2- Lonely

174 29 3
                                    


Happy Reading


*
*
*
*

[Author side]

Tatapannya mengembun begitu merasakan perih di lutut serta sikunya, gadis kecil itu kembali terisak ia memeluk leher lelaki yang menggendongnya itu dengan erat.

"Sebentar lagi kita sampai, jangan khawatir ibuku pasti akan mengobati lukamu." Ucap lelaki itu sambil mempercepat langkah kakinya.

"Jika saja dompetku tidak tertinggal, kita bisa naik taxi. Tapi sayangnya dompetku tertinggal." Taehyung terkekeh pelan mengingat kecerobohannya, ia berusaha menghibur Shinb, ia berharap agar gadis di gendongannya ini berhenti menangis.

"Kak Tae seperti biasa, selalu ceroboh."Shinb mengusap air mata di pipinya, isakan tangisnya sudah mulai mereda sekarang.

"Kak Tae" Panggilnya pelan.

"Eum...."

"Lain kali kalau ibu Min Young mengajakku berlibur, aku tidak akan mau ikut padanya lagi. Di sana menakutkan." Tubuhnya kembali bergetar begitu mengingat kejadian beberapa saat lalu sebelum dia kabur dari rumah.

"Kakak minta maaf karena terlambat menjemputmu." Sahut Taehyung penuh penyesalan. "Jangan khawatir, liburan selanjutnya Shinb ikut sama Kakak saja ya."

Sinb mengangguk "Apa tidak apa-apa jika aku ikut liburan bersama keluarga kak Tae?"

"Tentu saja, ibuku pasti senang jika Sinb ikut."

***


Untuk kesekian kalinya lelaki ini mengusap puncak kepala seorang gadis yang terbaring lemah di hadapannya. Setelah cukup lama berdiri akhirnya ia menarik kursi kemudian duduk di dekat bangsal adiknya.

"Heejin- ah." Ia memanggil pelan nama adiknya.

Lelaki itu menghela nafas pelan begitu melihat tidak akan ada tanda-tanda respon dari adiknya. Ia menunduk sejenak sebelum akhirnya kembali menatap sang adik.

"Jungkook- ah." Seseorang membuka pintu secara perlahan, Jungkook menoleh.

Begitu mengetahui siapa orang itu Jungkook segera berdiri

"Eoh...noona. Ahh...maksudku d" Jungkook nampak canggung ia merasa malu karena tadi ia sempat bersikap lemah di hadapan wanita tersebut.

"Tidak apa-apa, saat kita sedang berdua kau boleh memanggilku dengan santai." Yah, lagi pula mereka memang sudah saling kenal cukup lama, jadi tidak masalah kalau mereka satu sama lain memanggil dengan santai.

Wanita cantik itu adalah Lee Jieun, dokter yang selama ini selalu menjaga sekaligus merawat adiknya.
Jieun tersenyum sambil mendekat ke arah bangsal Heejin.

"Kabar baik, kondisi Heejin semakin membaik. Meskipun matanya belum terbuka sepenuhnya tapi dia mulai merespon, saat kemarin aku periksa air matanya mulai menetes setelah kau pergi. Eum...untuk ke depannya kau harus ceritakan hal-hal bahagia padanya, aku harap itu bisa membantunya kembali sadar."

Jungkook tersenyum setelah mendengar penjelasan dari dokter Jieun, lelaki ini lantas kembali menatap adiknya.

"Sebentar lagi waktunya istirahat." Jieun mengangkat lengan kirinya dan menatap arloji yang melingkar di sana "Ingin makan siang bersamaku?"

[5]LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang