empat;

9.4K 673 6
                                    

Amanda menyibak poni rambutnya yang mulai jatuh menutupi matanya yang sedari tadi bekerja. Dengan kesal dia mengambil karet rambutnya dan mengikat rambut beserta poninya kebelakang. Amanda ingin mengubah penampilannya walau hanya dengan cara menggerai rambutnya. Dengan cara ini saja sudah ada yang bilang kalau wajahnya berbeda, contohnya Dannis.

Entah karena dia bosan dengan penampilannya atau ia ingin terlihat lebih cantik didepan orang yang baru saja ia temui.
Senyumnya merekah ketika hal yang sedari tadi ia kerjakan akhirnya selesai juga. Amanda sedang membuat jadwal acara-acara dalam tahun terakhirnya sekolah kali ini.

Semua sudah Amanda catat dengan rapi, seperti UN, prom, UTS, UAS, dll. Ia mengusap dahinya pelan "Akhirnya selesai" gumamnya. Setelah merapikan bahan-bahan yang tadi ia pakai dan menyimpan jadwalnya Amanda berbalik dan terkejut karena tiba-tiba ada Dannis yang sedang berdiri didepan kamarnya. Oh dan tak lupa dengan wortel yang berada digenggamannya

"Dannis! sejak kapan lo disitu? bikin kaget aja," ucap Amanda lalu menghampiri Dannis

"Dari tadi, lo gak sadar?" balas Dannis santai kemudian menggigit wortelnya─cowok itu suka sekali dengan wortel. Dannis sudah tau jawabannya jadi Amanda tidak menjawabnya. "Lo ngapain sih?"

"Bikin jadwal. Biar teratur gitu acara-acara di sekolah nanti" jelas Amanda.

Setelahnya Amanda dan Dannis keluar dari rumah Amanda lewat pintu belakang sehingga menampakkan halaman luas antara rumah Amanda dan Dannis. Halaman belakang rumah mereka tergabung, rumah pohon dan bunga mawar berada diantara halaman belakang mereka.

"Mau Kemana?" Tanya Amanda

"Ke kamar. Ngantuk, pengen tidur" jawab Dannis malas. Amanda Masih mengikutinya dari belakang. Ketika sudah sampai di kamar Dannis, dengan Cepat Dannis membanting tubuhnya ke kasur empuknya.

Sedangkan Amanda Masih memperhatikan Tiap detail kamar Dannis. Kamar ini cukup rapi untuk ukuran Anak laki-laki. Ada tumpukkan kaset dan komik kuno di atas meja sebelah tape. Celana jeans dan kaos yang tergantung dibelakang pintu. Baju-baju yang tertata rapi di dalam lemari. Poster Queen, Artic Monkeys, Coldplay, The Beatles, The Script, dan poster band lain yang tidak Amanda ketahuo yang tertempel di dindingnya─Oh, dan tak lupa Ada Gitar kesayangannya yang digantung di dinding juga.

Amanda suka dengan kamar Dannis. Bahkan ia lebih suka kamar Dannis daripada kamarnya sendiri. Rasanya seperti nyaman ketika berada didalamnya.

Dan yang membuat Amanda Tambah iri lagi, di dalam kamar itu Ada tangga tersembunyi. Kalian harus menarik tangga itu dulu baru bisa naik ke rooftop. Jika malam tiba, pemandangan di atas tak kalah Keren dengan pemandangan di rooftop Gedung-Gedung tinggi di Jakarta lainnya.

Amanda menghela napas kemudia ikut memanting tubuh nya ke kasur empuk Dannis sehingga membuat kasur itu sedikit memantul-mantuk. Tangannya terbuka lebar sehingga terkena wajah Dannis. "IH!"

"Lo rese sih. Gue ada disini malah lo tinggal tidur" ucap Amanda

"Gue ngantuk, Man. Mending lo balik, besok masih sekolah, lo kira besok Sabtu?" usir Dannis masih dengan keadaan mata yang tertutup

"Ah, padahal rencananya, hari Sabtu gue mau ajak lo ke kebun binatang."

"Terus? emang kenapa?"

"Katanya sih ada panda baru dateng"

"Ajak gue! ajak gue!"

"Males. Lo rese." ucap Amanda santai lalu meninggalkan kamar Dannis

Ya, Dannis suka panda.

***

"Ayo Dannis! buat gol!" teriakkan Amanda semakin histeris ketika sahabatnya itu sebentar lagi akan sampai kedekat gawang bola, "Gol!" semua orang yang berada di sekitar lapangan itu berteriak gembira─Tapi, tidak se gembira teriakkan Amanda dan Ririn yang melihat Dannis yang menggol kan bola itu.

Skor kali ini adalah 2-1. Peluit dibunyikan tanda kalau permainan selesai. Mereka berteriak senang, bagaimana tidak? sekolah nya menang! walaupun masih ada pertandingan final sih.

Ririn melompat-lompat ditempatnya, "Menang! Yeay!" lalu ia memilih menghampiri Dannis yang sedang duduk beristirahat. Sedangkan Amanda memilih duduk ditempatnya tadi.

"Nih," Amanda mendongakkan kepalanya begitu melihat satu botol air minum dingin berada didepannya. "Buat lo. Gue tadi barusan beli"

Dengan gugup Amanda menerimanya, "Ah--ya. Thank's btw"

Sean tersenyum miring sebagai anggukkan. "Gimana futsalnya tadi?"

"Masuk final. Gue seneng banget. Lo sendiri? gimana basket lo?"

"Kalah. Yang main tim B sih. Bukan tim gue─tim A" ujar Sean

"Pede banget lo"

Mereka terkekeh bersamaan. Sama-sama menikmati momen mereka berdua ini.

"Sabtu, lo ada acara?" tanya Sean langsung to the point.

"Sabtu? enggak kok. kenapa emangnya?"

"Jalan yuk?"

Amanda terbatuk-batuk karena tersedak air minumannya "Bo--boleh"

Cowok itu tersenyum lebar ketika ajakannya diterima "Oke. Besok gue jemput lo dirumah lo jam 10"

"Emang lo tau rumah gue?"

"Gampang itu mah. Ya udah gue balik dulu ya"

Amanda tesenyum kecil melihat punggung Sean yang mulai menjauh. Ia ingin berteriak sekeras-kerasnya sekarang. Ia sangat senang karena ia diajak Sean untuk jalan berdua dengannya. Sampai lupa kalau di hari Sabtu, Amanda juga punya janji bersama Dannis

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang