Dannis tersenyum melihat sahabatnya tertidur diatas ranjangnya. Ia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 23:30. Lalu ia menguap, ia lumayan lelah hari ini, tapi ia menyukai waktunya ketika menemani Ririn dan mengobrol bersama orang tua angkat Ririn.
Entah, mungkin bersama dengan Ririn bisa melupakan perasaannya terhadap Amanda.
Dannis mengambil baju gantinya dan mengambil bantal serta selimut yang tersisa. Dan hal yang terakhir Dannis lakukan adalah menyelimuti Amanda yang tampak kedinginan.
Setelahnya, ia mengganti bajunya dan tidur di sofa ruang keluarga.
*
Seanzha A.: Amanda
Amanda Ariana: Apa?
Seanzha A.: Lo cantik deh
Amanda Ariana: Baru tau?
Seanzha A.: Serius.
Amanda Ariana: hahah
Amanda Ariana: Dibajak ya?
Seanzha A.: Gaklah
Seanzha A.: Gue ngomong terus terang, dari hati #asik
Seanzha A.: Eh, nanti sore free gak? jalan yuk?
Amanda Ariana: Alay.
Seanzha A.: Kamu kok gitu sih
Seanzha A.: ANJRIT DIBAJAK
Seanzha A.: SORI ANJIR DION KAMPRET PARAH
Seanzha A.: Sori sori Man, Dion kampret bajak hp gue
Amanda Ariana: Ya, gpp
Seanzha A.: Tapi, soal yang jalan nanti sore, lo bisa?
Seanzha A.: Kali ini beneran, gak dibajak hehe
Amanda Ariana: Boleh
Seanzha A.: Oke, gue jemput dirumah lo jam 3 sore ya
Karena percakapan itulah, mereka bisa jalan berdua hari ini. Mereka jalan disebuah taman kota, banyak anak kecil atau orang yang jogging sore hari ini. Dengan santai, Amanda menjilat es krimnya.
"Jadi, lo ikut acara refreshing angkatan?" ucap Sean memulai pembicaraan
"Em, gue sih pengen," jawab Amanda menggantung
"Terus, kenapa gak ikut? 'Kan lumayan, refreshing sebentar sebelum ujian nasional dan ini tahun terakhir kita," kata Sean panjang lebar
"Semua keputusan ada ditangan Dannis. Kalau dia gak ikut, gue juga gak ikut"
"Kenapa?"
"Soalnya, kalau Dannis gak ikut, gue gak bakal dapet izin juga dari Nyokap, katanya kalau gak ada Dannis, kamu siapa yang jagain? Kamu 'kan anaknya pecicilan, kalau ilang gimana?" Amanda terkekeh kecil
Sean tertawa geli "Kan, ada gue,"
Mendengarnya, membuat Amanda tersenyum dan membuat pipi Amanda memerah. Terkadang, Sean bisa menjadi laki-laki yang manis. Sean terkekeh melihat ekspresi Amanda. Sedangkan Amanda menggerutu didalam hatinya karena pipinya yang tidak bisa diajak kompromi.
"Lucu banget kalau blushing"
"Berisik."
Tawa Sean berderai. Banyak sepasang mata yang memperhatikan mereka daritadi, berbisik ke teman sebelahnya dan mengatakan kalau mereka adalah pasangan yang lucu atau iri melihat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Genç KurguMenjadi yang pertama baginya memang manis, menjadi yang terakhir untuknya memang indah. Tetapi betapa indah dan manisnya jika kamu menjadi satu-satu nya baginya. Amanda dan Dannis bersahabat sejak kecil, mereka selalu bersama. Lalu Ririn dan Sean da...