XX

1.5K 135 34
                                    

Hueningkai terbangun dari tempat tidur, Ia duduk diatas kasur itu sembari merentangkan kedua tangannya, meregangkan tubuhnya. Kedua matanya menatap pada Leon yang tengah tertidur di dekat kedua kakinya, singa albino itu terbangun karena merasakan pergerakan Kai, Ia menatap Kai dengan mata besarnya yang berwarna coklat. Kai mengelus pucuk kepala Leon, bulu - bulunya yang berwarna putih kekuning -kuningan itu terasa lembut.

Kedua mata Kai menatap pada pintu kamar, Ia berharap bahwa pintu itu tidak terkunci, siapa tau saja kini Soobin akhirnya membiarkan Kai untuk berjalan - jalan keluar dari kamar itu. Kedua kaki Kai menuruni kasur, Ia berjalan mendekati pintu itu dan mencoba untuk membukanya. Namun perkiraannya ternyata salah, pintu itu terkunci.

Menghela nafas, Kai kembali duduk diatas kasur. Leon merebahkan kepalanya yang berukuran besar itu di paha Kai, Kai mengusap kepala Leon dan memainkan bulu - bulu lebat yang ada di kepalanya.

Kai sedikit terhenyak kala mendengar suara pintu kamar itu terbuka, Kai bernafas dengan berat saat  tubuh seseorang yang sudah tidak bergerak terlempar ke lantai. Kedua matanya menatap dengan horor, satu tangannya menutup mulutnya yang terbuka karena shock. Orang yang tidak bergerak itu menggunakan seragam khusus penjaga yang ada di kastil itu.

Leon terbangun dari paha Kai dan berlari menerjang sarapan paginya itu, Kai menatap horor pada orang yang melemparkan tubuh penjaga itu ke lantai, Soobin.

Penampilannya pagi itu tidak seperti biasanya, Ia terlihat berantakan. Kedua matanya terlihat lelah seolah Ia tidak tidur sama sekali semalam, mata itu menatap tajam kearah Kai membuat Kai merinding.

Kai tidak bisa menahan diri untuk tidak berlari ke arah kamar mandi. Perutnya terasa mual melihat tubuh itu tercabik-cabik oleh hewan buas dengan darah yang berceceran di lantai berkarpet itu.

Soobin menangkap tubuh Kai saat Kai baru berjalan setengah jalan menuju kamar mandi. Nafas Soobin berhembus berat sama seperti Hueningkai, namun bukan karena rasa takut melainkan amarah yang berusaha Ia tahan.

Dengan cepat, Soobin melemparkan tubuh Kai ke atas tempat tidur. Kai berusaha untuk terbangun namun Soobin mengukung Kai dengan tubuhnya. Satu tangannya mencekik leher Kai cukup keras hingga Kai kesulitan untuk bernafas. Kai memegangi lengan Soobin untuk melepaskan cekikannya pada Kai, namun itu hanyalah hal yang sia - sia.

"Kau pikir aku tidak akan tahu?! Aku mengetahui segalanya! Kau tidak akan bisa lepas dariku. Lihatlah apa yang telah Kau lakukan!" Ucap Soobin dengan amarah. Soobin melepaskan cekikannya pada Kai, Ia memaksa Kai untuk menatap tubuh yang tergeletak dilantai dengan Leon berada diatasnya. Kai menutup kedua matanya rapat - rapat, dengan kedua matanya telah basah oleh air mata.

"Look at him!" Soobin mendorong tubuh Kai hingga Ia jatuh menelungkup, Soobin memegangi kepala Kai agar menatap pada tubuh penjaga itu. Penjaga itu telah ditusuk beberapa kali sebelumnya terlihat dari baju seragamnya yang bernoda dengan darah.

"Dan jika temanmu itu tidak melarikan diri, Ia akan bernasib sama dengannya!" Ucap Soobin.

Hueningkai terdiam, Ia tidak ingin mendengar ucapan Soobin.

"Kau yang melakukan ini padanya, Kai. Jika Kau tidak berencana untuk melarikan diri dariku, Ia tidak akan mati. " Ucapan Soobin membuat Kai terkejut, Ia mulai menyalahkan dirinya sendiri.

Soobin membalikkan tubuh Kai, Ia memegangi kedua pergelangan tangan Kai dengan erat,

"Kenapa Kau ingin melarikan diri, Kai? Bukankah aku sudah mengatakan bahwa Kau adalah milikku?!"

"Jika Kau tidak berperilaku layaknya seorang Psikopat, Aku tidak akan mencoba untuk lari darimu!" Ucap Kai berteriak.

Hal yang di ucapkan oleh Kai membuat Soobin terdiam, tatapan matanya melunak, pegangannya pada pergelangan tangan Kai mengendur, Soobin terdiam menatap Kai dengan wajahnya yang tanpa ekpresi, Ia masih mengukung Kai dengan tubuhnya.

"Tolong, lepaskan aku." Ucap Kai, segala hal yang terjadi terlalu berat untuk Ia tanggung, Ia ingin Soobin membebaskan dirinya dan membiarkan Kai pergi dari kastil itu.

Rahang Soobin mengencang, Ia meninju kasur disebelah kepala Hueningkai dengan keras. Kai berteriak kecil mengira bahwa pukulan Soobin akan mengenainya. Soobin melepaskan kukungannya dari tubuh Kai, Ia berjalan keluar kamar itu tanpa melihat kearah Kai lagi, meninggalkan Kai yang terbaring sembari meringkuk diatas tempat tidur.

Why he is so evil?why he does always resort to death? I can't take this, i can't live like this. I have to get out.

Beberapa chapter lagi akan ending sepertinya, cerita ini sudah terlalu lama ya. aku sendiri juga agak lupa dengan jalan ceritanya dari awal karena gak aku baca ulang


Black Soul ~Sookai~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang