"Emang kenapa kalau Kalista bukan anak kamu? Kamu gak bisa terima dia gitu? Kris, kalau emang kamu udah gak bisa pertahankan hubungan ini, kamu bisa pergi. Aku mandul dan sampai kapanpun gak akan pernah bisa ngasih kamu keturunan"
Jessica kesal, ia menarik Kalista untuk pergi bersamanya.
"Kalian mau kemana?"
"Pergi, sesuai kemauan kamu"
"Aku gak bilang seperti itu Jes, kamu yang menyimpulkan sendiri"
"Aku malas debat Kris, aku butuh waktu untuk sendiri"
"Jangan bawa Kalista, dia juga anak aku"
"Anak kamu? Bukannya tadi kamu menyangkal"
"Jes"
"Mom, Dad cukup. Oke, stop it. Sekarang biar aku yang tanya sama kalian, jadi benar kalau aku itu bukan anak kandung kalian?"
Keduanya saling tatap memikirkan jawaban yang sekiranya tak melukai hati Kalista.
"Dengan diamnya kalian, aku semakin yakin kalau aku emang bukan anak kalian"
"Kal, kamu mau kemana?"
"Tenangin pikiran, aku belum bisa kabur uang aku belum banyak, Mom tenang aja"
Setelah kepergian Kalista kedua pasangan itu masih berseteru.
"Apa kita kembalikan saja Kalista pada orang tuanya?"
"Kalau tau siapa orang tua Kalista, kenapa kita gak balikin dia waktu itu juga?"
Kris meremas rambutnya, ia menatap foto keluarga yang terbingkai indah dipajang di ruang utama keluarga.
"Kalau dilihat juga Kalista mirip kamu, gara-gara mulut sialan ini dia sampai tersakiti karena tau yang sebenarnya"
"Aku hanya berharap orang tua Kalista akan memaafkan kita karena sudah menjauhkan mereka dari putrinya"
"Semoga"
Sebuah perjalanan kisah Kalista mencari jati dirinya yang sebenarnya, menguak masa lalu yang begitu menyakitkan yang ia lupakan. Meninggalkan keluarga yang telah membesarkannya hanya untuk mencari sosok orang tua kandungnya, namun kenyataan pahit ia terima. Kedua orang tuanya tewas karena kecelakaan dan Kalista terpisah dari mereka, ingatan masa lalunya hilang. Ia ingin kembali bertemu dengan keluarganya, meskipun kedua orang tuanya sudah tiada mungkin ia masih memiliki keluarga lain pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatum (Sekuel Filoteemo)
FanfictionKalista, gadis dingin dan enggan bersosialisasi harus berurusan dengan pria tengil seantero Kampus Nirwana karena menolaknya, ia harus menerima perlakuan tak menyenangkan dari penggemar berat si pria yang terkenal sebagai pangeran kampus. "Pangeran...