"Kal?"
Kalista sedari tadi diam, ia menatap sendu tubuh Jade yang terbaring lemah, luka lebam serta kepalanya yang diperban membuat Kalista kembali teringat dengan kejadian memilukan itu. Tubuhnya bergetar, tangisnya kembali pecah, keringat dingin membasahi wajahnya.
"Ja-jangan.. Ku mohon menjauhlah.. Tolong"
Kalista menutup kedua telinganya, ia benar-benar ketakutan.
"PERGI. JANGAN SENTUH AKU! PERGI!" teriaknya.
Kalan yang baru saja kembali setelah membeli makanan untuk Kalista segera berlari dan mendekap tubuh Kalista.
"Hei kamu kenapa? Tarik nafas Kal, aku disini. Aku disini, kamu akan baik-baik saja"
Kalista tak menjawab tapi tangannya meremas kuat lengan Kalan. Isak tangisnya masih terdengar jelas.
"Tenang ya Kal, aku ada disini. Kamu sekarang aman"
"Kal, aku kotor. Hiks.. Aku kotor, hiks"
Kalan meneguk salivanya, sungguh ia tak tega melihat keadaan Kalista yang hancur seperti ini, andai ia sampai lebih dulu pasti Kalista tak akan menerima perlakuan buruk itu.
"Kal, aku kotor. Hiks. Pria itu udah nyentuh aku disini (menunjuk dadanya), disini (menunjuk bibirnya) dan disini (tubuhnya bergetar saat ia menunjukkan bagian pusatnya).. Aku kotor Kal"
Tubuhnya bergetar hebat, Kalan masih mendekap tubuh Kalista erat.
"Udah Kal, kamu udah aman sekarang"
"Tapi aku kotor Kal, dia udah nodai aku, hiks"
"Dia siapa? Kamu bisa lihat wajahnya?"
Kalista menggeleng kuat, wajah pria itu tertutup kain seperti penjahat pada umumnya.
"Sekarang kamu tidur dulu disini ya, tenangin diri kamu. Hm?"
Kalista menatap tubuh Jade yang masih belum memberikan respon.
"Dia bakalan baik-baik aja kan, Kal?"
Kalista menatap sendu ke arah Jade, ia tak tega melihat prianya kesakitan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatum (Sekuel Filoteemo)
FanfictionKalista, gadis dingin dan enggan bersosialisasi harus berurusan dengan pria tengil seantero Kampus Nirwana karena menolaknya, ia harus menerima perlakuan tak menyenangkan dari penggemar berat si pria yang terkenal sebagai pangeran kampus. "Pangeran...