XVIII

1.5K 133 26
                                        

Hueningkai menepis perasaan kecewa yang Ia rasakan kala mendengar ucapan Soobin. Selir, hanya sebatas itulah kedudukan Kai dimata Soobin. Kai mengerti betul dengan keadaan dirinya yang hanya berasal dari status terendah di kerajaan itu, seorang rakyat biasa yang merupakan anak petani dan bukanlah seseorang yang menyandang status bangsawan atau pun pangeran dari kerajaan tetangga yang memiliki banyak dukungan untuk membantu kejayaan kerajaan Soobin, hal itu lah yang harus dimiliki putri/ratu/permaisuri agar dapat mendampingi Soobin saat itu. Terlebih lagi, Kai tidak dapat membuktikan bahwa dirinya berguna untuk kerajaan itu karena bagaimanapun juga Kai hanya lah seorang budak segg untuk Soobin.

Kai lebih mengasihani nasibnya yang akan terkurung selamanya di kastil Soobin jika Ia menjadi selir Soobin kelak, Ia tidak akan bisa menemui keluarganya lagi untuk selamanya.

Kedua mata Kai menatap tangan Soobin yang terulur untuk membantunya turun dari kereta kuda itu yang telah berhenti didepan salah satu toko yang ada di pusat kota. Dengan ragu, tangan Kai menyambut tangan Soobin. Saat ini Soobin bisa bersikap manis, tapi Kai mengetahui bahwa sedetik kemudian sikap Soobin bisa saja berubah drastis. Kai menatap toko itu, toko jewelry yang pernah Ia datangi sebelumnya saat Soobin menghadiahi collar yang terbuat dari perak. Entah apalagi yang akan Soobin beli disana, Kai lebih memilih untuk tidak menerka - nerka, mengingat Ia tidak dapat membaca isi kepala Soobin yang penuh kejutan.

Kai menatap Soobin dengan sedikit heran saat Soobin membukakan pintu toko itu untuknya. Kai berpikir mungkin kepala Soobin terbentur sesuatu sehingga membuat Soobin berlaku manis padanya.

Pemilik toko itu membungkuk dan menyapa Soobin saat keduanya telah memasuki toko tersebut.

"Apa barang yang aku pesan sudah selesai?." Tanya Soobin.

"I-iya, sudah tuan." Ucapnya. Pemilik toko itu membuka laci yang ada di belakangnya dan mengambil sebuah kotak kecil yang terbuat dari kayu berwarna coklat gelap.

Melihat ukuran dari kotak itu Kai bisa menerka bahwa isi di dalam kotak itu bukanlah sebuah collar. Pemilik toko itu memberikan kotak itu pada Soobin.

"Bukalah." Ucap Soobin, memberikan kotak itu pada Kai.

Kai menerima kotak itu, Ia memandangi kotak itu sejenak dan membukanya.

Kotak itu berisi cincin emas yang berhiaskan batu permata berwarna hijau.

"Apa Kau menyukainya?" Tanya Soobin yang melihat Kai tertegun memandangi cincin itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa Kau menyukainya?" Tanya Soobin yang melihat Kai tertegun memandangi cincin itu.

Kai mengalihkan pandangan pada Soobin, kemudian pada pemilik toko jewelry itu yang menatap Kai penuh harap, seolah Kai adalah satu - satunya harapan di hidupnya. Soobin mungkin akan langsung menghabisi pemilik toko itu jika Kai salah menjawab.

"Iya, aku menyukainya. Apakah ini untukku?" Jawab Kai memastikan bahwa cincin yang berharga mahal itu adalah untuknya. Batu permata yang ada di cincin itu adalah benda yang sangat langka, seseorang pasti telah bersusah payah untuk mendapatkan batu itu.

Black Soul ~Sookai~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang