Memori

146 24 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kal, bebek lo tuh"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kal, bebek lo tuh"

Kalan tak menyahut, ia masih asik memainkan game di ponselnya.

"Kal, tumben lo nyuekin dia? Kenapa?" tanya Tama penasaran tapi Kalan tak merespon.

Gadis itu sedang celingak-celinguk menunggu kedatangan seseorang, sesekali ia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Om Dewo mana sih? Lama banget deh" gerutunya.

Bola matanya berputar hingga tak sengaja netranya saling beradu dengan Kalan, buru-buru ia mengalihkan pandangan.

"Kal, balik bareng gue yuk?" ajak Ravi yang baru saja tiba.

"Hm gue tunggu Om Dewo aja"

"Om Dewo kayaknya gak bisa jemput lo deh. Dia ngabarin gue" pria itu menunjukkan chatnya kepada Kalista.

Gadis itu mendengus sebal.

"Yaudah ayo"

Ravi tersenyum penuh kemenangan, lebih tepatnya tersenyum mengejek sambil menatap Kalan.

"Ravi sialan"

"Kal, lo beneran suka sama Kalan?" tanya Ravi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kal, lo beneran suka sama Kalan?" tanya Ravi.

"Hm, gak. Kenapa lo nanya gitu?"

"Kirain hehe"

Fatum (Sekuel Filoteemo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang