13. With(out) You

3.7K 200 0
                                    

"Sebuah pertikaian berpotensi untuk menguatkan atau menghancurkan sebuah hubungan."

---StarSea25---

♥♥

"Gue dengar ceweknya Romeo juga ikut lomba puisi,"

"Terus?"

"Bagaimana kalau Kareena tahu tentang hal ini?"

Anya menoleh, menatap Nadia bingung. "Memangnya kenapa kalau Kareena tahu, Nad?"

"Kareena, kan suka sama Romeo, Ay. Dia juga pintar buat puisi. Gue cuma---"

"Gue mengerti maksud lo, Nad. Kareena memang suka sama Romeo tapi nggak terobsesi sampai harus berbuat kotor dengan benci sama ceweknya Romeo, kan?"

"Nggak ada yang tahu apa yang akan terjadi ke depannya, Ay." kata Nadia diplomatis.

"Kareena itu dewasa, Nad. Dia berbeda sama cewek-cewek yang suka sama Romeo," sahut Anya yakin.

"Isi hati nggak ada yang tahu, Ay. Gue cuma takut, Kareena yang kita kenal berubah menjadi orang jahat karena cinta," kata Nadia serius.

"Itu nggak akan terjadi,"

"Semoga saja."

Tanpa mereka sadari seseorang berdiri di belakang mereka---mendengar semua percakapan mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.

♥♥

Keyla berdecak kesal saat puisinya tidak ada yang benar. Ia meremas kertas itu menjadi bulat, membuangnya sembarangan---bergabung dengan teman-temannya yang lain. Untuk ke sekian kalinya, ia menjadikan kertas-kertas itu sebagai pelampiasan kekesalannya---banyak kertas yang sudah menjadi korban. Terbukti, taman indah yang semula bersih itu---kini terdapat banyak bulatan kertas. Keyla meletakan pulpennya tidak kalah kesal, menoleh---menatap Romeo yang duduk sambil terus menatapnya kesal.

"Ngapain sih kamu melihat Key terus? Ngapain juga kamu masih di sini?"

"Aku mau minta maaf soal---"

"Iya, iya. Sudah Key maafkan!" tukas Keyla kesal.

"Jangan putus," mohon Romeo.

"Iya. Tapi, kamu jangan paksa Key makan sayur lagi!"

"Iya." Romeo mengangguk serius. Kalaupun Keyla harus memakan sayur, ia harus mencoba lebih dulu kelayakan sayur tersebut sebelum dimakan oleh Keyla.

Keyla mendekat, memeluk lengan---menyandarkan kepalanya di bahu Romeo manja. "Key nggak bisa membuat puisi, Meo. Key nggak mau ikut lomba puisi!" putusnya menggeleng keras kepala.

"Dicoba lagi, Sayang." Romeo merubah posisi berpelukan. Kini, Keyla berada dalam dekapannya, bersandar di dadanya. Ia mengecup kepala Keyla sayang.

"Kamu sudah lihat berapa kali Key mencoba, kan? Tetap saja nggak bisa bangun feel untuk menciptakan puisi," keluh Keyla.

"Seharusnya, sebelum setuju ikut lomba, kamu tahu lebih dulu kapasitas kamu dalam membuat puisi," nasihat Romeo lembut.

"Key, kan dipaksa, Meo!" kesal Keyla.

"Nggak pa-pa. Yang penting kamu sudah mencoba," Romeo mengecup kepala Keyla lembut---tidak memedulikan jika mereka menjadi pusat perhatian.

Keheningan menyelimuti mereka. Tapi, mereka terasa begitu dekat. Sepoi angin sore menambah kesan romantis dua insan yang tengah dimabuk cinta tersebut.

"Apa kamu tahu artinya hari pahlawan, Sayang?" tanya Romeo tiba-tiba.

"Hari di mana kita harus menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa,"

Stuck On You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang