*****
Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh semua siswa siswi SMA di kota ini, bahwasanya hari ini adalah hari pengumuman kelulusan bagi mereka yang sudah berjuang hampir tiga tahun di sekolah menengah atas.Mel sendiri yang hari ini akan mengambil surat kelulusannya akan berangakat dengan Jo, hubungan mereka sudah seperti biasa kembali. Mereka berdua sudah sepakat untuk mengubur perasaan asing di dalam pertemanan mereka.
Mel sudah duduk di boncengan Jo dan siap untuk berangakat ke sekolah.
Sebenarnya mereka belum saling cerita akan melanjutkan kuliah di mana dan mengambil jurusan apa, rencananya mereka akan saling menceritakan nanti setelah mengambil kelulusan dan di lanjut dengan makan-makan di rumah Jo.
Tak terasa motor yang di kendarai oleh Jo sudah menepi di parkiran sekolahan, dan seperti biasa setelah turun dari boncengannya Mel menunggu Jo untuk membukakan helm untuknya.
"Ntar si Kafka jadi ke rumah gue nggak?" Tanya Jo sambil berjalan berdampingan dengan Mel.
Mel tak menjawabnya, raut wajahnya berubah menjadi cemberut dari yang tadi tersenyum cerah dan wajahnya semangat.
"Nggak tahu" jawab Mel sedikit ketus dan mengambil ponselnya.
Asal tahu saja Mel itu sedang kesal pada Kafka yang katanya tidak akan kuliah di kota ini dan yang membuat Mel kesal itu Kafka sengaja memberitahukan perasaan sukanya pada Mel di saat dia akan pergi ke luar kota.
Mel senang awalnya saat Kafka menyatakan perasaanya padanya, tapi kelanjutan dari ucapannya itu yang membuat Mel kesal. Dia kan kini sudah ada perasaan pada Kafka, tapi dia dengan senaknya akan pergi dan menggantung hubungan mereka. Mel tidak suka dengan pasangan yang jarak jauh, dan juga Mel bingung mau menerima Kafka atau hanya memintanya sebatas teman saja. Kesalnya Mel pada Kafka adalah refleks dalam hatinya, padahal Mel bingung harus apa saat Kafka menyatakan perasaanya.
Jo yang melihat Mel fokus pada ponselnya menggelengkan kepalanya melihat Mel seperti itu, dia tahu Mel dan Kafka sedang ada masalah. Dia sudah ikhlas jika Mel ingin bersama Kafka terlepas dari perasaan Jo pada Mel dan sebaliknya yang sudah lebih ringan dan tak ada kata cemburu lagi.
Hubungan Jo dengan Kafka pun sudah membaik seiringnya berjalan waktu, dan tadi malam juga Kafka menceritakan bagimana Mel bisa kesal padanya. Jo hanya menannggapinya dengan tertawa saja, dan memebrikan saran untuk nanti di perjelas lagi saat makan-makan di rumahnya.
Setelah sampai pada kelas masing-masing dan di berikan surat kelulusan, semua murid kelas XII di kumpulkan di lapangan untuk mendengarkan dahulu satu dua kata dari kepala sekolah dan staf-staf guru yang lainnya. Dan setelah itu mereka baru boleh membuka surat kelulusannya masing-masing.
Semua murid yang berada di lapangan merasakan hawa yang berdebar, takut, dan cemas bersamaan saat kepala sekolah mengatakan untuk membuka surat kelulusan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU [END]
Teen FictionTAHAP REVISI. Cerita masa remaja dengan berbagai kisah yang wajib kalian baca.