07

288 80 6
                                    

"Tes...tes.... Eheem"

"Okeh, vidio kali ini gua yang ambil alih. Kenalin gua Jisu."

Jisu pun membuat rekaman untuk kontennya Woonggi, ia rekam menggunakan handphone Jeyou yang sengaja mereka bawa.

"Tadi kondisi lagi gak pas buat rekaman. Kita dikejar-kejar zombie. Gua bakal kenalin parter gua dalam pencurian ini. Jangan salahin kita, kita mau beli pun gak ada yang nerima uangnya."

Jisu ketawa sendiri gara-gara omongan dia, Jerome juga ketawa, tapi kan gak keliatan di kamera.

"Lagipun ni konter punya bokap gua. Jadi gak bisa dibilang maling juga. Anggep aja gua lagi sedekah," Kamera pun berganti menjadi kamera belakang, dan menunjukan muka Jaeyun, Jeyou, dan terakhir Jerome.

"Kalian mau tau kan keadaan diluar, tapi kita gak bisa videoin karena disini gak ada jendela jadi nanti aja."

Ternyata mereka sudah sampai di konter pulsa. Di konter ini ternyata memang menjual beberapa handphone.

Jisu menyelesaikan rekamannya. Sekarang saatnya ia bekerja.

Ia mengambil semua handphone yang ada di konter yang berjumlah 5 buah dan mengambil 5 kartu sim untuk handphonenya. Ia menyalakan semua handphonenya dan melakukan registrasi.

Setelah selesai di registrasi, Jisu memasang anti gores di handphonenya. Karena keadaan kayak gini, pasti ada aja saat-saat handphonenya pasti jatuh. Jadi buat jaga-jaga aja.

Setelah memasang semua, Jisu kembali memasukan handphone tersebut kedalam kotaknya untuk pertahanan ganda

Jerome dan Jeyou menggambil semua power bank dan beberapa charger kedalam tas yang mereka bawa.

Jaeyun ngapain?

Dia nyender di belakang pintu buat nahan pintunya.

"Gimana yun, masih ada gak zombienya?"

"Gua cek dulu," Jaeyun pun mengintip lewat celah di bawah pintu. Karena gelap ia pun menggunakan senter. Hanya ada beberapa pasang kaki di luar, "Ada sekitar 6 zombie, mau lanjut?"

"Dikit sih, tapi kalo dilawan malah ngundang zombie yang lain."

Bruk bruk bruk bruk

Jeyou menggedor-gedor pintu besi konter ini. Ya namanya toko, pasti punya pintu besi.

Bruk bruk bruk bruk

Nah kan dibales lagi dari luar

"You, lanjutin, zombie disini pada pergi kedepan."

Bingung?

Sini merapat

Jadi konter ini sama aja kayak toko. Bentuknya segi empat, sisi depan ada pintu besi yang kalo dibuka itu dari bawah ke atas.

Trus dikonter ini ada pintu biasa di belakang.

Jadi setelah Jeyou gedor-gedor pintu besi didepan, zombie-zombie yang dibelakang jadi kedepan semua.

"Okeh kalian denger suara diluarkan, itu semua zombie yang tadi nyerang kita. Sekarang kita mau keluar, doain kita selamat ya," Jisu kembali memulai rekaman. Sepertinya kalo ia berhasil selamat ia akan buat channelnya sendiri buat vlog karena asik juga nge vlog.

Jeyou terus gedor-gedor pintunya dibantu Jerome.

"Eh udah, ayok keluar." Mereka berhasil. Kini tas sudah di punggung Jerome.

Jisu memulai rekaman lagi tanpa suara. Jisu terus merekam perjalanan mereka berempat.

Sampai ditengah jalan mereka berhenti sejenak karena mereka melihat tiga zombie yang sedang memakan tubuh manusia.

Jisu tidak melewatkan kejadian ini, ia pun merekamnya dengan perlahan-lahan agar tidak ketahuan.

Mereka pun mundur dan memasuki salah satu kios, setelah menutup pintu kios tersebut, jisu kembali berbicara "Kalian liat kan, sama persis kayak di film."

"Bang lu ngerasa juga gak sih, kayaknya itu yang dimakan mayatnya masih baru deh." Jerome pun ngomong ke Jaeyun.

"Gua rasa iya, mukanya masih mulus gitu."

"Gua gak pernah liat orang lain selain kita, sekalinya nemu, malah udah di mangsa sama tuh zombie."

Jisu merekam pembicaraan mereka bertiga.

Jisu berjalan mengelilingi kios ini, ternyata ini toko kue.

"Yun, ada cheesecake noh. Mayan lah buat dimakan."

"Emang gak basi?" Tanya Jaeyun menghampiri Jisu.

"Masih di kulkas, setau gua kue kayak gini bisa tahan dua bulan."

"Kalo kue ternyata udah lama di kulkas gimana?"

"Cobain aja dulu," Jeyou yang mengikuti Jisu pun nyelonong buka kulkas duluan dan ngambil kue rasa coklat.

Jaeyun pun mengambil Cheesecake tadi dan makan sedikit, masih enak.

"Wah, Su cobain nih. Masih enak"
Jisu pun mengambil pisau kue, dan makan kuenya.

"Oke gais, ini jangan ditiru ya, tapi kita juga laper belom makan."

Setelah mengatakan itu Jisu berhenti merekam dan melanjutkan makan.

Jerome jangan tanya, dia juga udah makan kue coklatnya bareng Jeyou.

Jaeyun pun mengambil beberapa kue lainnya untuk orang rumah. Karena Minsu pasti suka banget sama kuenya apalagi gratis.

Mungkin pas sampe kuenya udah gak kebentuk. Tapi biarin aja, mereka semua itu perut karet, yang penting kenyang.

Jisu sempet kepikiran, kalo keadaan gini ternyata ada sisi positifnya.

Uang tidak ada gunanya lagi

Rasa persahabatan pun langsung tumbuh cepat diantara mereka.

Mereka semua tidak saling mengenal, namun langsung saling melindungi untuk kehidupan bersama.

Semoga aja mereka aman sampai bala bantuan datang

Semoga

Semoga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sesuai janji, cepet2 up (padahal niat ngrjain tugas dulu 😂😂)

Makasih yang udh baca, vote dan komen cerita saiaa 😍😘

Hati-hati Typo:v

👋👋

Run -TO1 x VERIVERY- [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang