Happy Reading
Jangan lupa vote, comment and follow akun ku ^o^
*
*
*
*"
Sinb sayang, mulai besok kau akan pindah sekolah. Jadi mari pergi ke sekolahmu yang sekarang. Bibi akan mengurus pemindahanmu."
Sinb kecil hanya menggeleng pelan. Dia masih diam, engan melangkahkan kakinya bahkan bergerak satu langkah saja tidak ia lakukan.
"Kenapa? Sinb takut dengan Mama Min Young?" Taehee menyejajarkan tubuhnya dengan Sinb, ia menepuk pelan puncak kepala Sinb dengan penuh kasih sayang.
Lagi-lagi Sinb menggeleng namun akhirnya dia mau membuka mulut "Aku tidak sekolah, mama mengeluarkanku dari sekolah."
Deg!
Pernyataan itu sukses membuat Taehee bungkam. Tentunya wanita dari ibu tiga anak ini terkejut dengan ucapan Sinb barusan.
Setelah melakukan itu pada Sinb, Min Young mengeluarkan Sinb dari sekolah? Yang ia tidak mengerti, kenapa Min Young melakukan itu? Taehee semakin tidak mengerti dan ia kesal...ahh...sepertinya emosinya naik satu tingkat, kali ini bukan kesal lagi. Kali ini nyonya Kim marah.
"Lalu selama ini apa yang Mama Min Young lakukan padamu? Kenapa dia menghukummu sayang? Memangnya apa kesalahanmu?" Suara Taehee terdengar bergetar, kedua matanya berkaca-kaca bahkan ia nyaris menangis.
"Aku salah karena tidak mengikuti Mama dengan benar. Padahal Mama sudah mengajariku ta-"
"Berhenti memanggilnya Mama! dia bukan ibumu! Hwang Min Young bukan ibumu, dia tidak pantas di sebut sebagai ibu." Air mata Taehee akhirnya tumpah, ia menunduk sambil membekap mulutnya agar suara isak tangisnya tidak terlalu terdengar oleh Sinb. Yang saat ini berdiri tepat di hadapanmya.
Mereka berdua akhirnya sampai di Cafe yang Min Young sebutkan di telepon satu jam lalu. Karena Sinb tidak mau datang ke rumah yang Min Young sebutkan sebelumnya, akhirnya mereka memutuskan bertemu di tempat lain saja.
Taehee mendongak mengipas-ngipas matanya yang masih basah dengan tangannya, meskipun percuma air matanya tidak akan kering dia tetap melakukan itu.
Mereka berdua akhirnya sampai di sebuah Cafe, Taehee memperbaiki riasan wajahnya. Min Young tidak boleh tahu kalau dia habis menangis, ia harus menunjukkan tatapan dinginnya pada wanita itu.
Sinb memegang erat tangan Taehee begitu mereka sudah masuk ke dalam Cafe. Di meja paling ujung, seorang wanita nampak melambai ke arah mereka.
"Sinb- ya bagaimana kabarmu sayang? Aku dengar kau lagi-lagi membolos di tengah pelajaran, padahal mama hanya pergi sebentar ta-"
"Mulai sekarang, Sinb akan tinggal bersama Soo Jung. Kau tidak perlu repot memikirkan Sinb." Taehee melemparkan tatapan dingin pada Min Young membuat Min Young terkekeh pelan.
"Soo Jung? Ahh...sebelum membicarakan hal itu lebih lanjut, duduklah dulu."
Sinb bersembunyi di balik punggung Taehee, tidak berani menatap Min Young yang saat ini sedang duduk sambil menyesap kopinya. Matanya beralih pada anak kecil yang bersembunyi di belakang Taehee.
Taehee menarik kursi di depan Min Young membiarkan Sinb duduk di sana, lalu ia pun duduk di samping Sinb.
"Kau masih belum mengerti juga rupanya. Biar mama jelaskan lagi, mama mengajarimu karena mama ingin Sinb tumbuh menjadi seseorang yang berani dan tidak takut pada apa pun, kau tidak tahu betapa menakutkannya dunia ini. Jika kau lemah kau tidak akan bisa bertahan, banyak orang di luar sana yang mengincarmu" Min Young kembali menyesap kopinya, kemudian dia melanjutkan "Karena kau putrinya Hwang Hyun Seung."
KAMU SEDANG MEMBACA
[5]Lonely
Fanfiction"Sepanjang hari hidup seperti zombi yang tak berjiwa" Aku rasa itu ungkapan yang tepat untuk menjelaskan bagaimana hidupku selama ini. Hidup sebagai seorang putri dari keluarga kelas atas tidaklah mudah bagiku, di saat semua kekayaan ayahku merengu...