Malamnya mereka sibuk membereskan barang untuk keperluan selama liburan. Lisa dan Mandy juga pulang, mereka sudah berencana ke Diagon Alley sekedar bertemu di sela liburannya.
Tak lupa ia melainkan bingkisan untuk dibagikan pada beberapa anak Slytherin yang dikenalnya, setidaknya bisa membangun hubungan baik diantara mereka. Al tidak suka punya musuh apalagi di tempat baru, masalah akan datang tanpa harus dicari pikirnya.
Setelah menyelesaikan sarapan di Great Hall, anak-anak yang akan pulang segera mengemasi barang mereka dan mulai bergerak menuju stasiun di seberang danau.
Alena pertama kali memberikan kadonya pada tiga orang pertama yang menjadi temannya saat bertemu di kereta.
"Selamat natal Mione, Ron, Harry" ucap Al menatap mereka bergantian, sebelum melanjutkan langkah keluar kastil.
"Kau juga Al, selamat natal" kata Hermione mewakilkan yang lainnya.
Al tersenyum sebagai respon atas ucapan selamat barusan, ia lalu mengeluarkan tiga bungkus kado dan menyodorkanya pada mereka.
"Kado natal kalian" katanya, "Terima kasih sudah mau jadi temanku" Al menatap tiga orang didepannya penuh arti.
Hermione tersenyum hangat, "sama-sama Al. Aku senang bisa jadi temanmu" ucapnya, Al melebarkan senyum nya.
"Apa yang kau lakukan disana Alena" teriak seseorang dari arah belakang Al berdiri membuat mereka refleks menoleh ke sumber suara.
"Kenapa dia disini?" berang Ron, kesal momennya terganggu. Bahkan Alena pun begitu, jadi kesal saat menyadari orang itu adalah Draco.
"Kau akan ketinggalan kereta bila terus disini Alena. Jangan buang buang waktu dengan mereka" Draco menatap sinis tiga orang dihadapannya.
"Setidaknya dia tidak menghabiskan waktunya untuk membual" sarkas Ron. Tatapan Draco makin sengit. Al menahan tubuh Draco yang bergerak maju karena tak senang.
"Draco!" tegur Al pelan, "jangan sekarang!"
Al mungkin belum tahu kejadian di Hogsmeade kemarin sore telah menjatuhkan harga diri Draco terhadap Ron dan Hermione. Karena biasanya Draco lebih suka mencemoh daripada jadi garang begini.
Al hanya sempat tersenyum canggung sebagai salam perpisahannya pada Hermione sebab Draco tiba-tiba menariknya pergi.
"Kenapa kau berteman dengan mereka?"
"Memangnya kenapa? Mereka yang menemaniku di kereta saat kau sibuk dengan Dementor"
"Apa! Jadi kau satu kompartemen dengan mereka?"
"Iya Draco. Jadi berhenti melarang dan menyuruhku mejauhi mereka, karena sekarang kau tahu aku tidak akan menurut"
Perdebatan mereka masih terdengar oleh Trio golden sampai Al menghilang dari pandangan mereka. Ron memamerkan senyumnya. "Kalian tahu, aku suka dia. Tidakkah dia bijak mengambil keputusan? Dia berbeda dari teman Malfoy kebanyakan"
Harry ikut tersenyum mendengarnya. Ia telah melupakan sejenak masalahnya, "jadi kau menyukainya?"
"Tidak" koreksi Ron cepat, "aku suka sikapnya, orang seperti itu yang harusnya berteman dengan Malfoy. Jadi pirang itu tidak akan semena mena"
Hermione menghela napas lega mendengarnya, entah karena pendapat Ron atau koreksinya barusan. Tapi setidaknya tidak akan jadi beban pikiran baru baginya.
"Aku setuju dengan Ron" ucap Mione.
Terlepas dari kepergian Al, mereka bertiga melanjutkan perjalanan menuju rumah Hagrid untuk mencari informasi. Fakta baru yang didengar Harry semalam menjadi alasan kepergian mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's me,not another | slow-up
FanficHari itu Adam mengirimkan surat pada Madame Maxime selaku kepala sekolah Beauxbatons agar Alena diberi izin pulang demi membahas suatu urusan. Urusan yang sama sekali tidak ingin dibahas Alena. ".....Aku tidak tahu menahu soal Sirius Black, aku tida...