Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
******
"Mel! Itu ada temen kamu di depan. Katanya mau ngajak kamu ke toko buku" ucap mamanya Mel dari luar pintu kamar gadis itu.
Mel yang sedang memakai pelembab bibirnya cepat-cepat memakainya dan mengambil tas slempangnya lalu bergerak cepat ke lura dari kamarnya.
Nafasnya cukup tak beraturan saat sudah sampai di ruang tamu yang sudah ada Kafka duduk di sana.
Tadi siang setelah mengantar Mel pulang, Kafka menawarkan diri untuk menemani Mel yang bercerita selama perjalanan akan pergi ke toko buku setelah pulang sekolah untuk membeli novel yang dia sudah incar-incar.
Awalnya Mel menolak, karena kasihan dengan Kafka yang harus bulak balik ke rumahnya yang jaraknya cukup jauh dengan rumahnya Kafka. Mel sudah mengajak Jo, tapi Jo sibuk dia sedang ada les. Karena Kafka memaksa Mel menyetujui saja untuk Kafka antar ke toko buku.
"Udah lama?" Tanya Mel saat sudah sampai di samping Kafka yang tersenyum melihat Mel yang sepertinya berlari dari kamarnya.
"Belum kok, ayok mau berangkat sekarang?" Kafka berdiri dan bertanya pada Mel.
Mel tersenyum mengangguk "Pamit dulu sama Mama gue ya" dan kebetulan juga mamanya baru saja keluar dari dapur mengahampirinya.
Kafka tersenyum menolak tawaran mamanya Mel "nggak usah tante, takutnya nanti kalau lama-lama di sini entar saya bawa pulang Melnya kemaleman" cengir Kafka.
Mamanya Mel tertawa dan Mel menyalimi tangan mamanya dan di ikuti oleh Kafka.
"Assalamualaikum, mama yakin nggk mau nitip apa-apa?" Tanya Mel memastikan mamanya tidak mau menitip apapun itu padanya.
Mamanya Mel menggeleng pertanda dia tidak ada yang mau di beli dari Mall yang nanti akan Mel kunjungi.
Lamabaian tangan mamanya Mel menutup pamitan mereka.
*****
"Ketemu?" Tanya kafka yang sejak tadi membuntuti Mel dari awal masuk Mall, dan masuk ke toko buku dan mengelilingi toko buku ini sudah hampir satu jam kurangan.
Mel yang larut membaca sinopsis dari novel yang bukan tujuannya tersentak, dia baru sadar dia ke sini datang bukan dengan teman-temannya dia datang dengan Kafka seorang cowok yang notabennya mungkin tidak suka di tempat seperti ini.
Sambil meringis Mel menyimpan novel itu di tempatnya dan menatap Kafka dengan penyesalan. "Maaf ya Kaf, buat kamu bosan ya?" Canggung Mel dengan tersenyum kaku menunjukkan gigi kelincinya.
Kafka yang tahu Mel menyesal telah terlalu larut dalam pencarian novelnya dan melupakan dirinya itu hanya tersenyum menenangkan.
"Nggak Mel, cuma nanya aja. Kayanya novel yang kamu cari udah habis deh" perkataan dari Kafka membuat Mel cemberut kesal.
"Keluar aja yuk!" Ajak Mel masih kesal dengan itu, dia kan sudah menabung dan menanti nantikan novel itu dan menurut Kafka yang tadi sempat bertanya pada penjaga toko bahwa novel itu sudah habis.
Kafka mengambil novel yang tadi Mel baca sinopisnya itu dan tanpa sadar menarik lemut tangannya Mel menuju kasir.
"Aku nggak mau beli novel lain kaf, uang tabungan aku nggak bakalan cukup" cegah Mel pada Kafka.
"Gue yang traktir novel ini" ucapk Kafka ke arah kasir untuk membelinya.
Mel pasrah saja dan menunggu Kafka di luar toko sambil melihat-melihat untuk membeli minum atau sekalian makan.
Dan tanpa Mel sadari dari tadi ada seseorang yang memeperhatikan Mel dari awal masuk ke toko buku dengan menahan gejolak rasa seperti cemburu melihat Mel yang kin jalan-jalan dengan cowok lain selaim dirinya.
Terlihat Kafka memberikan sebuah kantung kepada Mel dan mereka memutuskan untuk pergi ke sebuah temapat makan junkfood yang di sana terdapat seorang cowok yang dari tadi memeperhatikan Mel itu.
Dia Jo yang setelah pulang les berniat membelikan novel untuk Mel yang Kini sudaha ada di samping kursi tempat dia mengisi perutnya dulu sebelum memberikan novel ini pada Mel sebagai perminta maafannya karena tak bisa mengantar Mel.
Jo mengetatkan rahangnya menahan gejolak emosi yang memabara di dadanya, dia seperti di ingatkan oleh sebuah bisikan dari pikirannya untuk mengabaikan mereka berdua agar dia cepat-capat melupakan perasaan suka dan cintanya pada Mel, dan jika berhasil yang nanti tersisa mungkin hanyala perasaan untuk melindungi Mel sepeti kakak laki-laki untuk Mel.
Tak tahan melihat mereka saling melempar tawa sebelum makanannya datang, Jo cepat-cepat menghabiskan makanannya yang sedikit lagi dan menandaskan minumannya untuk menghilangkan dahaga yang tiba-tiba.
Setelah membayar makanannya Jo pergi tak lupa membawa kantung berisi novel untuk Mel dan menyampirkan tas gendongnya dalam satu bahunya.
Biar nanti malam saja Jo akan pergi ke rumah Mel atau menitipkan ini nanti setelah dia sampai di rumahnya ke ibunya Mel kalau dia berubah pikiran untuk membatasi agar dia tidak terlalu banyak berinteraksi dengan cewek itu.
*****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Assalamualaikum semuanya 🤗
Semoga masih suka ya sama tulisan aku yang acak-acakan dan banyak typonya.😁
Jangan lupa buat vote, comment, dan share juga ya.