XIV

1.9K 194 19
                                        

Esok harinya Kai terbangun dikamar Soobin, sendirian dan dengan collar nya yang masih terikat pada rantai. Kai menyandarkan punggungnya pada sandaran kasur, melipat kedua kakinya kedada dan memeluknya, kepala Kai tertunduk menopang pada lutut.

Suara pintu yang terbuka membuat Kai mengangkat wajahnya, Beomgyu masuk kedalam kamar Soobin dengan membawa baju ganti untuk Kai.

"Kai, mandilah dulu, Pangeran sudah menunggumu" Beomgyu melepaskan rantai yang mengait pada collar Kai. Tanpa bicara Kai menuruti perkataan Beomgyu.

Beomgyu mengantar Kai pada sebuah ruang yang terdapat meja panjang yang terbuat dari kayu dan kursi kayu dengan ukiran khas medieval ( abad pertengahan ) diatas meja itu terdapat beberapa makanan yang sudah tersaji. Dikursi paling ujung sudah duduk seorang Choi Soobin dengan Leon yang duduk dengan patuh dilantai disamping Soobin. kedua mata Kai menatap pada lantai, tubuhnya seolah terpaku dengan posisi berdiri. Kai sungguh tidak bisa menampik aura dominasi dari masternya yang tengah duduk dengan satu tangan menopang dagunya dan menatap Kai.

"Duduklah." Perintah Choi Soobin, suaranya yang terdengar dalam itu membuat tidak ada seorang pun yang mampu membantahnya. Seolah terhipnotis tubuh Kai yang tadi terasa kaku kini sudah bergerak dan menggeser kursi kayu yang berada didepannya dan duduk disana.

" Makanlah." Perintah Choi Soobin lagi, Kai memakan makanan yang tersaji dihadapannya dengan canggung, bagaimana tidak canggung jika ada seseorang yang menatapmu lekat - lekat ketika Kau sedang makan?!. Kai melirik kearah Soobin yang sedari tadi menatapnya, perasaannya terasa tidak enak, Kai ingin tau apa yang ada dipikiran Soobin saat ini. Apakah Soobin sedang memikirkan hukuman apa lagi yang akan Ia lakukan pada Kai sehingga Soobin menatapnya hingga seperti itu.

"Apakah kau menikmati makanannya?" Tanya Soobin.

Apa ini? Sejak kapan dia peduli?? Ini membuat perasaanku tidak enak. Seolah aku ini adalah hewan buruan yang dibiarkan menikmati makanan terakhirnya.

Perasaan dan pemikiran Kai tentang Soobin selalu negatif karena melihat perlakuan dari Soobin selama ini.

"Umm..ini terasa enak seperti biasanya." Ucap Kai.

"Hmmm,, baguslah. Karena kau akan membutuhkan banyak tenaga hari ini. Kau akan menemaniku berkeliling." Ucapnya.

"Berkeliling? Kemana??" Tanya Kai lagi

"Tentu saja untuk melihat wilayah kekuasaanku." Ucap Soobin. Mendengar hal ini Kai merasa senang, akhirnya dia akan menghirup udara segar selain dari udara didalam kastil yang membuat Kai muak.

Kai menaiki sebuah kereta kuda bersama dengan Soobin. Hal ini membuat Kai canggung dan tidak berani menatap Soobin yang duduk dihadapannya. Bagaimana mungkin seorang budak bisa berada dalam 1 kereta kuda dengan masternya. Kai tidak henti - hentinya memainkan ujung kain baju yang dipakainya hari itu.

Hingga mereka sampai pada pusat kerajaan itu, Kai pernah beberapa kali mengunjungi tempat ini. Saat Ia dan ayahnya menjual hasil panen dari kebun milik keluarga Kai. Kereta kuda yang mereka naiki terhenti, Soobin beranjak dari tempat dimana Ia duduk dan keluar dari kereta kuda. Satu tangan Soobin terulur agar Kai dapat memegangnya untuk turun dari kereta. Hal ini membuat Kai terkejut.

Apakah kepalanya terbentur tadi pagi? Hingga perilakunya berubah drastis hari ini?!!

Dengan ragu Kai menyambut tangan Soobin dan turun dari kereta kuda itu. Soobin menyimpan tangan Kai dilengannya dan mulai berjalan menyusuri jalanan dipusat kota tersebut. Seperti pusat kota pada umumnya, keadaan saat itu cukup ramai orang yang berlalu lalang. Kai yang sudah lama tidak melihat keadaan diluar sekitar kastil pun tak henti - hentinya menatap kanan dan kiri. Langkah mereka terhenti pada sebuah toko jewelry, Soobin menuntun Kai masuk kedalam.

"My lord." Sapa seorang pria tua yang ada didalam toko perhiasan tersebut.

"Apakah barang yang aku pesan sudah selesai?" Tanya Soobin dengan suaranya yang datar seperti biasa.

"Ah, sudah. My Lord." Ucap Pria tua itu sembari membuka laci dan mengambil sebuah kotak kayu berwarna hitam dan memberikannya pada Soobin. Soobin membuka kotak hitam tersebut, Kai yang berdiri dibelakangnya sedikit mengintip isi didalam kotak tersebut. Kotak itu berisi sebuah kalung leher yang terbuat dari silver dan terdapat beberapa batu permata menghiasi pinggirannya. Bentuk dari kalung itu sama persis dengan collar yang Kai pakai saat itu. Soobin menyentuh collar perak tersebut dan mengusapnya. Tubuhnya tiba - tiba saja berbalik pada Kai, satu tangannya meraih untuk membuka collar yang Kai pakai dan menukarnya dengan Collar perak itu.

Soobin menatap Kai seolah puas dengan pemandangan yang ada dihadapannya.
"Kau terlihat lebih baik menggunakan kalung itu." Ucap Soobin. Ia memberikan sekantung koin emas pada lelaki tua itu tidak berhenti mengucapkan terimakasih karena Soobin memberikan koin itu terlalu banyak.

Penampakan kalung kurang lebih seperti ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Black Soul ~Sookai~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang