Part 9

162 118 45
                                    

Hari ini di sekolah SMA MERPATI tampai ramai siswa-siswi yang berada di luar kelas yang menandakan jamkos. Mengapa jamkos? Karena para murid atau atlet kebanggaan dari SMA MERPATI tengah berlatih untuk mempersiapkan turnamen yang diadakan sebentar lagi.

Sementara itu sepasang sahabat yang berada di kelas...

"Za kantin yu laper ni. " Ajak Kinar.

"Lo sendiri aja kin, mager banget gue mau keluar. " Balas Linza.

"Lo kenapa dah, tumbenan banget lo males ke kantin. " Ujar Kinar.

"Gua lagi dapet kin perut gua sakit makanya gue mager. " Jawab Linza.

"Ya udah ko ada mau nitip ngga nih? " Tanya Kinar.

"Engga deh kin makasih, gue lagi ngga mood buat makan. " Jawab Linza

"Ya udah gue pergi ke kantin dulu ya. " Pamit kinar.

"Heem." Balas Linza.

Linza pun menelungkupkan  kepalanya di meja.

"Kenapa sakit banget si perut gue. " Monolog Linza.

"Lo udah balik kin cepet banget?. " Tanya Linza karena ia merasa ada yang duduk di sampingnya.

"Kin siapa? Ini aku za. "

"Eh kamu ndra aku kira kinar tadi. " Ujar Linza sambil menegakkan kepalanya.

"Za muka kamu pucet banget, kamu sakit? " Tanya Rendra.

"Engga aku ngga pa pa, kamu ngapain di sini ntar kalo ada yang liat kita gimana? ”  ujar Linza.

" Ngga akan ada yang lihat, semuanya di lapangan kan lagian jamkos juga. " Balas Rendra.

"Kamu pucet banget za, ke UKS aja ya ? " Tawar Rendra.

"Ngga usah ndra aku ngga pa pa, ini cuma sakit biasa soalnya tamu bulanan aku dateng. " Jawab Linza.

" Biasa atau ngga itu tetep aja sakit kan, udahlah ke UKS aja lagian di sana enak juga kan bisa sambil baring. " Saran Rendra.

"Aku ngga mau ndra kamu kok maksa sih, pergi aja sana jangan ganggu aku lagi ga mood. " Usir Linza.

"Tapi za___"

"Pergii ndra. " Usir Linza.

"Ya udah aku pergi ya, maaf udah bikin kamu marah. " Balas Rendra.

"Heemm." Dehem Linza.

Rendra pun pergi meninggalkan Linza di kelas sendirian . 15 menit berlalu rasa sakit yang Linza rasakan tak kunjung reda. Linza sudah terlihat semakin pucat.

"Za gimana masih sakit? " Tanya kinar.

"Heem" Dehem Linza.

"Ya ampun za lo pucet banget gue izinin pulang ya. " Saran kinar.

"Emang boleh izin? " Tanya Linza.

"Boleh, gue izinin sekarang. Lagian juga jamkos lo ngga bakal ketinggalan mapel. " Jelas kinar.

"Bentar gue cari Rendra dulu. " Tambah nya.

"Ngapain nyari dia? " Tanya Linza.

"Ya buat nganter lo pulang lah za, gue kan ngga bisa bawa kendaraan. " Jawab kinar.

"Iya ya udah terserah lo. " Balas Linza.

Kinar pun segera keluar kelas mecari Rendra dan mengijinkan Linza pulang. Tak lama Rendra pun datang dengan muka khawatirnya.

"Za gimana keadaan kamu? " Tanya Rendra.

"Sakit banget perut aku ndra. " Jawab Linza dengan muka pucatnya.

ALFARENDRA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang