"Heh, kita cuma pura puraaa Eric, kamu gak usah Deket Deket"
Ah Hyunjin tampak sangat imut, dengan dirinya yang kembali menggunakan kata aku-kamu.
"Ya kagak apa apa Deket, sapa tau ntar beneran jadi pacar" jawab Eric dengan wajar yang menggoda.
"Gak mau, jauh jauh"
Hyunjin lantas berlari menjauh, sedangkan Eric? Tentu saja mengikuti nya, bahkan berteriak di tengah koridor.
"Pacar, jangan tinggalin si ganteng dong"
"ANJINGGG, BABI"
Ya, mereka kejar kejaran di koridor, tanpa memperdulikan suasana di sekitarnya.
"Gua kira, kita yang gak bisa bersama, Rik. Tapi ternyata, lu yang gak bisa sama gua"
Jam menunjukkan pukul 10 pagi, saatnya kembali latihan.
Baik Hyunjin, Eric, Mark, Haechan dan JiSung, sudah berada di posisi masing masing.
"Lagu yang mana dulu nih?" tanya Jisung, selaku pianis.
Hyunjin tampak berfikir terlebih dahulu, sebelum akhirnya berbalik dan mengatakan jika lebih baiknya mereka latihan dengan lagu milik nidji terlebih dahulu.
Buang semua puisi antara kita berdua
Kau bunuh dia sesuatu yang kusebut itu cinta
Yakinkan aku Tuhan dia bukan milikku
Biarkan waktu … waktu
Hapus aku …
Sadarkan aku Tuhan dia bukan milikku
Biarkan waktu … waktu
Hapus aku …"Ekhem, lagunya"
Jeno kembali muncul dengan tiba tiba, ditambah pemuda itu yang seenaknya menyaut nyayian Hyunjin, disertai nada yang sedikit ngegas.
Hyunjin hanya memutar bola matanya malas, kemudian memberikan aba aba, untuk kembali melanjutkan latihan, berusaha mengabaikan ke beradaan Jeno yang sangat menganggu.
Dengan jaket hitam Levis yang resletingnya terbuka, Jeno tampak bersandar di tembok, matanya menatap intens Hyunjin.
"Oke, lagu kedua"
My heart, your heart
Sit tight like bookends
Pages between us
Written with no end
So many words we're not saying
Don't wanna wait 'til it's gone
You make me strongI'm sorry if I say, "I need you"
But I don't care, I'm not scared of love
'Cause when I'm not with you, I'm weaker
Is that so wrong? Is it so wrong
That you make me strongKetika 2 lagu selesai di nyayikan, Jeno masih tidak bergerak dari tempatnya. Mengabaikan aura permusuhan antara dirinya dan Eric.
"Mau makan siang bareng?"
"Gak"
Jeno menghendikkan bahunya, kemudian langsung menarik pergelangan tangan Hyunjin cepat, membawanya lari menuju kantin, benar benar mengabaikan teriakan dan umpatan Eric.
"Bajingan, pacar gua"
"Pacar boongan" saut Haechan tiba-tiba, kekasih dari Mark itu lantas tertawa puas setelahnya, mendapati Eric yang memberikan jari tengah ke arah nya.
"Anak goblok noh, udah ada yang pasti, malah ngejar yang kagak pasti"
"Biasa otaknya kagak di pakek" saut Mark cepat dan lantas mengecup pipi Haechan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet•Jenjin [✓]
ContoDILARANG PLAGIARISME. "Gua capek, kita selesai" "Makasih dan maaf buat semuanya" •Jenjin •31-1-2020