Part 15

113 41 27
                                    

Para murid dari SMA Merpati tengah menikmati waktu istirahatnya. Tapi tidak dengan Linza rencananya ia akan menuju perpustakaan mengembalikan buku yang ia pinjam kemarin dan sekalian belajar di sana untuk persiapan ulangan.

"Yah za lo ngga ke kantin ni? " Tanya Kinar.

"Engga kin gue mau balikin buku yang gue pinjem kemarin, sama sekalian belajar juga nanti di perpus. " Jawab Linza.

"Ahh ngga asik lah gue sendiri ke kantin ya." Balas Kinar.

"Ya maaf kin gue ngga bisa ikut lo, atau lo mau ikut gue aja ke perpus gimana? " Tanya Linza.

"Ngga ah males banget gue di sana, mendingan di kantin. " Jawab Kinar.

"Ya udah kalo gitu gue ke pepus dulu ya. " Pamit Linza.

"Ck, ya udah sana. " Balas Kinar.

Linza pun meninggalkan Kinar yang berada di depan kelas sendirian dan segera berjalan menuju ke perpustakaan sekolah.

Sambil berjalan ia bermain-main dengan ponselnya. Hingga...

Brukk.

Linza pun terjatuh karena menabrak sesuatu begitu pun dengan bukunya yang berserakan.

"Aduhh." Keluhan Linza.

"Jalan tu pakek mata. " Ujar orang itu.

Linza pun mendongak dan ternyata orang yang ia tabrak adalah Rendra.

"Iya maaf, sekedar info ya jalan tu pakai kaki bukan pakai mata. " Balas Linza.

Rendra pun tak menghiraukan perkataan dari Linza . Ia melenggang pergi begitu saja meninggalkan Linza bersama bukunya yang berserakan.

"Dih pergi gitu aja, bantuin kek. " Ujar Linza.

Linza pun segera merapikan bukunya lalu segera bergegas menuju ke perpustakaan. Sesampainya di sana ia pun segera meletakkan buku yang ia pinjam ke tempat semula dan mengambil buku yang lain lalu membacanya di sudut perpustakaan.

Linza pun mulai fokus membaca bukunya dan memahami setiap setiap materi yang ada di buku itu.

Krekkk...

Bunyi kursi yang berada di depan Linza, menandakan ada seseorang yang sedang duduk satu meja dengan Linza. Namun Linza tak menghiraukannya ia begitu fokus dengan buku yang berada di tangannya .

Karena penasaran siapa yang duduk di depannya akhirnya ia pu mendongak sejenak untuk melihatnya.

"Rendra." Ujar Linza dalam hati.

Linza cukup lama mengamati Rendra yang tengah serius membaca bukunya. Sempat terkagum dengan pesona Rendra yang saat ini.

"Aishh kenapa lagi si ini kenapa malah lihatin dia coba. " Ujar Linza dalam hati menyalahkan dirinya sendiri.

"Tapi kenapa Rendra  kelihatan kurus ya sekrang? Apa dia sakit? " Ujar Linza dengan bertanya-tanya di dalam hati.

Karena Rendra merasa ada yang sedang melihatnya, ia pun mendongak dan yap mata Linza dan juga Rendra bertemu.

Linza pun dengan cepat memutuskan kontak mata itu dan kembali membaca bukunya.

"Haishhh lagi-lagi buat malu, kepergok kan gue. " Ujar Linza menyalahkan dirinya sendiri.

"Kenapa? " Tanya Rendra.

"Ha? Lalu ngomong sama gue? " Tanya Linza balik dengan muka sedikit panik dan terkejut.

ALFARENDRA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang