*****
Suara teriakan dari beberapa orang yang sudah menduduki kursi penonton membuat Mel kurang mendengar apa yang sedang Caca, temannya itu bicarakan.
Mel melihat-melihat tempat duduk yang masih kosong, dia sebenarnya tadi berangkat dengan Jo tapi Caca dia berangkat dengan teman sekelas mereka yang berangkatnya siang, dan Mel harus menunggu Caca di luar lapangan agar masuk lapangan dan duduk barengan. Dengan patuh Mel menunggu Caca.
Dan terjadilah seperti ini, tempat duduk yang sudah hampir penuh oleh murid-murid SMA Rajawali yaitu sekolahan tempatnya di adakannya turnamen dan SMA Cakrawala sekolahannya Mel.
"Duduk di sana Mel, ayok!" Tunjuk Caca lalu menyeret Mel ke tempat duduk yang dekat dengan tempat pemain Futsal SMA mereka.
Setelah sampai di tempat duduknya, Mel duduk di sebelah Caca dan memperhatikan anggota futsal dari sekolahannya yang sedang berdiskusi dengan pelatihnya. Tanpan di sengaja tatapannya bertubrukan dengan tatapan Jo, Jo terseyum simpul dan mengalihkan tatapannya pada pelatihnya lagi. Mel hanya menggaruk pipinya bingung, entah salah tingkah.
Pertandingan akhirnya di mulai juga, penonton berlomba-lomba meneriakan jagoan mereka masing-masing dengan suara yang lantang. Tentu Mel dan Caca pun ikut menyumbangkan suara mereka untuk mendukung tim futsal sekolahan mereka.
Pertandingan berjalan sengit baik dari SMA Cakrawala ataupun Rajawali semuanya bermain dengan hebat, mengakibatkan pertandingan pertama berjalan seri tanpa memecahkan angka nol.
Mel duduk diam memperhatikan saat semua pemain futsal istirahat dia juga memakan cemilan yang di belikan Caca saat datang kesini. Caca sendiri sedang asik berbicara dengan teman lainnya dari sekolahan mereka.
Dengan iseng Mel melihat-melihat tempat istirahat pemain lawan, dan tanpa di sengaja tatapannya bertemu lagi dengan seseorang, dia bukan Jo jelas saja, tapi dia adalah orang yang kemarin memberikannya pesan untuk meminta nomernya di simpan, dan menyuruhnya untuk menonton pertandingannya. Dia, Kafka sepupu Caca dan juga seorang laki-laki yang entah kenapa membuat Mel merasa dia bukan seperti laki-laki biasanya. Padahal bertemu dengan Kafka saja Mel baru beberapa kali, tetapi Mel merasa dia seperti Jo, entah sama dalam hal apa hanya Mel yang tahu isi hatinya itu.
Pertandingan di mulai lagi ada beberpa pemain di ganti, dan yang membuat seru permainan adalah bagaiamana Jo dan Kafka saling mendominasi permaianan bola sepak itu mereka yang terkenal dengan sosok yang tampan dan murah hati, memperlihatkan bagimana sangarnya mereka saat sudah bermain futsal dan menjadi lawan.
Sedikit banyaknya orang-orang tahu bahwa di luar pertandingan Kafka dan Jo adalah sepasang sahabat, mereka tidak ada yang bersikap dingin atau sombong mereka berdua terkenal dengan keramahannya, ketampanannya dan juga kejombloan mereka yang membuat kaum hawa berlomba-lomba ingin mendapatkan mereka. Tapi bagi Jo, kaum hawa banyak yang melangkah mundur dan mengaggumi secara diam-diam karena mereka melihat bagimana lengketnya Jo dan Mel layaknya sepasang kekasih. Tanpa di sadari juga sekarang Kafka sedang mode pdkt dengan Mel.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU [END]
Fiksi RemajaTAHAP REVISI. Cerita masa remaja dengan berbagai kisah yang wajib kalian baca.