XI

2.4K 240 41
                                    


Kai memandangi rembulan yang menjadi satu-satunya sumber cahaya pada malam itu, ia tengah duduk bersandar pada batang pohon diatas dahan pohon yang cukup besar sehingga bisa menopang bobot tubuhnya. Kai terpaksa memanjat karena berada ditempat tinggi adalah tempat teraman saat ini. dia ingin tidur dan kelopak matanya sudah terasa berat, hembusan angin ditambah dengan suara serangga seolah membuainya untuk segera  memejamkan mata.

Kresek

Tap

Tap

Tap

Kresek

Kai yang sudah memejamkan matanya seketika membuka kedua matanya dan menegakkan posisi duduknya. Ia mendengar suara langkah kaki dan juga suara gemerisik daun yang bergesekan, Kai melihat kebawah, melihat kesekitar. tiba-tiba rasa kantuknya hilang berganti dengan rasa takut dan waspada. Kai mencoba mendengarkan suara itu lagi, namun ia hanya bisa mendengar suara hembusan nafasnya,  suara serangga yang tadi dia dengar sudah tidak ada lagi. Kai melipat kedua kakinya dan memeluk dengan kedua tangannya, satu tangannya menggenggam erat belati yang diberikan Soobin.

Kedua mata Kai membulat kaget, tubuhnya seketika membeku, Kai tidak bisa menggerakkan otot-otot tubuhnya. Tarikan nafasnya terdengar semakin kasar, Kai membuka mulut, tetapi tidak ada suara yang keluar. Tidak jauh dari dahan pohon yang Kai duduki ia melihat sepasang mata merah menyala tengah menatap kearahnya, Kai tidak bisa menerka sosok apakah itu karena disekitar sosok itu hanya ada kegelapan, mata merah menyala seolah-olah adalah hal yang hanya bisa Kai tangkap, cahaya rembulan tertutup oleh awan. Sosok itu hanya diam dan menatap lurus kearah Kai. Tangan Kai terasa dingin, aura yang terpancar oleh makhluk didepannya ini sungguh tidak menyenangkan.

Kai tiba-tiba saja mendengar suara erangan dan juga rintihan pilu kesakitan, suara itu terdengar seperti sangat kesakitan,  Kai menggerakkan kedua bola matanya mencoba mencari pergerakan disekitarnya, ia mencoba menggerakkan tangannya tapi tidak bisa, seolah ia kehilangan kontrol akan tubuhnya sendiri.   hanya bola mata satu-satunya anggota tubuh yang bisa ia gerakan. Matanya melihat kearah sepasang mata merah itu lagi, tapi sudah tidak ada disana, tergantikan oleh kegelapan hitam pekat, Kali ini Kai bisa menggerakkan tubuhnya lagi, Apa makhluk tadi telah menghipnotis nya? Suara rintihan pilu itu terdengar lagi,

Suara manusia

Kai memberanikan diri untuk turun kebawah, ia tau jika ini mungkin adalah tindakan bodoh bagaimana jika ini adalah sebuah jebakan sosok tadi, tapi rasa penasarannya lebih besar dari rasa takutnya. Kakinya memijak rerumputan yang basah oleh embun.

Kegelapan

Hanya ada kegelapan disekitarnya saat ini,  mulut Kai tersasa gatal ingin berteriak memanggil Soobin tapi ia mengurungkan niatnya.

"Bagaimana jika makhluk tadi yang malah menghampiri aku bukannya Soobin" Batin Kai. Kai mencoba mengikuti suara rintihan yang menyayat hati itu. Ia berjalan pelan berpegangan pada batang-batang pohon, suara rintihan itu semakin dekat, Matanya menangkap suatu pergerakan, Kai mendekatinya.

Seorang manusia sedang merangkak pelan beralaskan perut ( ini maksudnya tiarap gitu ya ) semakin Kai mendekatinya semakin Kai bisa melihat jika sosok itu adalah seorang laki-laki, Kakinya tertekuk tidak karuan seperti, patah? siapapun pelakunya itu pasti bukanlah manusia.

"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Kai dengan suara pelan sembari mendekati lelaki itu. Mendengar suara Kai, lelaki tadi mendongakkan wajahnya melihat kearah Kai.

"To..Tolong aku..u..."

"Joo Woon?!" Ucap Kai, Kai mengenalnya, dia salah satu budak yang terpilih tahun ini.

Black Soul ~Sookai~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang