Beberapa bulan terakhir ini memang banyak kejadian tak terduga terjadi padanya. Pada Hwang Sinb yang saat ini tengah menyantap makan siangnya bersama Jungkook di salah satu bangku di luar gedung sekolah.
Selama beberapa menit terakhir ini memang tidak terjadi interaksi antara keduanya, Jungkook sibuk menyantap makan siangnya dan Sinb yang nampak gugup saat Jungkook memasukkan sesuap makanan ke mulutnya.
Pasalnya makanan itu adalah makanan pertama yang Sinb buat selama sembilan belas tahun ini. Jungkook bahkan tidak tahu demi membuat makanan ini Hwang Sinb hampir menghancurkan dapur rumahnya yang selalu bersih dan sangat jarang Sinb sentuh.
"Kau mulai belajar memasak sekarang?" Kata Jungkook sambil memikirkan rasa dari makanan yang tengah ia kunyah.
Sinb hanya mengangguk dengan wajahnya yang terlihat gugup "Mmm...suasana hatiku sedang baik, aku mendapat kabar baik baik tentang ayah, dokter bilang sekarang mulai terlihat ada aktivitas di otak ayah dan katanya itu kabar baik. Ahh...omong-omong Bagaimana rasa makanannya? Aku tak yakin rasanya akan enak tapi setidaknya ini cukup layak untuk di makan"
"Itu kabar baik, semoga ayahmu cepat pulih. Makanannya....Mmm" Jungkook nampak berpikir.
Sementara Sinb masih menunggu dengan sabar pendapat dari Jungkook mengenai makanan yang telah ia buat."Haish...jangan membuatku gugup" Sinb menggebrak meja pelan membuat Jungkook tertawa renyah selama beberapa saat.
"Ah okay okay, rasanya mmm..." Jungkook menggantungkan kalimatnya, pria itu kembali menatap Sinb "Ya....telur nya sedikit hambar dan juga panekuk dagingnya terlalu matang sehingga rasanya jadi sedikit pahit, kau memasaknya terlalu lama." Meski begitu, Jungkook tetap melahap masakan itu dengan tenang.
Sementara itu Sinb masih melongo tak percaya dan detik berikutnya gadis Hwang itu menjatuhkan kepalanya dengan lemas ke atas meja.
"Tapi kau membuat Kimbap nya dengan baik. Tidak ada masalah apapun pada Kimbapnya" Lanjut Jungkook membuat Sinb kembali mengangkat kepala dan kembali duduk dengan tegak.
"Ya setidaknya, masakanku tidak gagal semua." Sinb menarik pelan kotak makanan yang berisi telur gulung dan panekuk daging lalu ia menutup kembali kedua kotak makanan tersebut.
"Kenapa kau menyimpan kembali kedua makanan itu?"
"Kenapa? Karena rasanya sudah pasti tidak enak, pahit dan hambar. Memangnya siapa yang mau makan makanan seperti itu?"
"Ti-" Ucapan Jungkook tiba-tiba terpotong karena kemunculan seorang pria yang akhir-akhir ini Sinb hindari.
"Sinb- ya ternyata kau ada di sini?" Tiba-tiba seorang pria datang dan duduk dengan santai di samping Sinb.
"Ada perlu apa denganku?" Tanya Sinb tanpa melirik pria itu.
"Aku ingin mengajakmu makan siang bersama tapi ternyata kau disini bersama Jeon Ssaem. Maaf mengganggu waktu kalian berdua"
"Kalau sudah tau begitu? Kenapa kau datang kesini?" Sinb menoleh pada Minho yang sedang mengeluarkan kotak makan siang yang tadi Sinb masukan ke dalam tas.
"Untuk makan siang bersama. Woahh....ini makan siang yang kau buat? Aku lihat Jeon Ssaem hanya memakan ini sedikit tadi, kau tidak keberatan kalau aku menghabiskan makanan ini?"
"Sebenarnya saya berniat menghabiskannya tapi Sinb malah memasukkan kembali makanan itu"
Sahut Jungkook."Ya, kau boleh menghabiskannya lagi pula itu makanan sisa, tidak ada yang akan memakannya lagi" Ucap Sinb sarkas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5]Lonely
Fanfiction"Sepanjang hari hidup seperti zombi yang tak berjiwa" Aku rasa itu ungkapan yang tepat untuk menjelaskan bagaimana hidupku selama ini. Hidup sebagai seorang putri dari keluarga kelas atas tidaklah mudah bagiku, di saat semua kekayaan ayahku merengu...