Kembali seperti biasa

2 1 0
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Mel dan Caca teman sebangkunya itu pergi ke kantin usai bel istirahat sudah berbunyi.

Mel dan Jo tidak sekelas jadi Mel bisa sedikit tenang karena di sekolahan dia akan sedikit waktu bertemu dengan Jo. Soal ucapan Jo tadi saat di parkiran Mel hanya mengangguk memgiyakan saja, nyatanya tidak semudah itu.

Mel duduk di bangku kantin yang ternyata kantinpin sudah hampir penuh oleh siswa-siswi lainnya, sambil menunggu Caca memesan makanan Mel membuka sosial medianya pilihannya membuka aplikasi instagram untuk melihat video-video atau berita terbaru tentang dunia aktris ataupun lainnya yang membuat mood Mel menjadi baik.

"Makanan datang!" Ucap Caca menyimpan nampan berisi dua mangkuk bakso dan dua gelas es jeruk.

Mel menyimpan ponselnya dan mengambil satu mangkuk bakso untuk di dekatkan padanya.

"Makasih Caca yang cantik" ujar Mel, dan membuat Caca mengibaskan rambut sebahunya seperti iklan shampo saja "gue emang cantik"

Mel diam tak membalas ucapan Caca, Mel fokus pada baksonya menambahkan sambal cukup banyak dan memakan kuahnya dulu.

Mereka berdua fokus pada makanannya masing-masing, karena saking laparnya mereka tak sadar jika makanannya yang di makan itu sudah raib habis dalam waktu yang singkat.

"Oh iya Mel, biasanya Jo nyamperin lo kalau istirahat kaya gini. Kemana dia?" Tanya Caca sambil minum es jeruknya.

Mel mengendikan bahunya tak acuh dia kembali fokus pada ponselnya, dia memang tak menceritakan kejadian yang membuat dia sementara waktu tidak ingin menemui Jo. Bukan tak percaya pada Caca tapi cukup Jo dan Mel saja yang menyimpannya. Itu juga kan privasi hati Jo dan Mel.

Caca yang tak mendapatkan jawaban dari Mel mendengkus kasar, dia juga memainkan ponsel seperti Mel tak membahas lagi tentang Jo yang sering mengunjungi Mel jika sedang istirahat seperti ini.

Caca yang baru ingat sesuatu menyimpan ponselnya dan menatap Mel, yang di tatap tak acuh tetap saja memainkan ponselnya.

"Apa?" Jengah Mel pada Caca yang menatapnya seperti dia mencuri sesuatu saja.

Caca menyengir membuat Mel sebal saja "Lo tahu Kafka? Yang dari sekolah sebelah. Dia minta nomer lo, lo tahu dia darimana Mel?"

Mel mengerutkan keningnya bingung "siapa kafka? Dan juga kok bisa kenal sama anak sekolahan sebelah 'sih?"

Caca mendengkus dia malah di berikan pertanyaan lagi oleh Mel, memang sepertinya Mel tak terlalu tahu banyak tentang spesies laki-laki ganteng yang berkeliaran di sekitarnya, fokusnya hanya pada Jo saja. Caca pura-pura tidak tahu saja, padahal dia tahu betul bahwa Jo dan Mel memilki perasaan, tapi Caca prihatin juga jika mereka bersama entah harus siapa yang akan mengalah dan mampu membuat mereka bersama.

"Ah hidip lo cuma Jo doang sih, Kafka itu sepupu gue. Lo udah cukup srring ya Mel ketemu bisa-bisanya lo lupa Kafka yang setidaknya pas jemput gue selalu nanyain lo atau kasih jajanan kesukaan lo" ceramah Caca pada Mel yang meringis malu karena suara Caca yang cukup keras, dan mereka masoh berada di kantin.  Setidaknya ada beberapa pasang mata yang melihat ke arah mereka.

"Pelanan dikit kenapa sih Ca, malu ini banyak orang loh. Iya-iya gue tahu Kafka yang sepupu lo itu, takutnya kan bukan sepupu lo mantakan gue tanya juga." Ujar Mel menandaskan es jeruknya.

Caca menghela nafasnya kasar, dasar Mel makinya dalam hati tak tega dia memakinya  secara langsung Mel itu punya hati yang baik, walupun terkesan jutek, judes tapi Mel itu orangnya sangatlah baik itu menurut Caca dan juga hati Mel itu lembut di bentak sedikit saja dia menangis.

"Jadi, gue kasih atau nggak nih nomer lo sama Kafka?" Mel mengangguk saja, toh dia sudah lumayan kenal dengan sepupu Caca itu, dia baik dan ramah dan dia juga buat Mel nyaman kalau berbicara dengannya yang sangat kaku jika harus memulai pembicaraan.

"Yuk ke kelas!" Ajak Mel berdiri tanpa menunggu Caca yang sedang mengirim nomor telepon Mel pada sepupunya itu.

*****

Pelajaran terkahir adalah Bahasa indonesia, pelajaran yang membosankan dan membuat ngantuk bagi seisi kelas XII IPA 1 ini, hari sudah siang dan cukup melelahkan di tambah pelajaran yang sekarang harus mendengarkan sebuah puisi, yang di baca dengan penghayatan membuat murid-murid di kelas itu makin mengantuk saja.

Mel yang sedang membaca puisi di depan kelasnya tak menghiraukan teman-temannya dia fokus pada bait-bait puisi yang dia bacakan.

Bel pertanda pulang berbunyi tepat Mel mengakhiri membaca puisinya.

Semua murid di kelas Mel bersorak gembira, guru yang sedang mengajar hanya geleng-gelang  saja. "Terima kasih untuk Amel yang sudah mebaca puisi dengan bagusnya, dan untuk kalian jangan lupa kerjakan tugas dari ibu. Silakan berdo'a terlebih dahulu setelah itu kalian boleh pulang"

Semua murid menuruti perkataan gurunya itu dan setelah selesai mereka berhamburan ke luar kelas. Mel berdiri dan pergi dari kelas berbarengan dengan Caca.

"Mel ayok!" Saat di lapangan Jo datang sambil memegang kunci motornya. Mel mengangguk saja, dia tak bisa menghindari Jo ingin pulang bareng dengan Caca tapi dia sudah ada yang jemput.

"Duluan Mel" pamit Caca pada Mel dan tersenyum mengangguk  pada Jo.

Mel mengikuti Jo dari belakang untuk menghampiri motor vespa Jo, mereka tak ada pembicraan lagi. Merasa ada getaran pada ponselnya Mel membuka dulu sebuah pesan baru dari nomer yang tidak dia hapal.

+628××××××××

Hai Amel, gue Kafka sepupu Caca temen lo.

Save no gue ya :)

Ternyata Kafka, sepupu Caca dengan cepat Mel membalas pesan Kafka itu.

Me

Oke

"Mel ayok!" Ujar Jo sudah siap dengan motornya, Mel dengan sigap naik setelah di pasangakan helm oleh Jo dan mengucapkan terima kasih pada Jo.

Tanpa sadar kebiasaan-kebiasaan kecil itu masih melekat pada mereka.

******

Assalamualaikum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamualaikum.

Aku kembali lagi, semoga kalian suka ya sama ceritanya.

Maaf kalau banyak typo🙏

JANGAN LUPA VOTE, COMMENT, AND SHARE😘

KAMU [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang