"Tuan Direktur."
"...,"
"Kami tidak bisa mengantar Nona kecil ke panti asuhan hari ini."
"...," Kaizel masih diam, menunggu Lewis menyelesaikan laporannya.
"Nona kecil tiba-tiba kesakitan dan pingsan setelah makan makanan ringan yang kami sajikan."
"Lalu?"
"Dokter Neil bilang Nona kecil sakit perut karena terlalu banyak makan. Kemungkinan itu karena Nona kecil tidak pernah makan dengan baik. Singkatnya, selama ini Nona kelaparan dan makan makanan yang tidak sehat, sehingga lambungnya tidak kuat menerima makanan ringan yang berlebihan."
Tanpa mengalihkan pandangan dari dokumennya, Kaizel menanggapi dengan nada dingin. "Bukankah itu sudah jelas? Mana mungkin ada yang memberi dia makan saat dua orang tuanya meninggal. Kalau sudah selesai, cepat keluar."
Lewis Han meremas kepalan tangannya kesal. Kaizel memang gila kerja dan acuh tak acuh dengan masalah orang lain, tapi menurut Lewis kali ini tuannya sudah kelewatan. Mau bagaimana pun juga Nona kecil tetaplah keponakannya. "Tuan, saya belum selesai memberikan laporan. Kami juga menemukan memar dan banyak bekas luka di tubuhnya. Itu bukan luka yang dapat membekas setelah beberapa hari, tapi luka yang sudah lama dia dapatkan. Bisa berminggu, berbulan, atau bertahun-tahun yang lalu. Dan itu jelas bukan luka yang diperoleh dari faktor ketidaksengajaan."
Suara Lewis yang sedikit menekan membuat Kaizel berhenti dari aktivitasnya dan mendongak. Sebelah alis pria itu menukik tajam. "Jadi, maksudmu wanita gila itu sudah menyiksa anaknya sendiri?" Wanita gila yang Kaizel maksud adalah Marien, sepupunya, orang yang dulu membuat istrinya tiada.
"Menurut saya, iya."
"Apa dia sudah sadar?"
"Belum, Tuan. Ada efek tidur dari obat yang diberikan Dokter Neil."
Kaizel terdiam sejenak. Kalaupun selama ini bocah itu mendapat perlakuan buruk dari ibunya, memangnya kenapa? Itu bukan urusanku. Kaizel kembali fokus ke pekerjaannya lagi. "Aku serahkan semua padamu. Dia boleh tinggal di sini sampai besok. Setelahnya, aku tidak mau dengar laporanmu tentang bocah itu lagi."
Lewis tidak bisa menahan rasa kecewanya terhadap laki-laki yang sudah dia layani sejak muda. Padahal, Kaizel sangat menginginkan anak perempuan. Sayangnya, semasa Renesa masih hidup mereka hanya dikaruniai tiga orang putra. Dan Kaizel berhenti berharap begitu Renesa tiada. Pria tak berperasaan itu berlagak seolah-olah tidak ingin memiliki anak perempuan lagi. Lewis sangat tahu itu.
"Tuan, Anda bisa menampik perasaan Anda sendiri. Tapi Anda tidak bisa menipu saya." Akhirnya Lewis memberanikan diri untuk mengungkapkan isi hatinya. "Tolong temui Nona kecil sekali saja."
"Apa kamu tidak dengar perintahku?" peringat Kaizel marah, tidak suka dengan tingkah Lewis yang seakan-akan memaksanya untuk menerima anak dari orang yang telah membunuh istrinya.
"Saya dengar. Tapi saya tidak mau Anda menyesal."
"Kenapa aku harus menyesal?"
"Meskipun saya memberitahu, Anda tidak akan mengerti sebelum melihat Nona kecil sendiri."
Setelah itu Lewis membungkuk hormat dan keluar ruangan. Meninggalkan Kaizel yang bungkam oleh kata-kata Lewis yang mengandung suatu petunjuk.
♦♦♦
Cahaya dari perapian cukup jelas membentuk siluet bocah kecil yang memunggungi seorang wanita. Wanita itu membawa ikat pinggang dan mencambuk si bocah dengan membabi buta.
"Sudah ku bilang jangan bicara!"
"Jangan menjawab pertanyaan orang!"
"Jangan sok pintar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Daughter? (TAMAT)
Novela JuvenilCERITA DIPRIVAT! FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA! SEASON I (PART LENGKAP) Ini perjalanan hidup Bell, si gadis kecil terlantar yang diadopsi oleh ayah protektif dan kakak-kakak posesifnya. Start : 22 Februari 2021 Finish : 9 Maret 2021