Selamat membaca
Jeno mendengus kecil, mendapati Hyunjin yang tengah makan bubur ayam dengan terburu buru.
"Pelan pelan, gua gak bakal minta makanan lu"
"Lwapeerr"
Menggeleng kan kepalanya, Jeno kemudian hanya membiarkan Hyunjin melakukan apa yang dia suka.
"Jeno suka sama aku gak?" Tiba tiba saja, Hyunjin bertanya hal yang mengejutkan kepada Jeno, membuat ketua OSIS itu menyerngit.
"Gak"
"Oh eum"
"Gua cinta sama lu, bukan suka lagi"
Hyunjin baper, wajahnya merona sampai telinga.
"Jangan natep gua kayak gitu"
Kali ini Hyunjin yang bingung, masih dengan bubur yang sedang dia kunyah, pemuda manis itu tampak menatap Jeno lucu.
"Nanti gua bisa mati muda karena gak kuat sama kecantikan elu"
Double kill
"E-ehh kamu diem ihh"
Hyunjin salting, bahkan sampai mengalihkan pandangannya.
"Diem di hati lu? Kan udah"
Tripel kill
"Jenooo, aku maluuu"
Mulai merengek, pemuda yang sedang menggunakan kaos putih itu semakin menggigit bibirnya, karena berusaha menahan teriakan.
"Gapapa malu, lagipula yang gua bilang bener kok"
"Gua udah stay di hati lu, gak bakal kemana mana. Udah nyaman di situ"
Maniac
"Jenoo sttt, udahhh"
"Belum lah, belum puas bikin orang yang gua sayang salting sampai kayak gini. Makin cantik, gua jadi pengen cium"
Legendary
Hyunjin yang memang sudah malu, lantas menarik tangan Jeno untuk berdiri. Kemudian berlari kecil ke arah kursi di samping jalan. Masih dengan wajah yang memerah layaknya tomat.
"Mau cium?"
Jeno tidak sempat menjawab, karena kekasihnya itu sudah terlebih dahulu mengecup lembut pipinya.
"Iya iya aku juga sayang kamu, sayang banget malahan. Udah yah, jangan bikin aku maluu, muka aku panas ihh"
Hyunjin berkata dengan begitu polos, mengabaikan telinga sang kekasih yang mulai memerah.
"Hyunjin, Minggu libur kan?" tanya Jeno random, Hyunjin sontak saya mengangguk.
"Kenapa?"
"Nikah yuk"
Bugh
"Tuh, pacar aku gilanya kumattt"
"Nak Jeno, kelas berapa?"
"Kelas 11, Tante"
Mengangguk faham, Irene kemudian tampak menatap kagum ke arah Jeno.
"Makasih banget loh, Jeno. Karena kamu, Hyunjin sekarang lebih aktif, sering masak, sering belajar, sering bantuin Tante jugaa"
"Ahh mamaaaa, Hyunjin kan emang sering bantuin mamaaa"
Teriakan tak terima sontak Hyunjin lontarkan, sedangkan Irene hanya tertawa kecil.
"Iya bantuin, tapi mukanya manyun, kayak anak perawan" goda Irene sontak mendapat kekehan dari Jeno dan tatapan sebal dari Hyunjin.
"Wuuu hoax, mama hoax"
Menggeleng kecil, Jeno kemudian mengusap rambut Hyunjin sayang. Irene yang melihat interaksi kedua mahluk Adam itu hanya mampu tersenyum tipis.
"Tante titip Hyunjin yah, tolong di jagain baik baik"
"Pasti Tante" jawab Jeno tegas, sambil menatap lembut kearah Hyunjin.
Fyi. Hwaii, semoga sukaaa. Ini seperti biasa book kina bakal tamat di chapter ke 30, biar gak bosen aja sih, jadi book ini cuma kurang dikit lagi buat tamat hihii, tapi udah kina siapin sekuel kok.
Dadahhh ❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet•Jenjin [✓]
Cerita PendekDILARANG PLAGIARISME. "Gua capek, kita selesai" "Makasih dan maaf buat semuanya" •Jenjin •31-1-2020