Selamat membaca.
"Nda mauuuuuuu"
Bibir Hyunjin tampak mengerucut lucu, mendapati Jeno yang memaksa dirinya untuk memakan permen jahe.
"Pedess"
Jeno sontak gemas setengah mati dengan pacarnya ini, tangannya tampak terangkat pelan, untuk mengusap lembut Surai Hyunjin.
"Iya, iya gak usah makan ini"
"Lagipula..."
"Permisi, kak Jeno?"
Kedua mahluk Adam itu sontak menoleh, mendapati 5 orang siswi yang tampaknya kumpulan dari sekolah lain berada di depannya.
"Kak- aku boleh minta foto sama kakak?"
Menunduk malu malu, perempuan dengan rambut yang di kuncir itu tampak tidak kuat menahan pesona dari Jeno.
"Gak"
"Satu kali aja kak.. please"
"Gak"
"Eumm kenapa kak? Cuma sekali kok, nanti abis itu aku pergi"
"Gak"
Hyunjin terkekeh kecil, membuat Jeno menoleh. Jeno lantas menggenggam tangan Hyunjin, kemudian mengecup sekilas punggung tangan sang kekasih, membuat pekikan terdengar jelas.
"Gua gak mau bikin pacar gua cemburu, jadi mending lu minggir, pacar gua pengen beli es kopi"
Mendorong paksa bahu para perempuan di depannya itu, Jeno lantas berlari kecil, masih sambil menggenggam tangan Hyunjin.
"Sayang" panggil Jeno dengan suara beratnya
"E-eh iya?"
Pipi Hyunjin merona seketika, panggilan sayang dari Jeno ternyata berdampak kuat terhadap jantungnya.
Iya, jantung pemuda manis itu berdetak lebih kencang dari biasanya.
"Kenapa hm? Malu, haha lucu"
Kembali mengecupi punggung tangan sang kekasih, Jeno benar benar mampu membuat Hyunjin tidak berkutik dengan telinga yang memerah hebat.
"Ma-malu ihh udah jangan di cium terussss"
Hyunjin dengan segera menarik tangannya, kemudian berlari kedepan, ke arah stand es kopi yang menarik perhatiannya.
"Vanila latte ada gak?"
"Oh ada kak"
"Pesen satu, es batunya dikit aja. Terus satu lagi es kopi latte tapi less sugar"
Mengangguk faham, penjaga stand kopi itu lantas membuat 2 minuman pesanan Hyunjin.
Srek
"Loh, loh"
"Jangan sentuh cowo gua" mendongak, Hyunjin lantas terdiam mendapati wajah Jeno yang menatap tajam pemuda di depannya.
Sedikit tidak asing, sepertinya Hyunjin juga mengenali pemuda dengan baju basket itu.
"Ck, baru mau gua sapa, udah lu tarik aja itu Hyunjin. Lagian kenapa kalau gua mau kenalan sama Hyunjin? Haha, takut kalah saing?"
Jeongin.
Remaja yang berasal dari SMA sebelah itu tampak menyeringai kecil. Menatap angkuh Jeno, yang di balas dengan decihan.
"Kalah saing kata lu? Haha bocah bocah, jangan sok tau, mending lu balik ke SMA lu Sono, kalah kan tadi?"
Kini Jeno yang tampak menyeringai kecil, pandangan Jeongin langsung berubah seketika.
Hyunjin yang merasa dua laki laki dengan tinggi di atas rata rata itu tengah berselisih karenanya, lantas berdehem.
"Eumm, kalian lagi ngapain ini? Berantem yah?
Pertanyaan polos dari pemuda putih itu, sontak membuat Jeongin dan Jeno tertawa kecil.
"Gak, sayang"
"Cuma ngobrol biasa, kak"
Berkedip pelan, Hyunjin lantas mengangguk, meski dengan kening yang masih menyerngit.
"Tapi mukanya kalian tadi serem, kayak orang berantem"
Mencondongkan badannya kedepan, Jeongin mengarahkan tangannya ke arah wajah Hyunjin, hendak mengusap pipi pemuda manis itu, tapi Jeno sudah terlebih dulu menepis kuat tangan Jeongin.
"Sentuh sekali lagi, patah tangan lu"
"Wes, kalem bos"
Tergelak kecil, Jeongin kemudian menatap Hyunjin dari bawah sampai atas, jujur saja Hyunjin tidak nyaman, hingga dirinya memutuskan diri untuk merapatkan tubuhnya ke arah Jeno.
"Jagain pacar lu kak, kalau ada kesempatan mau gua gebet soalnya"
"Haha, gua cabut dulu"
Dan setelahnya, Jeongin pergi begitu saja, meninggalkan Jeno yang tampak mengepalkan tangannya.
"Jeno jangan marahh, kan aku cuma punya Jeno, Hyunjin kan pacar Jeno"
Mendudukkan kepalanya, Jeno lantas mengecup ringan dahi Hyunjin.
"Iya lu punya gua dan bakal tetep jadi punya gua"
Fyi. Kina tim Jeongin seme
Like Jeongin tuh keker bangett ( ◜‿◝ ), gila sih asdfghjkl.
Dadahh❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet•Jenjin [✓]
ContoDILARANG PLAGIARISME. "Gua capek, kita selesai" "Makasih dan maaf buat semuanya" •Jenjin •31-1-2020