Jeyou
Bang, keadaan kacau, jangan ke Indomaretnya sekarangKyungho sama Minsu pisah sama kita. Kita gak sengaja mencar tadi.
You
Okeh kita bakalan dateng besok.
Kalian hati-hati.Jaeyun mematikan handphonenya dengan raut khawatir.
"Kenapa Yun?" Tanya Chan.
"Jeyou ngasih kabar, keadaan mereka kacau, mereka gak sengaja mencar sama Kyungho Minsu. Mereka nyuruh tim A buat nunda dulu ke Indomaretnya."
"Yaudah kita tunda dulu, kita tunggu sampe tengah malem atau jam satuan. Jerome, Jisu, Chihoon kalian tidur dulu gidah biar gak ngantuk nanti."
Jerome dan Jisu pun akhirnya tertidur. Beda lagi sama Chihoon dia gak bisa tidur sama sekali, padahal dari kemaren dia gak tidur. Dia mulai susah tidur lagi, padahal tiga hari lalu tidurnya mulai teratur.
"Bang Hoon, tidur gih, biar gua sama Bang Chan yang jaga. Lu dari kemaren gak tidur."
"Pengennya gitu, tapi gua gak bisa tidur."
Jaeyun pun kedapur dan bikin teh anget buat Chihoon. "Nih minum aja bang, kali aja bisa bikin lu tidur."
"Makasih, tapi percuma sih, kemaren juga udah dibuatin teh sama Donggeon, tapi tetep gak bisa tidur."
"Coba aja bang, kan beda sekarang. Karena dari kemaren gak tidur, kali aja ntar jadi bisa. Kasian badan lu gak istirahat."
Chihoon pun meminum tehnya dan tiduran disamping Woongi. Ia mencoba tidur, hingga terdengar suara dengkuran yang menandakan Chihoon sudah tertidur.
Jaeyun pun tersenyum karena melihat Chihoon tertidur. Namun pikirannya tidak bisa diam ia memikirkan keadaan Minsu.
Kyungho gimana?
Jaeyun gak khawatir-khawatir banget sama Kyungho. Karena dia tau Kyungho pasti bisa ngelindungin dirinya sama Minsu.
Namun beda lagi kalo phobia Minsu kambuh. Kyungho pasti bakalan susah ngelindungin Minsu.
"Udah Yun, gua yakin mereka berdua aman. Kyungho pasti bisa," Chan pun hanya bisa menenangkan Jaeyun. Dirinya juga khawatir gimana keadaan mereka.
Sudah sejam lebih mereka ngumpet di sebuah rumah. Woonggi mulai ngevlog sambil nyemilin mie mentah yang dia temuin di rumah itu.Jeyou yang berada di sampingnya pun minta sedikit. Pengen nyobain katanya, "Buset Gi, asin banget ini. Itu bumbunya lu tuang semua?"
"Hehe iya bang, enak ini bumbunya."
"Generasi micin dasar."
Donggeon yang ngelihat itu cuma geleng-geleng kepala. Mereka kalo udah bersatu bacot juga ternyata.
"Okeh gais, kan tadi gua udah jelasin kalo kita kepisah sama tim kita. Dan sekarang kita lagi sembunyi, gua khawatir sama Bang Minsu. Sama Bang Kyungho juga sih. Tapi gua suka kesel kadang sama dia, jadi khawatirnya dikit aja hahaha."
Woonggi berhenti sejenak untuk melihat keadaan diluar, "Kita bakal lanjut ke Indomaretnya nanti. Jadi sampe nanti lagi gais."
Woonggi mematikan kameranya. Ia pun membaca komen-komen di akun Youtubenya.
Banyak komentar yang menyemangati Woonggi agar bisa selamat.
Namun banyak juga komentar negatif kalo Woonggi cuman manfaatin keadaan buat bikin vlog biar dapet uang.
Aslinya Woonggi agak sakit hati. Padahal mah dia kagak butuh uang. Sekarang mana guna uangnya. Orang mereka aja lebih milih nyuri makanan daripada uang karena tau gak bakal guna.
Tapi Woonggi gak mau berhenti bikin vlog. Dia cuma gak mau dilupain ama orang luar. Setidaknya mereka yang nonton bisa terus inget Woonggi kalaupun nanti Woonggi gak selamat lagi.
"Woonggi, Jeyou, kita robek-robekin majalah sama bukunya aja dulu disini. Nanti kita disana tinggal pasang jadinya."
"Bentar bang, kenapa kita gak pake sprai kasur aja. Nanti kelamaan, kali aja disini ada beberapa sprai kasur."
"Yaudah kita cari aja dulu sprai kasurnya."
Sebenarnya itu rencana awal mereka sebelum akhirnya mereka mutusin buat make kertas. Karena dirumah mereka sebelumnya gak banyak sprei kasur. Itu pun udah mereka pake buat nutupin gerbang, karena gerbang dirumah itu gak ditutupin pake apapun.
"Bang gua nemu dua di kamar yang itu," Ucap Jeyou sambil menunjukan sprei kasur yang ia bawa.
"Gua juga nemu tiga nih bang," Lapor Woonggi. Melihat yang di bawa Woonggi, Donggeon cuma elus dada.
"Astaga Woonggiii, itu tuh bukan sprei kasur. Itu mah bed cover. Ketebelan kalo buat nutupin jendela."
"Ye maap bang, gua gak tau hehe."
"Eh bawa aja, buat kita jadiin kasur di Indomaret, lumayan daripada tidur di ubin."
"Yaudah bawa aja, spreinya taro aja di tas Woonggi, nih gua juga nemu dua. Itu bed cover taro aja di tas itu, tadi gua nemu tas didalem."
Donggeon pun pergi ke dapur, tujuan utamanya itu tabung gas di dapur. Ia pun membandingkannya dengan tabung gas yang ia bawa.
Karena tabung gas yang ia bawa merupakan tabung gas lama. Alias udah mereka gunain selama lima belas hari, tentu aja tabung gasnya udah ringan. Akhirnya ia pun memutuskan membawa tabung gas yang ada dirumah ini karena lebih berat.
Ia pun juga memutuskan menggunakan tas gendong untuk membawa gas tersebut daripada menggunakan tas tenteng. Lama-lama keberatan juga dia.
Cieee yang kepo sama keadaan Minsu Kyungho Wkwkw :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Run -TO1 x VERIVERY- [END]
FanfictionBertahan hidup di kota yang hampir hancur. Kesepuluh pemuda tersebut bertemu dan bertahan hidup dari serangan mayat hidup Menunggu penyelamatan yang entah kapan datangnya Cerita TOO ft VERIVERY *** -Terinspirasi dari berbagai film, komik dan bacaan...