Wrong

35 24 6
                                    






Carol dan Sean kembali ke apartement Anna pagi buta. Setelah hampir 5 jam mencari Alvin dan Levi, mereka pulang dengan tangan kosong. Bahkan Anna pun tidak mengangkat telfonnya, membuat Carol khawatir dengan keadaan gadis keras kepala itu.

"Kalian dari mana saja" Tanya seseorang saat pintunya terbuka.

Carol dan Sean sangat terkejut.

Levi

Dan Alvin.


Sean menghampiri Alvin marah, rahangnya mengeras.

"Kenapa kau pergi tanpa memberi kabar huh!!!"


*Bugh

Sean menonjok telak rahang Alvin, membuat Levi dan Carol memekik tertahan. Alvin terhuyung, mengeram marah. Ia berlari menerjang Sean, membalas pukulan Sean dengan tangan besarnya. Mereka berguling di lantai, saling melempar pukulan.

"STOPP!!" Levi berteriak frustasi. Menghampiri keduanya dan menarik tangan Sean menjauhi Alvin. Carol memegangi Alvin yang masih berontak.

"Apa yang kalian lakukan di apartemenkuu!!!" Seru seseorang di pintu. Mereka menoleh, menatap Anna yang memasang muka marah.

"Jika ingin membuat keributan. Pergi dari sini!!" Usirnya, matanya menatap mereka nyalang.

"Bajingan ini memukulku duluan!" Alvin menunjuk Sean tidak terima.

"Kau yang bajingan. Brengsek!" Sean mengumpat.

"DIAAAMMM!!!" Pekik Anna. Carol dan Levi terdiam, mereka tak pernah melihat Anna semarah ini. Sean dan Alvin saling membuang muka, wajah keduanya babak belur.

Anna menghela nafas, bergegas menutup pintu dan menghampiri mereka.

"Jangan bertindak bodoh atau Si Mata Satu akan membunuh kalian semua" Kata Anna memberi peringatan. Mereka semua terdiam, Anna terlihat sangat mengerikan saat ini.

"Alvin, Levi. Darimana saja kalian? Kita mencari kalian seperti orang gila. Jika ingin pergi setidaknya beri kabar dulu" Anna bertanya.

"Kami mendapat pesan kalau kau diculik Ann. Saat kami menghubungimu kau tidak mengangkatnya, Jadi kami bergegas pergi karena khawatir. Tapi alamat yang ada dipesan itu palsu, jadi kami tersesat di jalan tengah hutan dan mobil kami mogok. Untung saja ada warga yang melintas dan memberi kami pertolongan" Jelas Levi. Carol mengerutkan keningnya.

"Mana mungkin aku diculik. Aku bekerja seharian ini" Ujar Anna, matanya menatap curiga.

"Kenapa kalian tidak menghubungi kami?" Carol bertanya.

"Maaf, kmi tidak ingin membuat kalian khawatir" Jawab Alvin.

"Cih, alasan" Cibir Sean. Alvin melotot tidak terima, mendengus membuang mukanya.

"Sean!" Tegur Carol.

"Al, ini masalah kita semua. Jangan pernah menyembunyikan apapun lagi, apalagi bertindak sendiri" Carol mengingatkan.

"Ann, kenapa kau tidak mengangkat telfon mereka?" Sean bertanya. Anna mengerutkan alis.

"Tapi tidak ada panggilan masuk ke ponselku" Anna menunjukkan ponselnya, mereka memeriksanya. Anna benar, tidak ada panggilan masuk dari Alvin ataupun Levi.

"Apa-apaan ini? Tadi kami benar-benar menelfonmu" Ujar Alvin membela diri. Levi mengangguk setuju.

"Lalu bagaimana bisa Anna tidak menerima panggilanmu?" Tanya Sean sarkas.

SinnersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang