29. He did it!

29 5 0
                                    


"Ambil sanderamu sendiri," salah satu dari mereka bicara kepadanya.

"Tinggalkan yang lain..."

"No way!" kata Harry berang... tetapi hanya dua gelembung besar yang muncul.

"Tugasmu adalah mendapatkan kembali temanmu sendiri... tinggalkan yang lain..."

"Dia temanku juga!" Harry berteriak, menunjuk Hermione, gelembung perak besar muncul tanpa suara dari bibirnya. "Dan aku juga tak mau mereka mati!"

Kepala Cho terkulai ke bahu Hermione. Alena tampak pucat pasi kehijauan.

Harry memberontak mau melepaskan diri dari para duyung, tetapi mereka malah tertawa makin keras, memeganginya kuat-kuat. Harry memandang berkeliling dengan panik. Mana juara lainnya?

●○●○●○●○

Harry meluncur maju dan mulai menetak tali yang mengikat Alena
ke patung, dan akhirnya dia bebas.

Harry menyambar pinggang Alena, menarik leher jubah Ron, dan menjejak dari dasar danau.

Gerakannya lamban sekali. Dia tak bisa lagi menggunakan tangannya yang berselaput untuk mempercepat lajunya. Dia menggerakkan kakinya sekuat tenaga, tetapi Ron dan Alena seperti karung berisi kentang yang menyeretnya ke bawah kembali.

Harry mengarahkan matanya ke atas, meskipun tahu dia pasti masih berada jauh di bawah, air di atasnya sangat gelap.

Para duyung naik bersamanya. Dia bisa melihat mereka berenang dengan mudah, menontonnya bersusah payah menembus air. Akankah mereka menariknya kembali ke bawah jika waktunya telah habis? Apakah mereka mungkin makan manusia? Kaki Harry kaku akibat usaha kerasnya untuk terus berenang. Bahunya sakit sekali karena keberatan menarik dua sandera sekaligus. Dia bernapas dengan susah payah.

Air mengucur lewat mulutnya ke paru-parunya... Harry mulai merasa pusing, tetapi dia tahu cahaya dan udara cuma tinggal tiga meter di atasnya, dia harus sampai ke sana, harus. Harry menjejakkan kakinya begitu keras dan cepat sehingga rasanya otot-ototnya menjerit memprotes. Otaknya serasa digenangi air, dia tak bisa bernapas, dia perlu oksigen, dia harus terus, dia tak boleh berhenti...

Dan kemudian dia merasa kepalanya menembus permukaan air danau. Udara segar yang dingin menyengat wajahnya. Dia menghirupnya, merasa seakan belum pernah bernapas dengan benar, dan tersengal, dia menarik Ron dan Alena ke atas bersamanya.

Penonton di tribune bising sekali, berteriak-teriak dan menjerit-jerit. Mereka tampaknya berdiri semua.

●○●○●○●○

"Isn't it Alena?! It's Alena!! Mandy she's down there. DROWNING!!" Lisa begitu histeris dari atas tribune, meneriaki Alena yang masih belum sadarkan diri, mengambang di atas air.

Di detik yang sama Lisa segera turun, menyambut tubuh Alena yang dihantarkan oleh Harry merapat ke dermaga, bersama juga Ron yang telah sadarkan diri sejak keluar dari permukaan air.

"Tarik dia kemari," kata Draco entah muncul dari mana sudah berada disana, menggapai tubuh Alena yang masih pingsan, menyeretnya naik ke dermaga.

Madam Pomfrey sibuk mengurusi Hermione, Krum, Cedric, dan Cho,
yang semuanya terbungkus selimut tebal. Dumbledore dan Ludo Bagman berdiri di pantai, tersenyum kepada Harry dan Ron ketika mereka berenang mendekat. Sementara Madame Maxime berusaha menahan Fleur Delacour, yang histeris, meronta-ronta ingin kembali ke air.

"Alena! Alena! Apakah dia hidup? Apakah dia luka?"

"Dia baik-baik saja!" Harry berusaha memberitahunya, tetapi dia lelah sekali sampai nyaris tak bisa bicara, apalagi berteriak

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's me,not another | slow-upTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang