ALFARENDRA [On Going]

Awal

" bundaaaaa." Teriak Linza keras.

Bunda yang mendengar kata Linza  pun segera menuju ke kamar Linza.

"Ada apa sih ko teriak-teriak?" Tanya bunda.

"Ini nih Bun Abang nih, dia bangunin Linza masa tiba-tiba kaki Linza di tarik sampe Linza jatuh. " Adu Linza pada bundanya.

"Abangg jangan gitu lah sama adeknya."

"Marahin Bun marahin."

"Ya habis Lo tidurnya kebo sih susah di banguninnya ya gue tarik aja tu kaki." Ucap Arvhie.

"Gue ngga kebo ya Lo tu yang kebo." Balas Linza.

"Lo." Jawab Arvhie.

"Lo."

"Lo."

"Lo."

"Stoopp udah bunda jadi pusing nih, kalian cepetan siap-siap buat sekolah sama ngampus bunda tunggu di meja makan." Ujar bunda.

Arvhie dan Linza pun segera bergegas siap-siap. Setelah selesai mereka pun segera menuju ruang makan.
Setelah 10 menit akhirnya Arvhie sudah menyelesaikan makan. Namun tidak dengan Linza ia belum menyelesaikannya.

"Buru ah Lo lelet amat si makannya." Ujar Arvhie.

"Sabarlah gue udah cepet tau ini."  Balas Linza.

"Bun Arvhie berangkat ya." Pamit Arvhie.

"Iya hati-hati ya." Jawab bunda Linza.

"Dan buat Lo gue tunggu di depan 5 menit ngga keluar Lo gue tinggal."  Kata Arvhie.

"Iya-iya bawel Lo." Balas linza.

Akhirnya Arvhie pun segera keluar dari rumah sambil menunggu Linza.
5 menit berlalu...

Tin...tin...

"Bun Linza pamit ya, macannya udah ngamuk tuh."

"Iya, hati-hati di jalan ya. Bilang sama Abang jangan ngebut ngebut-ngebut naik mobilnya. "

"Siaap bunda."

Akhirnya Linza pun segera keluar dari rumah dan langsung menaiki mobil Arvhie.

"Udah lebih dari 5 menit , Lo ngapain aja si." Omel Arvhie.

"Ya gue kan tadi pamit bunda dulu." Jawab Linza

"Ya udah sekarang cepetan berangkat. Marah-marah Mulu cepet tua baru tau rasa Lo." Tambahnya.

"Iya iya. Lo yang telat Lo yang marah,dasar perempuan." Kata Arvhie.

"Udah deh fokus aja nyetirnya. Jangan bikin gue badmood pagi-pagi." Balas Linza.

Mereka pun segera berangkat. Sebelum menuju kampus sekolah Linza lah yang pertama di tuju oleh Arvhie.