Di ruangan serba putih ini terdapat Seseorang yang terbaring dengan selang infus yang terpasang di tangannya.
"Dok masih lama ya? " Tanya pemuda laki-laki itu.
"Sebentar lagi selesai, yang sabar ya. " Jawab dokter itu.
Pemuda itu sedang menjalani kemoterapi hari ini. Dia Rendra, seorang penderita kanker otak stadium akhir. Sudah cukup lama Rendra bersama dengan penyakitnya kurang lebih 4 tahun lamanya.
Sambil menunggu kegiatan ini selesai ia memejamkan matanya sambil melawan rasa sakit dan mual yang bersamaan.
Tak lama akhirnya rangkaian kemo pun selesai Rendra pun masih berbaring karena badanya masih terasa sangat lemas mungkin karena efek kemoterapi."Dok saya mau keluar sebentar. " Ijin Rendra.
"Rendra badan kamu masih lemas istirahat di sini dulu baru kamu bisa pulang. " Jawab dokter itu.
"Saya ingin ke taman sebentar dok ingin menghirup udara segar. " Ujar Rendra.
"Baiklah, tapi kamu harus menggunakan kursi roda terlebih dahulu karena badan mu kan masih lemas. " Balas dokter itu.
"Baik dok. " Ujar Rendra.
"Sus tolong antar dia ke taman menggunakan kursi roda, saya tinggal dulu. " Ujar dokter kepada suster.
"Baik dok. " Jawab suster itu.
Dokter yang menangani Rendra tadi pun keluar dari ruangan Rendra menyisakan Rendra bersama dengan suster. Dokter yang menangani Rendra adalah Dikta dia mengetahui seluk beluk dari Rendra karena dokter Dikta lah yang membantu Rendra dalam perawatannya selama 4 tahun ini.
Rendra pun segera menaiki kursi roda yang dibantu oleh suster. Setelahnya suster itu pun membawa Rendra keluar dari ruangan menuju ke taman. Namun saat keluar ia dekejutkan oleh...
"Rendra." Panggil seseorang.
"Kalian." Jawab Rendra.
"Sus tolong tinggalin saya." Ujar Rendra kepada suster.
"Baik . " Balas suster itu lalu meninggalkan Rendra.
Setelah suster itu pergi seseorang itu dengan temannya mendekat ke arah Rendra.
"Ndra l- lo kenapa di sini? " Tanya Gilang.
Yap dua orang itu adalah Gilang dan Putra.
"Lo kenapa keluar dari ruang kemo? " Tanya Putra.
"... "
"Jawab ndra Jangan diem aja. " Ujar Gilang.
"Gue kena kanker otak dan sekarang udah stadium akhir. " Jawab Rendra.
Mereka berdua pun terkejut mendengar pernyataan dari Rendra. Diam tak bereaksi apa-apa.
"Kenapa lo ngga pernah cerita sama kita ndra? " Ujar Gilang sedikit marah.
"Lo anggep apa persahabatan kita ini, lo kira kita sahabatan baru? Kita udah 4 tahun jadi sahabat dan lo ngga pernah cerita soal itu gue ngerasa ngga becus jadi sahabat" Tambahnya.
"Sejak kapan ndra? " Tanya Gilang
"3 tahun yang lalu. " Jawab Rendra.
"3 tahun dan sekarang udah 4 tahun lo nyembunyiin hal besar itu sama kita? , lo emang ngga nganggep gue sahabat ya? " Tanya Gilang dengan sedikit marah.
"Udah lang cukup kasihan Rendra dia baru aja selesai kemo. " Ujar Putra menenangkan Gilang.
"Sorry guys sebelumnya, gue emang dari awal mau ngomong sama kalian tapi gue belum nemu waktu yang tepat. " Jelas Rendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFARENDRA [On Going]
Ficção Adolescente[Follow Dulu Sebelum Baca] Tiba-tiba Linza menghadang motor Rendra hingga membuat Rendra terkejut. "Lo gila yah." Kata Rendra. "Gue Linza. Gue murid baru di sini gue boleh nebeng Lo ya. Gue kan masih baru di kota ini hp gue juga lowbat. Bantuin gu...