-28-

110 10 1
                                    

"Jan, dicariin tuh," ucap Miranda.

"Siapa?" tanya Renjana.

"Babang Aksara idaman dunia WKWKWK," jawab Miranda bercanda.

Setelah kejadian Renjana menyatakan perasaannya pada Kuncara, kini mereka tak lagi saling bicara. Renjana masih kesal dengan lelaki satu itu. Walaupun rasa sayangnya tidak akan pernah berkurang sedikitpun pada Kuncara. Ia masih sering diam-diam mengamati Kuncara dari kejauhan. Entah Kuncara sadar atau tidak.

Semenjak itu pula, Renjana jadi suka banyak cerita dengan Aksara, karena hanya Aksara yang tahu semua yang dirasakan Renjana. Dan hanya Aksara juga yang tahu perasaan Kuncara yang sangat naif itu. Aksara juga sedikit kesal dengan temannya satu itu. Bisa-bisanya dia menolak diberi bidadari oleh semesta. Aksara kadang bingung dan tidak mengerti bagaimana harus merespon setiap yang dikatakan Renjana. Ia sendiri belum pernah sedalam Renjana dalam mencintai seseorang. Jadi yang bisa dilakukan Aksara hanya mendengarkan apa saja yang Renjana coba ungkapkan, menenangkan sebisanya dan memberi support semampunya.

Tak jarang Aksara merasa kasihan dengan Renjana. Hanya karena Kuncara yang naif itu, dia harus menanggung luka yang seharusnya tidak ia rasakan. Sudah saling cinta mengapa tidak langsung bersatu saja. Tapi Kuncara bukan dia. Kuncara ajaib dengan seluruh jalan pikirannya.

.

"Tumben Sa kesini nyariin gue, biasanya juga nyari kembaran lo WKWKWK," sapa Renjana.

"Jangan sama-samain gue sama Kuncara dong, Jan. Gamau gue WKWK," balas Aksara.

"Nih, biar tuan putri tidak galau lagi," ucap Aksara sambil menyerahkan sekantong plastik kepada Renjana.

"Apa-apaan nih? Gue nggak sengenes itu kali Aksaraa," jawab Renjana mengembalikan kantong plastik itu pada Aksara.

"Nggak ngenes tapi buat kuping gue panas, tiap hari nyebut 'KUNCARA,KUNCARA,KUNCARA' terus aja. Dah ini terima aja. Nggak setiap hari lo gue baik gini sama orang WKWKWK," ucap Aksara meletakkan kantong plastik berisi macam-macam snack dan susu bantal stroberi ke genggaman tangan Renjana.

"Iya deh Makasih Aksara yang baik dan tidak sombong. Jangan bosen dengerin Renjana curhat yaa."

"Hmm, dah bosen sih Jan. Tapi gue kan baik, jadi ya gimana ya,"kata Aksara sok tengil

"Ih sombong amat nih bocah,"balas Renjana dengan mencolek hidung Aksara.

Tanpa disadari di belakang sana ada Kuncara yang sedang memperhatikan mereka. Bibirnya tersenyum tetapi hatinya tercabik-cabik.

"Itu Kun yang lo mau selama ini?"tanya Laura mengagetkan Kuncara.

Laura sejak tadi juga mengamati Aksara dan Renjana. Tidak hanya itu Laura juga melihat bagaimana Kuncara hanya sanggup berdiri diam di belakang kelas mengamati keduanya yang sedang tertawa. Laura gemas dengan yang Kuncara lakukan. Mengapa ia tidak jujur saja dengan apa yang dia rasakan. Semua orang juga tahu kali, kalau sebenarnya Kuncara punya rasa lebih kepada Aksara.

"Asal Renjana bahagia, gue juga ikut bahagia Ra," jawab Kuncara.

Omong kosong. Bullshit. Laura tidak pernah percaya kalimat itu. Mana ada orang yang bahagia melihat orang yang ia cinta malah dekat dengan sahabatnya sendiri. Namanya cinta pasti mereka ingin saling memiliki. Kuncara hanya terlalu naif.

"Kalau lo sayang seseorang, lo cinta dia, kejar. Lo buktiin bahwa lo emang pantes. Bukannya lo lepas gitu aja. Lo laki-laki Kun."

"Buat apa Ra? Renjana udah kelihatan bahagia kok sama Aksara, kenapa gue harus masuk ngancurin semuanya?" tanya Kuncara dengan tetap memperhatikan Renjana dan Aksara dari kejauhan.

"Emang lo tahu Renjana beneran bahagia? Emang lo pernah tanya apa Renjana beneran bahagia sekarang? Lo nggak tahu Kuncara. Lo cuma ngelihat. Lo cuma lihat apa yang kelihatan sama mata lo. Lo nggak pernah coba cari tahu apa yang sebenarnya Renjana rasain. Lo selama ini cuma berusaha nyalahin diri lo sendiri."

"Renjana udah berani jujur Kuncara sama perasaannya. Dia udah nggak memperhitungkan apa konsekuensi yang bakalan ia dapetin setelah nyatain ke lo. Lo kapan Kun?"

"Emang gue bisa Ra?"

"Nggak ada yang nggak bisa Kun, yang buat suatu hal jadi nggak bisa ya lo sendiri. Perjuangin Kun, perjuangin Renjana," ucap Laura menepuk bahu Kuncara lalu pergi kembali menyusul Miranda.

Kuncara masih berdiri disana, memikirkan satu persatu hal yang Laura katakan. 'Perjuangin'. Ia bingung apa yang seharusnya dirinya perjuangkan sekarang, bahagia Renjana tanpanya, atau Renjana bahagia bersatu dengannya.
.

"Mau langsung pulang apa mau kemana?" tanya Aksara.

"Belum mau pulang," jawab Renjana.

"Rindu Kuncara," ucapnya.

"Ya udah yuk ke toko es krim dekat alun-alun kota aja gimana?" tawar Aksara.

"Aaa, mau dong," jawab Renjana berbinar tersenyum.

'duh Renjana kenapa cantik banget gini sih. Gila kali Kuncara milih menjauh. Gini caranya gue yang lama-lama suka Renjana' batinnya geleng-geleng kepala.

"Ayo Aksaraa. Lama amat sih. Gue udah keburu laper," Renjana menarik tangan Aksara.

"Giliran denger kata es krim, ngibrit aja nih bocah satu," bisik Aksara lirih sambil pasrah ditarik-tarik Renjana tanpa dosa.

Seperti biasa dimanapun tempatnya Renjana tak akan bosan-bosan menceritakan Kuncara. Dan Aksara juga harus pasang telinga lebar-lebar untuk mendengarkannya.

"Kira-kira lo sampai kapan ya Jan gila sama Kuncara gini?" tanya Aksara.

"Gatau. Kuncara ganteng banget sih. Baik banget juga. Keren. Ah, pokoknya sempurna banget buat gue. Andai pikiran dia nggak buruk-buruk doang isinya," jawab Renjana sambil membayangkan Kuncara.

"Kalau ada manusia yang lebih dari Kuncara lo mau coba nggak?" tanya Aksara.

"Mana ada Aksara. Nggak ada yang selucu Kuncara," jawab Renjana sambil menyendok es krim coklat susunya.

Tangan Aksara mengarah ke ujung mulut Renjana. Menghapus es krim yang ada di sana.

"Dasar bocil, makan es krim aja belepotan," ucap Aksara geleng-geleng kepala.

"Bodoamat wlee," ucap Renjana menjulurkan lidah menggoda Aksara.

"Makanya Kuncara gak mau sama lo WWKWKWK," balas Aksara ikut menggoda Renjana.

"Ih Aksara nakal banget yaaa," jawab Renjana melotot.

'tolong ya Renjana jangan semakin cantik dan menggemaskan gini, pertahanan gue udah di ujung tanduk nih. Pliiss banget' batin Aksara dalam hati.

***

Halo semuanya apa kabar kalian semua? Semoga kalian selalu sehat dan bahagia ya 🥰

Kalian tim Aksara Renjana apa Kuncara Renjana nih 😂

Tetap ikuti kisah mereka sampai akhir perjalanan ya 🤗

Jangan lupa tinggalin jejak vote dan komen 💙💜🧡💛

Salam hangat author untuk pembaca kesayangan 🌈

TEMARAM (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang