Bab 3

29.8K 3.5K 82
                                    

"Nona anda seriusan? Saya bersekolah? Di sekolah nona?" tanya Mitha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nona anda seriusan? Saya bersekolah? Di sekolah nona?" tanya Mitha. Gue kasihan aja sama Mitha. Pasalnya dia itu dari kecil cuma belajar Home Schooling. Dan gue pikir, di sekitarnya yang seusia cuman gue doing.

"Gue serius."

"Tapi Nona..."

"Gak pake tapi-tapian udah fix lo ikut gue sekolah! Kita bakal sekelas! Dan juga di keadaan gini yang ngebantu gue selain lo siapa? Gak ada!" ucap gue.

"Tenang aja Mith, gue tinggal bilang ke bapak, eh papa kalo lo harus ikut sekolah bareng gue. Pasti dibolehin. Seriusan deh lo itu harus ngerasain kehidupan SMA. Paham?"

Mitha mengangguk senyum.

"Tapi papa dimana? Papa tahu gue jatuh sampe pingsan?"

"Tahu nona. Beliau sempat pulang untuk memeriksa nona yang sayangnya masih pingsan. Tapi beliau ada urusan yang penting yang mengharuskan kembali ke kantor."

Gue mengangguk paham, tipikal orang penting pada umumnya, sibuk.

"Pokoknya lo tenang aja. nanti lo harus ikut gue sekolah, sekelas pula."

Mitha mengangguk antusias. "Terimakasih nona...."

oOo

Buset gue masih gak nyangka, jadi sekarang lelaki yang di depan gue, yang lagi makan bareng gue itu papaku? Gila cakep amat.

"Kenapa tidak dimakan? Tidak enak?"

"Enak pa...."

Papa menaikan sebelah alisnya. "Lalu kenapa dari tadi kamu terus melihat ke Papa?"

Waduh ketahuan ternyata. Gue cuma senyum canggung. "Papa ganteng."

Tak ada tanggapan.

Saat gue mau masukin nasi tiba-tiba papa ngomong: "Terimakasih," jawabnya setelah bermenit-menit.

Gue cuma senyum aja. Setelah acara makan selesai gue ngajak papa ke ruang santai, mau bahas soal Mitha.

"Jadi apa yang akan kamu bicarakan dengan papa?"

"Besok aku berangkat sekolah, tapi dengan Mitha."

"Ohh hanya itu? Silahkan. Biasanya juga seperti itu. Dia mengantar kamu sampai depan gerbang sekolah."

"Bukan! Bukan itu pa. Maksudnya aku ingin Mitha juga ikut bersekolah disana, bersamaku dan dikelas yang sama."

Papa terdiam. Mungkin menimbang-nimbang.

"Apa ada masalah di sekolah kamu?"

Ada! Banget! Masalah yang bakal bawa gue ke akhirat.

"Enggak. Aku cuma kasihan aja, dia seumuran sama aku tapi belum pernah menjadi anak sekolahan."

Mata papa sedikit terkejut, mungkin dia lagi mikir anak gue kenapa? Ya lah, yang dia tahu Malika itu manja, gak mentingin perasaan orang lain, egois. Lah pas gue minta yang beginian ya auto soak lah.

"Papa paham. Tapi sekolah pasti punya peraturannya, apalagi sekolahmu sangatlah ketat."

"Aku mohon pa..." mohon gue.

"Baiklah."

YES! Berhasil!

Gue tersenyum lebar. "Serius? Terimakasih Papa."

oOo

Gue ngelirik Mitha yang sering senyum-senyum gak jelas. Dia pasti seneng banget.

"Nona, kita sudah sampai," ujar sang supir yang gue tahu namanya Pak Jo.

Gue turun dari mobil bareng Mitha. Sekolahannya sangat besar.

"Wah... keren banget, gede banget.."

Gue berjalan masuk, saat di aula banyak orang yang menghindari gue takut layaknya gue adalah hantu gentayang. Nasib sang antagonis ya gini.

Tapi disisi lain gue rada was-was, gue takut akan bertemu pemeran-pemeran tokoh penting. Belum siap! Apalagi gue belum tahu wajah mereka. Katanya di ponsel Malika ada foto Regal, tapi sayangnya terkuci, lah gue kagak tahu password-nya. Kenapa gak ada kunci pake sidik jari aja sih?

"Kalo lo lihat tunangan gue langsung kasih tahu!"

"Baik nona."

Mendadak orang-orang mulai berani menatap gue dengan benci. Lah? Kenapa?

"Nona..." Mitha narik ujung baju gue.

Wajahnya pucat, matanya penuh dengan kecemasan.

"Kenapa lo?"

"Itu....."

"Hah? Apa?"

"Itu....." Pandangannya mengarah ke belakang gue. Emang ada apaan sih?

Membalikkan tubuh dan tercekat. Seorang murid laki-laki dan perempuan. Mereka, terlihat luar biasa.

"Perusak sekolah!! Aku pikir kemarin kamu udah mati. Kamu jatuh dari kamar mandi? Lucunya. Saking pinginnya aku temui sampai melukai diri sendiri?" katanya sarkas. "Sampah."

Eh bentar..... hello? Bisa panggilin Hirotada Radifan? Youtuber terkenal itu? Gue mau minta tolong buat jeplakin itu mulut cowok!

Gue melirik Mitha dan cowok itu bolak-balik, minta penjelasan.

"Mit.." bisik gue.

"Dia......... tunangan anda. Regal Alexander," bisiknya.

Ya otomatis gue melihatnya horor.

Hah? Gimana? Dia? siapa? Regal? Tunangan Malika? Aslian?

Hah?

KOK CEPET BANGET SIH KETEMUNYA?

KALO DIA REGAL BERARTI ITU CEWEK SHASHA? ASLIAN? MASIH PAGI GUE UDAH DAPAT DRAMA GINI? SIALNYA! MEREKA ALASAN MALIKA BUNUH DIRI!

👺👺

👺👺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seriously? I'm a Villainess? (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang