Part 8

171 117 51
                                    

Malam hari di kediaman Rendra, terdapat sepasang anak dan juga ayah tengah serius membicarakan sesuatu di ruang makan.

"Gimana sekolah kamu? " Tanya ayah Rendra (Alfa)

"Baik kaya biasa. " Jawab Rendra.

"Juara angkatan umum masih bertahan?" Tanya ayahnya.

"Masih, jangan khawatir soal itu. " Balas Rendra.

" Bagus lah, kamu sekarang ga punya pacar kan? Ayah ngga suka ya kamu punya pacar pacaran kaya gitu. Fokus aja sekolah. " Tegas ayahnya.

"Soal itu urusan pribadi Rendra yah. Tolong ayah jangan ikut campur. " Ujar Rendra.

"Oh mulai berani kamu ya sama ayah? Awas aja kamu kalo ketahuan pacar, ayah nggak akan segan-segan buat misahin kalian berdua. " Tegas ayahnya.

prangg.. (Suara sendok jatuh)

"Rendra udah dewasa yah. Soal itu biarin jadi urusan Rendra dan biarin aku ngejar kebahagiaan aku sendiri. Yang penting soal pendidikan aku selalu juara kan. Itu kan yang ayah mau. " Jelas Rendra dengan sedikit teriak.

"Kamu tau? Pacaran itu bisa ngeganggu sekolah kamu ngerti!! Prestasi mu bisa turun cuman karena itu. " Balas ayahnya yang tak kalah tegas.

"Stop yah aku bukan robot!!yang bisa ayah atur sesuka hati. " Lawan Rendra.

"Kamu lupa pesan bundamu sebelum dia ngga ada? Dia cuman minta kamu sukses berhasil soal pendidikan! Kamu ngga mau wujudin mimpi bundamu itu HAA!!. " hentak ayahnya.

"Kapan aku ngecewain ayah soal pendidikan? Kapan haa?? Aku selalu turutin kemauan ayah tapi kalo soal pacar itu urusan Rendra yah, ayah ngga perlu ikut campur!" Tegas Rendra lalu meninggalkan ruang makan.

"RENDRA ayah belum selesai bicara" Teriak ayahnya.

Rendra tak memperdulikan panggilan dari ayahnya iya menuju kamar berganti pakaian dan keluar dan berniat pergi dari rumah.

"RENDRA Mau kemana kamu? " Panggil ayahnya.

Rendra tetap tak memperdulikan ayahnya. Ia bergegas menaiki motornya dan berjalan menjauh dari rumahnya. Ia berjalan tak tentu arah pikirannya kalut dengan permasalahan tadi. Tak di sangka motor Rendra tiba di rumah Linza..

"Kok gue ada di sini? " Tanya Rendra pada dirinya sendiri.

Rendra :
Linza aku di depan bisa keluar sebentar ngga?

Linza ;
Ya udah bentar aku turun dulu.

Linza pun turun dari kamarnya dan bergegas keluar menemui Rendra yang bersandar di motornya.

"Hai." Sapa Linza.

"Hai" Balas Rendra.

"Kenapa ngga masuk aja? " Tanya Linza.

Brukk...

Tiba-tiba Rendra memeluk Linza.

"Kamu kenapa ndra? " Tanya Linza.

"Biarin gini dulu ya. " Balas Rendra.

"Iya" Jawab Linza.

Linza pun mengelus punggung Rendra. Setelah 5 menit berlalu akhirnya Rendra pun melepaskan pelukannya.

"Udah lebih tenang sekarang? " Tanya Linza.

ALFARENDRA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang