Bab 12

20.7K 2.5K 250
                                    

Seringkali manusia mengalami gelap hati dan gelap mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seringkali manusia mengalami gelap hati dan gelap mata. Mengarahkannya ke dalam jurang nestapa. Mengarahkannya ke dalam sebuah cerita yang berakhir penyesalan. Sama seperti Roy, setelah dihajar oleh Malika ia seakan tersadar.

Dia menerima segala sumpah serapah yang dilontarkan Malika. Roy membantunya membawa Mitha ke UKS. Awalnya ditolak, tapi ia bersikeras. Jadilah kini ia berdiri dengan nanar_ menunggu pemeriksaan yang diberikan dokter kepada Mitha.

Beberapa langkah darinya_ Malika berdiri diam dengan lengan gemetar. Seharusnya dirinya ikut diobati_ tapi ia menolak, saat ini yang jauh lebih penting adalah Mitha.

"Bangsat!" bisiknya.

Karena dirinya Mitha seperti ini.

Dirinya!

Dia mengepalkan lenganya, berbalik mendapati Roy yang menatapnya bersalah.

"Aku_"

"Tutup mulut lo!" potongnya sembari melangkah mendekat.

"Aku menyesal."

"Kenapa lo ngelakuin itu?"

Roy menunduk bersalah. "Maaf."

"Gue bukan mau dengar permintaan maaf! Gue tanya, kenapa lo ngelakuin itu?!"

"Dulu_ kamu pernah mempermalukanku. Kamu merisak adikku yang menyukai Regal."

Dia menarik nafas berat. "Jadi_ saat mendengar orang-orang membicarakan tentang Altruis menantang siapa saja untuk menjadikanmu mangsa. Apalagi perlakuan kami, dia yang akan bertanggung jawab. Kamu tahu sendiri, kamu banyak dibenci orang."

Rahang Malika mengetat. Ia semakin mengepalkan kepalannya.

"Jadi_"

"Jadi lo ngelakuin ini karena Regal? Awal semua ini karena bajingan itu?"

Sejenak Roy kaget dengan ucapannya. "Ya."

"Dimana kelasnya?"

"Ya?"

"Dimana kelas si bangsat itu?"

"Regal? Dua belokan dari kelasmu, sebelah kanan. Kenapa? Jangan bil_"

"Jaga Mitha!"

"Kamu mau kesana? Kam_"

Malika pergi tanpa menunggu ucapan Roy.

Dia langsung menggebrak pintu setelah sampai di kelas 12-1, kosong_ tidak ada penghuninya.

Ia berbalik keluar, berjalan seperti kesetanan, Malika menghampiri murid lain yang berjalan berlawan arah dengannya. Menghadangnya lalu bertanya dengan amat dingin.

"Lo tahu dimana orang-orang dari kelas itu sekarang?" tunjuknya mengarah ke arah kelas Regal.

Murid itu mengangguk takut. "Mereka sedang berada di lapangan B." Tanpa babibu Malika langsung melangkah ke tempat itu.

Seriously? I'm a Villainess? (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang