Kai terbangunkan oleh hembusan angin yang menerpa punggung telanjangnya. Ia beberapa kali mengedip - ngedipkan kelopak matanya, untuk menyesuaikan pandangannya oleh cahaya matahari yang cukup terang menembus masuk melalui jendela-jendela besar yang ada dikamar itu. Kai menatap sekeliling, Ini baru pertama kalinya Kai berada dikamar itu.
Suara pintu yang terbuka membuat Kai terbangun dari posisi tidurnya yang beralaskan perut. Ia duduk dengan punggungnya bersandar pada kasur, Kai menaikan sedikit selimutnya kala melihat Beomgyu masuk dan membawakan nampan berisi makanan seperti pagi - pagi yang biasanya.
"Kai, makanlah dulu. Pangeran tengah menunggumu di tea room." Ucap Beomgyu.
"Uungg.. tapi aku tidak tau dimana letak tea room." Ucap Kai. Selama Kai tinggal dikastil, Dia hanya baru mendatangi beberapa tempat saja, jika Soobin tidak menginginkan Kai, Kai selalu dikurung dikamar sempitnya itu.
"Aku yang akan mengantarmu, setelah memandikanmu." Ucap Beomgyu
"Me-memandikanku? Ta-tapi, aku bisa mandi sendiri" Ucap Kai, setahu Kai yang dimandikan oleh pelayan itu hanyalah para bangsawan saja atau orang yang memiliki kedudukan tertentu dikastil dan memiliki pelayan pribadi, jadi mana mungkin Beomgyu memandikan seorang slave seperti Kai.
"~aah, Apa pangeran belum memberitahumu?"
"Memberitahukan apa?" Ucap Kai mengernyitkan dahi.
"Sekarang Kau bukan lagi personal slave pangeran. Tapi sekarang Kau naik pangkat menjadi, male concubine."
"A-aappaa??" Kai terkejut
"Dan mulai sekarang, aku adalah pelayan pribadimu."
Concubine itu kaya selir, kalau dikerajaan gitu pangkatnya lebih rendah dari istri, ya semacem
simpanan gitu."Disini sekarang adalah kamar barumu, Kai. Mulai sekarang pangeran tidak akan memanggilmu ke chambernya jika Ia memerlukanmu, tapi dia akan datang kesini." Ucap Beomgyu.
Kai memandang sekeliling, kamar itu sangat luas berkali-kali lipat lebih luas dari kamar milik Kai sebelumnya. Interior diruang kamar itu sederhana namun terlihat elegan, dengan dominan dihiasi warna putih.
Setelah Kai sarapan dan berganti baju, Beomgyu mengantarkan Kai ke ruang tea room. Disana sudah duduk Choi Soobin yang terlihat tengah membaca lembaran berkas. Ia tidak menoleh sedikit pun saat Kai dan Beomgyu masuk keruangan itu.
"Duduklah." Ucap Soobin tanpa melihat Kai yang sudah berdiri tidak jauh dari kursi dimana Soobin duduk.
Beomgyu menggeser sebuah kursi yang terletak didepan Soobin dan meminta Kai untuk duduk disana. Kai nampak canggung dengan perlakuan Beomgyu yang melayaninya. Beomgyu menuangkan air teh pada sebuah cangkir dan memberikannya pada Kai. Ia juga menawarkan Kai gula untuk ditambahkan kedalam cangkir itu. Dengan canggung Kai mengambil 2 buah gula yang berbentuk kubus berukuran kecil.
Suasana diruang itu hening, keheningan itu membuat Kai merasa canggung. Sebenarnya untuk apa Soobin memanggilnya kesana? Menemaninya minum teh?Ia bahkan sama sekali tidak menatap Kai dari sejak Kai datang keruangan itu. Kai menyisip teh dicangkir itu yang terasa manis juga asam dengan bau yang sangat harum membuat Kai menghirup wangi itu dalam - dalam.
"Apa Kau menikmatinya?" Mendengar suara itu kedua mata Kai yang tengah terpejam sembari menghirup wangi teh itu pun terbuka. Kedua matanya bertemu dengan sepasang mata berwarna coklat milik Soobin yang kini tengah menatapnya.
"I-iya. Aku menyukainya. Teh ini memiliki bau yang sangat harum." Ucap Kai sembari menyimpan cangkir itu dimeja dengan canggung.
"Hmm begitukah? Aromanya sama seperti dirimu." Ucap Soobin
Kai tertawa kecil dengan canggung, sungguh sifat Soobin yang berubah drastis beberapa hari belakangan ini masih membuat Kai heran. Dia menjadi lebih ramah (?) dan tatapan matanya tidak sedingin biasanya saat menatap Kai. Ya, meskipun dia masih sering menghukum Kai saat diranjang 🌚 permainannya masih kasar seperti biasanya, mungkin karena itu merupakan fetish Soobin.
Soobin menepuk - nepuk pahanya memberi isyarat agar Kai duduk disana. Dengan perlahan Kai bangkit berdiri dari kursinya dan duduk dipangkuan Soobin dengan kepala tertunduk.
Kai terkesiap saat merasakan sesuatu yang basah menyentuh lehernya, Kai meremat kain baju yang Ia pakai saat Soobin menancapkan giginya dileher Kai dan menghisap darah Kai. Satu tangan Soobin meremas pinggang Kai dengan cukup keras membuat Kai mengeluarkan suara desahan. Tangan Soobin turun perlahan menyentuh pangkal paha Kai dan menggapai gundukan yang berada ditengah paha Kai itu dan meremasnya.
Agh
Kai terkejut, Ia secara tidak sadar mengeluarkan suara desahan. Kai menahan tangan Soobin yang menggapai ujung kemeja yang Kai pakai.
"M-master.." Ucap Kai.
"A-aku.." seolah tau yang akan dikatakan Kai, Soobin memberikan isyarat pada pelayan dan juga penjaga yang ada diruangan itu untuk pergi.
Setelah tidak ada siapapun kecuali mereka berdua diruangan itu, Soobin bangkit berdiri dan dengan sedikit kasar, Ia memposisikan Kai membungkuk dengan perut Kai berada diatas meja dan membuat cangkir teh milik Kai yang ada dimeja itu tumpah.
Dengan kasar Soobin membuka secara paksa kemeja yang Kai pakai, Ia menciumi punggung telanjang Kai dengan kedua tangannya memainkan nipple Kai.
Satu tangannya meraih kancing celana Kai dan membukanya, Ia menekan punggung Kai dengan satu tangan.
"Ma-master.." Kai ingin Soobin berhenti. Perut dan dadanya terasa sakit karena meja yang keras itu. Namun Soobin tidak mendengarkan, Ia memegangi belakang kepala Kai dan menekannya ke meja membuat Kai kesulitan untuk bergerak.
Kai bisa merasakan ujung milik Soobin yang bermain - main dipermukaan miliknya, tubuhnya mengejang merasakan sakit kala Soobin memasukan sekaligus miliknya dilubang Kai yang belum terlalu basah. Kedua tangan Kai mencengram kain yang menutupi meja itu, kedua matanya sudah basah oleh air mata karena merasakan perih.
Soobin mengerang dengan suara yang rendah kala menggerakkan miliknya. Satu tangan Soobin mencengkram pinggang Kai sementara satu tangannya yang lain menjambak rambut belakang Kai hingga kepala Kai tertarik kebelakang.
Ngh
Agh
Soobin mengangkat satu kaki Kai dan menaruhnya dimeja hingga tertekuk disamping tubuh Kai dengan tangan Soobin yang menahannya, miliknya menghajar lubang milik Kai dari belakang dengan cepat membuat beberapa lembar berkas yang ada dimeja itu jatuh kelantai.
"Mas-ter. Pleasee..stop" Ucap Kai, Ia memohon agar Soobin berhenti. Seolah tuli, Soobin justru bergerak semakin cepat.
Soobin membalikkan tubuh Kai, hingga Kai duduk diatas meja. Nafas Kai memburu dengan kedua matanya yang terlihat sayu. Soobin menekuk kaki Kai hingga kedua paha Kai menyentuh dadanya, dengan kedua tangan Soobin yang menahannya, kemudian Soobin memasukkan miliknya lagi kedalam tubuh Kai. Kai mengalungkan kedua tangannya dileher Soobin agar Ia tidak jatuh kebelakang.
Tubuh Kai terkulai lemas, dengan posisi terlentang diatas meja dan kedua kakinya menggantung. Kedua matanya ditutupi oleh punggung tangannya. Tidak ada siapa pun diruangan itu sekarang, hanya ada Kai seorang diri. Soobin meninggalkan Kai begitu saja, saat nafsu buasnya sudah tersalurkan.
Slave ataupun concubine, itu sama saja menurut Kai. Ia hanyalah pemuas nafsu bagi Soobin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Soul ~Sookai~
FantasíaPsychopath Trilogy ( II ) Kisah Hueningkai yang menjadi Personal Slave seorang Ruthless Prince. Vampire Story ~BoyxBoy ~Mature Content 18+ ~Really dark story just for people who have a strong mind and heart You Have Been Warned