Sudah dua jam Kalan duduk di kantin, ia malas masuk kelas karena suasana hatinya yang masih belum tenang setelah ia bertemu dengan Kalista. Kalan pikir setelah ia bertemu Kalista semua rasa bersalahnya akan hilang setelah ia meminta maaf pada gadis itu tapi ternyata perkiraannya salah. Bahkan hatinya malah menjadi semakin gundah gulana, dari tadi ia sibuk memainkan ponselnya untuk menscroll akun media sosial mantan kekasihnya, biasanya jika ada waktu senggang Kalan sibuk memainkan game online di ponselnya tapi mengapa untuk saat ini ia malas. Dari tadi ia bolak-balik mengecek feed Kalista, Kalan berharap gadis itu akan posting sesuatu tapi ia salah Kalista termasuk gadis yang dapat menjaga privasi hubungannya dengan sangat baik.Jujur saja Kalan penasaran dengan sosok pria yang tadi pagi mengantar Kalista, kekasih barunya atau mungkin calon kekasihnya. Arrgghh Kalan meremas rambutnya, kepalanya masih terasa sakit memikirkan tentang Kalista. Gadis itu benar-benar membuatnya frustasi.
"Kal, gue ada informasi penting" ucap Tama heboh.
Kalan mendelik tajam, memutar bola matanya malas.
"Ini tentang Kalista, Kal"
"Kalista?"
Kalan mengalihkan pandangannya dan menatap lekat wajah sahabatnya itu.
"Kenapa Kalista?"
"Kalista—"
"Kal, Kalan woy. Maneh kudu milu urang, ayuk ih"
Kalan mengernyitkan dahinya, kenapa hari ini sikap kedua sahabatnya sangat menyebalkan.
Kalan hanya pasrah saat Bayu menarik lengannya, langkahnya terhenti saat telunjuk Bayu menunjuk ke arah gadis yang sangat ia kenal.
"Kalista"
"Kalista udah move on euyy, kalah start gue"
Kalan menatap kesal Bayu.
"Becanda beibh, cowok yang sekarang gak kalah ganteng sama yang kemaren, kan Kal? Keren euyyy Kalista sekarang jadi pemain cinta"
'Pemain cinta? Cih'
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatum (Sekuel Filoteemo)
FanfictionKalista, gadis dingin dan enggan bersosialisasi harus berurusan dengan pria tengil seantero Kampus Nirwana karena menolaknya, ia harus menerima perlakuan tak menyenangkan dari penggemar berat si pria yang terkenal sebagai pangeran kampus. "Pangeran...