Tiga belas

2.4K 408 62
                                    

Dan ijinkan aku
Memeluk dirimu
Kali ini saja
Tuk ucapkan selamat tinggal untuk slamanya.

"Lu mau nyindir gua pakek lagu, apa gimana?"

Bomin nyengir setelahnya, kemudian tampak memberi pose 2 jari kepada Jeno.

"Hyunjin bukan kehidupan elu, kehadiran Hyunjin gak berarti buat elu, gak ada rasa sayang sama sekali buat Hyunjin, semua yang lu rasain, waktu pacaran sama Hyunjin cuma rasa risih"

"Haha, gua masih inget lu omong itu sama gua, sehari sebelum Hyunjin mutusin elu dan kali ini, elu jadi sosok pertama yang keliatan kehilangan di saat Hyunjin, mutusin buat pergi ninggalin elu"

Jeno tidak menjawab, ketua OSIS itu memilih diam, sambil menatap kosong ke arah langit.

Ngomong ngomong, ini sudah larut malam dan biasanya, ada beberapa pesan dari Hyunjin yang mengingatkan nya untuk tidak tidur terlalu malam.

"Lu bacot"

Setelah terdiam beberapa saat, 2 kata itulah yang keluar dari mulut Jeno.

Bomin tampak menyeringai licik, lantas kembali menyesap rokok miliknya.

"Gua cuma lagi stress aja, jadi gua anggep kepergian dia sesuatu yang penting, padahal enggak sama sekali"

Kening Bomin lantas menyerngit, mendapati jawaban seperti itu dari Jeno.

"Maksudnya?"

Membalikkan badannya, Jeno lantas menatap intens Bomin, kemudian mengangkat bahu.

"Hyunjin itu gak penting, sama sekali gak penting di kehidupan gua"





































Fyi. Di persilahkan untuk mengumpat

 Di persilahkan untuk mengumpat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Backstreet•Jenjin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang