Meski siang bolong, kamar Tanaka nampak remang-remang. Doi bangun tidur, merem melek dulu sebentar. Bayangan pertama yang dia lihat adalah jam dinding.
"Loh buset?!" Teriak Tanaka kayak orang liat setan. Dia langsung berdiri. Walaupun dunia rasanya burem dan muter-muter, dia nekat aja lah. Dia buka lemari, ganti baju, trus sisir rambu- eh iya gaada rambut. Tapi Tanaka pake pomade biar maskulin. Gak lupa parfum a(x)e warna biru. Disemprot sampe hampir mulutnya juga.
Gak banyak cing cong, tanaka langsung pake sepatu terus buru-buru pergi.
"Kiyoko-san maap aku telat!!" Teriak Tanaka. Kiyoko ngeliat dia bingung. Sumpah dah. Walaupun wajah bingung kiyoko-san itu aneh, di mata Tanaka dia paling cantik gaada tandingannya.
Tanaka kaget. Bukannya jawab, kiyoko malah lanjut berdiri terus pergi. Apakah kiyoko-san marah padaku? Batin Tanaka. Sialan gue pake tidur siang segala. Kaya bayi aja.
"Kiyoko-san, maapin."
"Maap kenapa?"
"Maap aku telat, kiyoko-san. Tadi ah, masalahnya ribet. Kiyoko-san mau kemana?"
"Mau pulang lah."
"Kiyoko san marah ya sama dedek?" Najis dedek.
"Apaan dah? Gak paham lu tiba-tiba dateng, minta maap segala. Kenapa sih?"
"Loh, bukannya kita semalem janjian mau ketemu jam 9 pagi? Tapi aku telat, karena ketiduran dan jam 2 baru bangun." Buset dah itu mah udah bukan ketiduran, tapi mati suri.
"Hah?"
Tanaka heran. Kenapa respon kiyoko-san begitu? Apa yang salah? Apa kiyoko-san juga lupa? Tapi kenapa kiyoko-san ada di kafe ini?
"Tanaka, maap ye. Tapi kayaknya, lo cuma mimpi deh."
Tanaka gak bergerak lagi. Serasa tubuhnya di hinggapi ber ton-ton badak cap kaki tiga.
Bener juga apa yang di bilang Kiyoko-san. Tentang janjian ketemu Kiyoko-san di kafe jam 9, kayaknya emang Tanaka, cuma mimpi.
Tanaka: "padahal udah dandan ganteng kaya dilan."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tiba-tiba kepikiran pengen bikin cerita tentang orang lagi bangun tidur ngelamar ceweknya, tapi ceweknya udah nikah. Ternyata eh ternyata dia abis koma selama 3 tahun 3 bulan 3 minggu 3 jam 3 menit 33 detik. Syok.
Karena kayaknya otakku gak bakal nyampe buat bikin cerita epik begitu, jadilah dibikin alternatif Tanaka dan mimpi di siang bolongnya.
