersembunyi dibalik pintu dan menutup pintu kamar sendiri. Vino yang terkejut dan menatap tidak berkedip karena melihat saudarinya hanya memakai underwear nya saja dan tampak pahanya yang indah membuat naluri lelaki pun keluar.
"Hayoo kakak ngapain ke kamar aku malem-malem?" Gracia tersenyum dan melangkah mendekati Vino
"a..k...u.. M..a..u..." Vino gemeter karena nafsu dan takutnya menjadi satu serta mundur perlahan seirama dengan irama langkah Gracia mendekati dirinya
"Dan kenapa tadi kakak nelpon aku?" Gracia heran namun tetap dengan senyumannya dengan jarak mereka yang semakin terkikis
Vino mematung tidak bisa menjawabnya, Gracia melihat Vino terdiam langsung memeluk saat sudah mendekati dan berbisik pada Vino.
"Aku tau maksud kakak, jadi keluarin aja ya kak jangan disembunyikan lagi" Gracia berbisik sambil mendorong Vino ke ranjangnya.
Gracia melepas celana dan CD Vino.
"gre... tahan... gre..." Vino berusaha menolaknya
"Kakak yang pertama, gantian oh" Gracia menjawab dengan menggembungkan pipinya serta menyentil penis Vino yang sudah tegang, dia ingin segera mengulumnya.
"Punya kakak besar nih, kayak nanti bakal puas malam ini" Gracia pun memasukkan penis Vino kedalam mulutnya.
"Ahhh...gre..." Vino mendesah
Vino tidak bisa melawan ternyata Gracia lebih nakal yang Vino kira. Apakah Gracia begini saat dibelakang layar, Vino pun tidak tahu dan hanya menikmati penisnya dikulum oleh Gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
K3 (21+) [End]
Romance21+ (belum direvisi) Mohon bijak dalam membaca Ini hanya fantasi belaka dan nama di dalam cerita hanya kebetulan saja terpikirkan dipikiran author. Jika kebetulan sama dengan nama tersebut author mohon maaf Kisah menceritakan seorang pemuda yang mem...