Chan dan Chihoon jalan menuju ke arah kanan. Mereka melewati beberapa gang, namun gak terlalu jauh dari indomaret.
Didepan ada dua zombie, langsung aja Chan menusuk kepalanya menggunakan tombak.
Disaat Chan sedang melawan zombie, Chihoon hanya melihatnya, ada satu zombie yang mendekati Chihoon, tapi Chihoon masih diam gak bergerak.
Saat zombie itu hampir menggigitnya, Chihoon hanya menyumpal mulut zombie itu dengan tombaknya, ia menghindari tatapan zombie tersebut. Hingga akhirnya zombie tersebut jatuh karena ditusuk dari belakang sama Chan.
"Kenapa lu selalu ragu buat bunuh zombie?" Tanya Chan begitu kedua zombienya telah tumbang.
"Gua gak tau, tapi setiap tatap mata zombie, gua merasa mereka hidup. Mata mereka sayu, dan penuh harapan. Gua selalu berpikir jiwa mereka belum mati. Makanya gua gak tega bunuh mereka. Karena yang gua liat manusia biasa, bukan zombie."
"Hoon, kalo misalnya emang lu bisa liat mereka hidup, justru lu harus bunuh mereka. Gua tau kok lu udah pernah bunuh beberapa zombie."
"Itu gara-gara kepepet, daripada gua jadi zombie," bela Chihoon.
"Yaudah, pokoknya lu bunuh aja zombie, setidaknya dengan bunuh zombie, jiwa mereka tenang kan. Udah bunuh aja zombienya." Hasut Chan.
Kalo misalnya ini keadaan biasa, Chan pasti udah dikatain setan sama Chihoon. Tapi keadaan beda yang mengharuskan semua orang bertahan hidup.
"Iya-iya," Jawab Chihoon
Mereka pun melanjutkan jalan mereka, dirasa sudah cukup jauh Chan pun meletakan speaker bluetoothnya di atas tembok, biar gak diambil zombie.
Dan tinggal menunggu aba-aba Jaeyun biar tau kapan nyalain suaranya
Kini Jisu dan jerome lagi nyari rumah yang listriknya masih berfungsi.
Kenapa didaerah sini listriknya kurang bagus?
Padahal rumah mereka sebelumnya tidak terlalu jauh dari daerah sini, dan listriknya masih baik-baik aja.
Jisu dan Jerome sedikit bingung. Kenapa jalan mereka kosong melompong.
Padahal kata Chihoon tadi di area sebelah kiri justru banyak zombienya dibandingkan sebelah kanan, tempat Chihoon dan Chan.
Akhirnya mereka pun melihat satu rumah yang lampunya masih menyala.
Mereka pun mulai memasang speakernya ke stop kontak.
Mereka pun tinggal menunggu Jaeyun memberikan aba-aba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run -TO1 x VERIVERY- [END]
FanfictionBertahan hidup di kota yang hampir hancur. Kesepuluh pemuda tersebut bertemu dan bertahan hidup dari serangan mayat hidup Menunggu penyelamatan yang entah kapan datangnya Cerita TOO ft VERIVERY *** -Terinspirasi dari berbagai film, komik dan bacaan...