Semenjak insiden ciuman itu baik Kalista maupun Kalan keduanya terlihat canggung dan sama-sama saling menghindar lebih banyaknya Kalista yang menghindar enggan bertatapan mata dengan Kalan dan pria itu hanya bisa pasrah, ia tahu jika tindakannya salah dan sudah lancang mencium Kalista yang masih berstatus kekasih orang terlebih lagi kekasihnya saat ini tengah terbaring lemah tak sadarkan diri.
Hubungan Kalan dan Karin tak bisa dibilang baik-baik saja, setelah keduanya memutuskan untuk kembali memulai hubungannya dari awal yang Kalan pikir akan menjadi baik tapi nyatanya ia salah. Karin masih sama seperti dulu, yang terlalu ambisius mengejar mimpinya dan selalu mengesampingkan Kalan. Mengeluh pun sudah tak pantas, Kalan sendiri yang telah membuat keputusan untuk meninggalkan Kalista demi Karin jadi nikmati saja karmanya.
Entah apa yang dimiliki Kalista di dalam dirinya hingga membuat Kalan tak bisa berhenti untuk memikirkannya seakan terkena kekuatan magic setiap harinya di ingatan Kalan selalu terekam senyum manis Kalista. Memang benar jika penyesalan akan selalu datang di akhirnya. Kalan hanya berniat untuk memperbaiki hubungan mereka, tapi mengapa perasaan aneh yang disebut cinta turut andil di tengah-tengahnya? Tak bisa Kalan pungkiri jika ia telah jatuh pada pesona Kalista, ia terlalu bodoh hingga salah jalan.
Rasa yang Kalan yakini hanya kekaguman saja nyatanya itu perasaan cinta yang begitu menyesakkan dada. Kalan tidak bisa melihat Kalista sedih, hatinya akan ikut sakit jika gadis itu mengeluarkan airmatanya dan sebaliknya jika gadis itu tertawa bahagia hatinya merasa damai.
"Wuihh, kirain lo gak bakalan pernah dateng lagi kesini?"
Kalan mendengus sebal, ia masih asik meneguk minumannya. Dentuman musik yang kencang memekakkan telinga seperti alunan melodi yang sangat indah baginya, Kalan akan menyempatkan diri untuk pergi kesini jika suasana hatinya sedang tidak baik dan biasanya Bayu atau Tama yang akan menemaninya.
"Lo sama Bayu?"
"Ho'oh, DJ-nya Ayu lo tau sendiri lah gimana bucinnya dia"
Kalan hanya mengangguk dan kembali meneguk minumannya.
"Lo pengen kobam?" tanya Tama, tatapan matanya beralih pada sebotol minuman yang hampir habis diteguk Kalan.
"Sepertinya iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatum (Sekuel Filoteemo)
FanfictionKalista, gadis dingin dan enggan bersosialisasi harus berurusan dengan pria tengil seantero Kampus Nirwana karena menolaknya, ia harus menerima perlakuan tak menyenangkan dari penggemar berat si pria yang terkenal sebagai pangeran kampus. "Pangeran...