28. Perusak Hubungan Orang

1.6K 88 5
                                    

Didedikasikan untuk KanayaSalsabillah

♥♥

"Aku tidak bisa terus berpura-pura marah, ketika hatiku telah memaafkanmu dengan ramah."

---Romeo Pradipta---

♥♥

"Romy ...."

Romeo---yang tengah melakukan pemanasan di taman olahraga dekat kompleks perumahannya---mengerutkan dahi tidak senang saat suara sapaan datar yang terdengar sok akrab itu menyapa telinganya. Kepalanya menoleh, menatap si pelaku tajam. "Romeo. Kita nggak sedekat itu."

"Selangkah lagi ... kita akan lebih dekat."

"Lo mau nikung sahabat lo sendiri?"

"Keyla, ya? Kami hanya berteman," ralat Kafya tersenyum samar. "Kamu boleh pacaran sama siapa saja, tapi ending-nya ... tetap sama aku."

Romeo mengernyit. "Apa maksud lo?"

"Semangat berolahraga." Alih-alih menjawab, Kafya memilih untuk menyemangati calon tunangannya sebelum berlalu pergi jogging.

"Dasar aneh." Romeo mendengkus kesal. Ia memutar tubuh, jogging dengan tenang pada arah yang berbeda dengan Kafya.

 Ia memutar tubuh, jogging dengan tenang pada arah yang berbeda dengan Kafya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah Kafya terhenti. Ia memutar tubuh, menatap punggung tegap Romeo dengan senyuman manis yang mempengaruhi para lelaki yang melihat. Dilihat dari ekspresi Romeo tadi, sepertinya lelaki itu belum tahu tentang rencana perjodohan mereka. Baguslah. Biarkan Romeo terkejut pada waktunya.

"Dua kutub magnet. Positif dan negatif. Cara kerjanya adalah tarik-menarik. Bukan tolak-menolak, Romy."

♥♥

"Hai, Bro."

Romeo yang tengah jogging menoleh, menatap Sean yang tengah bersepeda datar sebelum kembali menatap lurus ke depan. "Di sini juga?"

"Yaps. Gue nggak suka kalau harus capek-capek lari kayak lo," Sean meng-goes sepedanya pelan---mengimbangi langkah Romeo.

"Hem."

"Lo sendiri saja? Nggak sama cewek lo? Ini, kan hari minggu ... pas banget tuh buat pacaran," Sean bersiul menggoda.

"Di rumah."

"Quality time sama keluarganya setiap hari minggu?"

"Hem."

"Lho? Kok gitu? Harusnya, kan dia luangin waktu buat lo. Lo, kan sibuk---nggak setiap saat bisa berduaan sama dia, sedangkan dia kalau kumpul sama keluarga, kan bisa setiap hari. Cewek lo itu pacaran sama lo atau sama keluarganya, sih?" seloroh Sean heran, namun nada suaranya terdengar memprovokasi.

Stuck On You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang