26. Malmingan ala Keyla

1.2K 74 0
                                    

"Bukan hanya komunikasi yang penting dalam mempertahankan sebuah hubungan. Menghabiskan banyak waktu bersama saat sedang luang juga penting dalam mempertahankan keromantisan sebuah hubungan."

---StarSea25---

♥♥

"Pasar malam?"

Keyla mengangguk antusias.

Butuh waktu setengah jam untuk sampai di tempat kencan malam mingguan yang Keyla inginkan. Kini, mereka tengah berdiri tidak jauh dari gerbang utama pasar malam yang terbuka lebar untuk para pengunjung.

"Kita malmingan di sini?" tanya Romeo ragu.

"Iya. Kita nggak pernah kencan di sini, kan?" Keyla balik bertanya. Pasalnya, selama ini Romeo-lah yang selalu memilih tempat berkencan yang jauh dari kata kesederhanaan.

Romeo menggeleng. "Key ... tempat kencan kita kali ini terlalu ... kampungan."

"Ih, Meo! Kencan di pasar malam itu seru tahuuu ...." Keyla mencuatkan bibir kesal.

Seru, katanya? Romeo menatap datar berbagai permainan di hadapannya. Kekanak-kanakkan sekali, pikirnya dalam hati. Ingin menyuarakan isi hati, namun diurungkan saat melihat binar ceria pada mata biru kesukaannya dan senyum manis di bibir kekasihnya saat menatap pemandangan di hadapannya.

Tanpa sadar, Romeo tersenyum tipis. Ia turut bahagia jika Keyla bahagia. Sesederhana itu versi bahagia menurutnya.

"Masuk, yuk, Meo!" ajak Keyla antuasis.

Romeo tampak ragu. Melihat banyaknya sampah yang berserakan di tanah pasar malam membuatnya mengernyit jijik. Sangat tidak hygienic, pikirnya. Di lain kesempatan, ia tidak akan membiarkan Keyla menentukan tempat kencan mereka lagi. Selera perempuan itu dalam memilih tempat kencan benar-benar buruk! Tidak high class sepertinya.

Melihat keengganan Romeo, Keyla menghela napas sabar. "Key janji. Setelah malam ini, Key nggak akan pernah minta apa pun atau nyusahin kamu la---mmpph ...!" Mata Keyla membulat lucu saat Romeo membekap mulutnya dengan telapak tangan.

Romeo menatap Keyla tidak senang. Tidak akan pernah meminta apa pun atau tidak akan pernah menyusahkannya lagi adalah dua kalimat yang paling Romeo benci. Ia malah sangat bahagia jika selalu direpotkan oleh Keyla. Kasarnya---asal itu Keyla---Romeo senang dimanfaatkan. Karena dengan begitu, ia merasa berharga dan dibutuhkan.

"Jangan bicara seperti itu lagi. Aku nggak suka," kata Romeo dingin menarik tangannya dari mulut Keyla.

"Meo ...."

"Kamu boleh nyusahin aku kapanpun kamu mau. Kamu bisa minta apa pun sama aku. Aku akan berusaha memenuhi semua keinginan kamu, kecuali melepaskan."

"Apa pun?" tanya Keyla tertarik.

"Ya. Apa pun."

"Termasuk ... kita baikan?"

Romeo membuang muka. "Aku butuh waktu, Key."

"No problem. Key akan berjuang untuk mendapatkan maaf dari kamu."

Romeo tampak salah tingkah. Ia merasa menjadi lelaki paling bahagia dan beruntung di dunia karena diperjuangkan oleh Keyla. "A-aku beli tiket masuknya dulu," katanya gugup sebelum berlalu pergi dengan terburu-buru ke loket yang menjual tiket masuk pasar malam.

Keyla berkedip kebingungan. Lelaki itu kenapa?

♥♥

Seorang perempuan berparas keibuan tengah berdiri di depan sebuah bingkai foto berukuran besar yang terpasang apik di ruang utama rumah kediaman Adijaya. Ia menatap sosok dalam foto penuh kerinduan. Tak lama, bibir kemerahannya mengukir senyum getir saat melihat tulisan tebal bergaya italic di bawah foto tersebut.

Stuck On You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang