Udara sejuk yang masuk melalui jendela yang terbuka, mengusap lembut punggung telanjang Kai yang tengah tertidur. Perlahan, Kai membuka kedua matanya, matanya sedikit menyipit karena sinar matahari yang masuk menyinari ruangan dalam kamar itu menjadikan ruangan itu cukup terang. Kai menatap kasur disampingnya yang sudah kosong, sama seperti pagi - pagi sebelumnya, Ia tidak pernah melihat Soobin saat Ia terbangun.
Ketukan pelan di pintu membuat Kai mengubah posisi tidur tengkurapnya, menyandarkan punggungnya pada sandaran kasur.
"Kau sudah bangun?" Beomgyu masuk kedalam kamar dengan membawa nampan berisi sarapan pagi untuk Kai.
Kai menjawab ucapan Beomgyu dengan mengangguk pelan meskipun Beomgyu tidak menatap kearahnya, tenggorokan Kai terasa sakit baginya untuk menjawab ucapan Beomgyu dengan suara.
Kejadian tentang semalam mengalir begitu saja, bagaimana Soobin memaksakan miliknya untuk masuk ke dalam mulut Kai dan menggerakkannya dengan cukup kasar hingga menyentuh belakang tenggorokan Kai. Seolah tidak peduli Kai kesakitan atau tidak, menikmatinya ataupun tidak, karena bagaimana pun juga Kai hanyalah sekedar boneka segg untuk Soobin, setidaknya begitulah yang Kai rasakan. Soobin memakai tubuh Kai sesukanya untuk memuaskan nafsunya sendiri dan tubuh Kai pun sudah terbiasa akan hal itu, bibir manisnya tak henti mengeluarkan desahan kala Soobin menggerakkan miliknya didalam lubang milik Kai dengan liar.
"Aku akan memandikanmu." Ucap Beomgyu sembari merangkul Kai dan membantun Kai berdiri. Kaki-kaki Kai terasa lemas setiap Ia melakukannya dengan Soobin, Soobin tidak puas melakukannya hanya sekali, Ia akan melakukannya berkali - kali hingga tubuh Kai menyerah.
Kai tersenyum tipis pada Beomgyu yang menopang tubuhnya agar dapat berjalan, langkahnya terhenti saat melihat pantulan tubuhnya dicermin besar yang bersandar di dinding. Kai menatap jejak kemerahan yang ada dilehernya serta hampir diseluruh tubuhnya.
"Pangeran akan mengajakmu ke pusat kota hari ini, sebaiknya kita bergegas." Ucap Beomgyu mengalihkan pikiran Kai.
Kai mengangguk.
Beomgyu menyiapkan air hangat pada bathtub dan meneteskan beberapa essence wewangian kedalam air.
Kai merasakan kenyaman pada tubuhnya kala memasukkan tubuhnya kedalam bathtub berisi air hangat itu.
"Ugh" Kai meringis kala Beomgyu menyentuh lengannya yang terasa sakit.
"Ah, maaf. " ucap Beomgyu.
"Sebenarnya, pangeran tidak pernah membuat servant hingga seperti ini." Ucap Beomgyu menatap Kai.
"Maksudku, dia memang kejam memperlakukan para servantnya. Tapi untuk para pelayan yang melayaninya diranjang, Ia tidak pernah berbuat hingga seperti ini, seperti yang Ia lakukan padamu."
Kai terdiam, dia hanya mendengarkan Beomgyu.
"Mungkin karena dulu sebelum Kau ada disini Ia melakukannya dengan beberapa orang dalam semalam dan sekarang Ia hanya melakukannya denganmu."
Kai menghela nafas.
"Aku harap Ia tidak melakukan hal itu denganku saja." Ucap Kai dengan suara serak, tenggorokan Kai terasa sakit saat berbicara tapi Ia ingin mengeluarkan apa yang ada dipikirannya, Ia tau bahwa Beomgyu adalah orang kepercayaan Soobin dan Beomgyu pasti akan menyampaikan hal yang Kai ucapkan pada Soobin.
"Aku ragu pangeran akan melakukannya dengan orang lain selain Kau."
Kai menatap Beomgyu
"Aku rasa dia menyukaimu."
Mata Kai membulat dan menatap Beomgyu tidak percaya.
"Ah, dia memang memakai cara yang aneh untuk menunjukkannya. Tapi aku yakin akan hal itu, dia tidak pernah melakukannya hanya dengan satu pelayannya saja, tapi dia melakukannya hanya denganmu beberapa bulan ini. Dan aku juga bisa melihat dari cara Ia menatapmu." Beomgyu berhenti sejenak.
"Aku sudah menjadi pelayannya disini sejak aku kecil, kurasa aku cukup mengenalnya."
Mendengarnya Kai bukan merasa lega justru Ia merasa takut. Itu artinya Soobin tidak akan pernah melepaskannya.
Wajah yang tidak memiliki ekpresi apapun itu menatap Kai dengan kedua matanya yang tidak menunjukkan emosi apapun. Kai merasa heran darimana Beomgyu tau bahwa Soobin menatapnya dengan berbeda daripada Ia menatap orang lain karena menurut Kai sorot mata Soobin tetap sama tanpa emosi mau siapapun itu yang Ia tatap.
Dengan canggung, Kai menyisip teh hangat yang Beomgyu buatkan untuk membantu meringankan rasa sakit ditenggorokannya, kedua mata yang menatapnya itu membuat Kai kikuk.
"Jika Kau sudah selesai dengan sarapanmu, kita akan berangkat." Ucapnya dengan suara yang terdengar berat dan dalam. Saat Kai keluar dari kamar mandi bersama Beomgyu tadi, Soobin sudah duduk menunggunya dikursi yang ada dikamar tidur Kai.
"I-iya, aku sudah selesai, master." Ucap Kai pelan.
Tangan Soobin yang menyentuh lengan Kai membuat Kai sedikit tersentak. Hal yang membuat Kai terkejut adalah Soobin mengusap lengan Kai yang terasa sakit itu dengan lembut, menatap bekas kebiruan yang ada dilengan Kai akibat Soobin terlalu keras menggenggamnya semalam.
Perjalanan menuju pusat kota terasa lama bagi Kai, tubuhnya terasa panas dengan tatapan mata Soobin yang menatap padanya, ruangan didalam kereta kuda yang terbatas membuatnya menjadi lebih buruk, Kai merasa bahwa udara yang Ia hirup terasa semakin pekat.
"Minggu depan aku akan merayakan ulang tahunku." Suara soobin yang terdengar dalam itu memecah kesunyian didalam kereta kuda yang Ia naiki. Kai mengalihkan pandangan matanya dari luar jendela dan menatap Soobin.
"Aku akan mengumumkan bahwa Kau adalah selir resmiku dan bukan seorang servant lagi pada saat itu." Lanjut Soobin.
Aku suka dengan cerita dibuku ini tapi terlalu takut untuk melanjutkan karena tema dibuku ini yang cukup gelap, karena saat aku menulis cerita ini Kai masih minor. Namun sekarang aku punya sedikit keberanian untuk melanjutkan cerita dibuku ini hingga tamat. Terimakasih untuk yang masih menyimpan ff ini di library kalian. ❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Soul ~Sookai~
FantasyPsychopath Trilogy ( II ) Kisah Hueningkai yang menjadi Personal Slave seorang Ruthless Prince. Vampire Story ~BoyxBoy ~Mature Content 18+ ~Really dark story just for people who have a strong mind and heart You Have Been Warned